Mr. “G” BERTEMU BENNY AP DI PIALA KETUA SMM

Mr. “G” KEBUMEN

SMM itu Lomba Paling Fairplay yang Pernah Saya Tahu

Mr. “G” tampak masih relatif muda, tapi termasuk pemain 3 zaman. Ia sudah malang melintang mengikuti lomba burung sejak dekade akhir 90-an. Hampir semua EO, semua blok, pernah dijelajahi.

“Sejak jaman EO itu hanya PBI, hingga bermunculan banyak EO sampai sekarang, saya sudah mengalaminya. Dari masih sangat muda sampai sekarang sudah lumayan berumur. Dari hanya jadi pelomba, ikut belajar bakulan juga, dan sekarang lebih fokus jadi breeder murai batu.”

 

Mr. “G” BERSAMA H BAGIYA DAN BANG BOY

 

Sejak awal, Mr. “G” memang lebih dikenal sebagai spesialis cendet dan murai batu. Rupanya, itu pula yang membuatnya berteman dengan sejumlah pemain lintas daerah yang sama-sama penggemar cendet dan murai batu. Salah satunya adalah Benny AP dari Rembang.

“Ya kebetulan kami berteman cukup baik. Kalau dulu pertemanan antara penggemar cendet dan murai. Kalau sekarang ya pertemanan antara saya sebagai peternak dan dia sebagai pembeli.”

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Suka dan dukanya mengikuti lomba pun sudah tak terhitung. “Sampai hapal seluk beluk lomba itu seperti apa. Sukanya banyak, dukanya juga tak terhitung. Misalnya, kalau harus cerita rasanya ketika dikerjai saat turun lomba, itu bisa berseri-seri seperti sinetron. Tapi itu semua tidak membuat saya kapok. Beberapa saat mungkin sedikit mengurangi intensitas lomba, tapi pada waktu berikutnya kembali bersemangat. Begitu seterusnya sampai sekarang.”

Setelah cukup lama mengenali karakter dan kemudian menjadi pengorbit burung-burung juara, khususnya cendet dan murai batu, Mr. “G” kemudian memilih lebih fokus pada breeding. “Awalnya tentu mencoba dulu, setelah bisa produksi mulailah memikirkan materi indukan, baik pejantan maupun betina, bagaimana supaya anakan bisa bagus, bisa jadi burung petarung, bisa punya kualitas untuk jadi juara.”

 

BERSAMA H EBOD

 

Sebagai penghobi yang basisnya pelomba, Mr. “G” tetap mengikuti lomba, meski breedingnya sudah mulai jalan bahkan bertambah besar. Tujuannya, untuk terus melihat dan mengikuti trend yang berkembang di lapangan. Ini juga terkait dengan burung-burung yang hendak ia  cetak.

“Tujuan mencetak burung murai kan arahnya memang buat lomba. Jadi kita mesti terus mengikuti perkembangan dan trend, supaya tidak ketinggalan. Percuma kita bisa produksi banyak, tetapi outputnya tidak sesuai dengan trend yang sedang dicari.”

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

INGAT! Sekarang sudah tersedia kupon/voucher hadiah langsung tanpa diundi dalam kemasan semua varian TWISTER (burung berkicau, lovebird, perkutut, merpati) dan/atau NICE (anjing, kucing). Dapatkan ratusan hadiah menarik seperti kompor gas, kulkas, TV LCD, sepeda MOTOR, hingga MOBIL baru. Berlaku sampai 31 Desember 2021. (Kupon yang baru diterima setelah 31 Desember, tetap berlaku, hadiah bisa diurus lewat kios/agen tempat membeli pakan tersebut)

 

Dalam petualangannya mengikuti berbagai lomba, mulai regional hingga lomba akbar nasional, sampailah Mr. “G” bisa berada di tengah-tengah gelaran SMM di Surabaya dan sekitarnya. “Dari gelaran pertama sampai sekarang, selalu hadir atas undangan panitia, sebagai rekomendasi dan peternak. Kebetulan saya cukup dekat baik dengan Ketua dan anggota SMM. Sekali absen hadir pas SMM feat Tukul Arwana, waktu itu pas kurang sehat saya.”

Pada dua gelaran SMM, even Anniversary pada 6 Juni dan Piala Ketua SMM pada 12 Desember, Mr. “G” kembali bertemu dengan Benny AP, yang ternyata membawa gaco yang dibeli dari tempat Mr. “G”. Rocker, nama burung itu. Di Anniversary, Rocker meraih juara 2 sebanyak dua kali. Sudah barang tentu, hasil ini membuat Mr. “G” sangat bangga dan puas.

 

BERSAMA UMI KASUM DAN ABAH HUDAN

 

“Pertama, burung yang diambil dari hasil ternak saya ternyata bagus, kualitasnya masih bisa masuk di event-event yang pesertanya burung-burung  top nasional. Dengan jumlah peserta yang dibatasi, tanpa teriak, kualitasnya benar-benar diuji, diukur atau ditimbang dengan sangat seksama.”

Kedua, imbuh Mr. “G”, dirinya baru pertama kali melihat suatu lomba yang benar-benar dikemas secara berbeda, baik manajemen penyelenggaraan, sampai sistem penjuriannya. “Seting lapangan begitu rapi dan megah, demikian juga pedok-pedok untuk panitia dan peserta, terus pelayanan kepada para peserta. Yang paling berkesan, tentu saja penjuriannya.”

 

 

Mr. “G” pun terang-terangan menyebut, sejak dirinya merasakan lomba burung di dekade 90an sampai sekarang, sekitar 30 tahun, apa yang ia lihat di SMM adalah kerja para juri yang terbaik, paling fairplay.

“Itu menurut saya pribadi loh. Itu pengalaman saat saya datang hampir semua event SMM, dari yang pertama sampai yang terakhir kemarin pas Piala Ketua SMM. Kebetulan Rocker diturunkan lagi, di kelas 22 juta, dan “hanya” masuk peringkat 6.”

 

BERSAMA DODY NAGA, SEKJEN APBN

 

Meski Rocker bukan lagi miliknya, Mr. “G” merasa hasil penilaian juri menempatkan Rocker di posisi ke-6 adalah keputusan yang adil dan bisa diterima. “Burung memang kerjanya lagi kurang maksimal. Kalau melihat posisi di atasnya, memang bagus-bagus, tentu kerja juga lebih ngotot.”

Selain sistem yang dikembangkan dengan baik, di atas kertas tampak lebih sederhana, lebih mudah, lebih cepat, dan lebih transparan, Mr. “G” melihat fakor penentu yang membuat gelaran SMM mendekati ideal.

“Selain sistem tersebut, faktor pendukung atau penunjang yang membuat jalannya lomba saya kasih nilai tertinggi adalah kinerja juri. Juri pinter itu banyak, juri paham burung juga berlimpah, saya kira semua EO memilikinya lebih dari cukup. Bagaimana dengan juri yang benar-benar profesional, amanah, dan bisa menjaga independensi yang bagus, itu yang tidak mudah. Berita baiknya, SMM punya itu semua.”

 

 

Mr. “G” pun mengaku sudah menyaksikan sejumlah event yang sistemnya mengadopsi SMM, baik nyaris secara keseluruhan, atau hanya sebagian dengan penyesuaian di sana-sini. Seperti jumlah juri, aturan tidak boleh saling komunikasi, tanpa Korlap dan IP, hingga cara menghitung / rekap ajuan juri.

“Mohon maaf, kualitas juri dari sisi independensi belum ada yang bisa mendekati SMM. Sekali lagi, ini menurut penglihatan saya.”

Meskipun begitu, Mr. “G” tetap menghargai dan mengapresiasi sejumlah EO yang mencoba mengadopsi sistem di SMM. Paling tidak, prinsip keterbukaan mulai dikedepankan. Proses yang tadinya tertutup, terutama terkait penjurian seperti perumusan atau rekap ajuan juri, bisa dibuka dan dilihat.

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

“Mengurangi potensi kecurangan, setidaknya mengurangi kecurigaan dari peserta bahwa saat dilakukan rekap/perumusan mungkin masih ada main mata. Korlap, IP, atau bahkan pihak EO yang tidak terkait dengan team juri, bisa saja mengintervensi keputusan juri. Dengan dibuka, semua jadi jelas. Mau benar atau salah, ya itu pilihan juri, jadi tanggungjawab si juri. Ini perkembangan yang arahnya bagus dan perlu didukung.”

Satu pekan setelah Piala Ketua SMM, Mr. “G” kembali mendapat kabar gembira. Rocker, burung hasil breeding Mr. “G” yang diboyong Benny AP sekitar 3 tahun lalu saat masih trotol 2 bulan, memborong dua kali juara 1 di event akbar Piala Kerajaan Kediri. Juaranya juga tidak sembarangan, di dua kelas dengan kasta tertinggi, Raja Kediri dan Joyoboyo.

 

 

Kerja kerasnya membangun breeding selama beberapa tahun terakhir ini, rupanya tidak sia-sia, sudah nyata hasilnya. “Tentu bangga dan puas, burung hasil ternak saya sudah banyak yang moncer dan bisa diterima di berbagai EO. Dalam hal breeding, saya selalu upgrade indukan, terutama pejantannya, dari burung-burung lapang yang punya jam terbang di lomba besar dan kekinian.”

Mr. “G” kemudian memberikan contoh, saat ini banyak disuka burung dengan gaya sujud-sujud, macul-macul. “Kalau untuk betina, masih percaya diri menggunakan trah dari kebun sendiri. Puji syukur hasil breedingnya bisa di terima banyak kalangan dari berbagai daerah, saat diturunkan lintas EO yang berbeda juga masih bisa juara.”

 

PERTAMA di Surabaya dan Jawa Timur, lomba menyediakan DUA UNIT MOBIL! Siapkan jagoan Anda, tiket A dan B @ hanya 2,5 juta (36-G). Untuk brosur lengkapnya, KLIK DI SINI.

 

Anda para kicaumania, kutut mania dan burung anggungan lainnya, merpati, anjing, kucing, berpeluang makin besar meraih 7 MOTOR (1 dari 8 motor sudah ada pemenangnya) dan 1 MOBIL baru, langsung tanpa diundi dari Twister dan Nice.

Kesempatan semakin besar karena batas akhir periode tinggal sekitar 3 pekan saja, dari total periode 1 tahun. Secara resmi, periode gebyar hadiah dimulai 1 Januari dan akan berakhir pada 31 Desember 202. Bagi yang baru mendapatkan kupon setelahnya, masih tetap berlaku, bisa diurus lewat kios/agen tempat membeli pakan Twister (burung berkicau, lovebird, perkutut, merpati) dan Nice (kucing, anjing).  [maltimbus]

 

BROSUR DAN AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI 

BERITA TERKAIT:

1. Terkesan dengan Lomba SMM, H. MHB "Berguru" Langsung Pada Abah Tatuk

2. Mr. "G" KEBUMEN, Cetak Murai Batu dari Pejantan Juara dan Betina Trah

3. Lepas Trotol, MB ring Mr. "G" Dilipat Abond Banjarnegara 10 Juta

 

 

KATA KUNCI: mr. g mr g kebumen mr. g bf kebumen ring mr. g ring apbn abah tatuk penjurian di smm lomba paling fairplay piala ketua smm

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp