KOLABORASI DENGAN SAMURI DAN BANG JACK

MIMI YENI

Rayakan Ultah dengan Merenung dan Intropeksi di Saat Karir MC-nya Cemerlang

Menjadi MC yang kondang dan laris, tidak datang begitu saja. Yeni Eka Suprawati, atau biasa dipanggil Mimi, benar-benar merangkak dari nol. Mimi mengawalinya dari “gadis gantangan”, seperti membantu membawakan bendera nominasi, hingga tropi.

Mimi memulai semua itu pada 2015, atau sekira 6 tahun yang lalu. “Kalau diingat-ingat, banyak sekali kenangannya, tentu ada dukanya, ada sukanya. Tapi secara umum, harus banyak sukanya. Supaya total dalam menjalani tugas, apa pun yang terjadi saya harus menyukai dan mencintai profesi ini,” jelas Mimi.

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Sejak beberapa tahun terakhir, sebelum pandemi, bisa dibilang menjadi masa keemasan bagi Mimi. Undangan MC terus berdatangan, dari lomba lokal, regional, hingga event akbar nasional. Ada kalanya Mimi harus berduet dengan MC lain, beberapa kali juga harus sendirian handel lomba akbar sampai dua lapang.

Mimi mengaku tidak tahu persis kenapa kemudian orang menyukai gaya MC-nya. “Sebenarnya tidak ada resep khusus, saya mencoba menjalaninya secara apa adanya saja, cara “ngemci” saya ya begitu, itu mengalir saja secara alamiah. Itu memang Mimi yang menjadi dirinya sendiri, bukan kopas atau memasang topeng agar tampak seperti orang lain.”

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

INGAT! Sekarang sudah tersedia kupon/voucher hadiah langsung tanpa diundi dalam kemasan semua varian TWISTER (burung berkicau, lovebird, perkutut, merpati) dan/atau NICE (anjing, kucing). Dapatkan ratusan hadiah menarik seperti kompor gas, kulkas, TV LCD, sepeda MOTOR, hingga MOBIL baru. Berlaku sampai 31 Desember 2021. (Kupon yang baru diterima setelah 31 Desember, tetap berlaku, hadiah bisa diurus lewat kios/agen tempat membeli pakan tersebut)

 

Menjadi MC di lomba burung memang ada perbedaan dengan MC di acara-acara lain. Mimi tidak hanya sekadar membacakan susunan acara, mengingatkan peserta bila kelas tertentu akan segera dimulai, dan sejumlah pengumuman lainnya yang mesti dibacakan secara berulang dan terus menerus.

“Selain harus bisa menghidupkan suasana, kita juga dituntut untuk kuat secara fisik. Bayangkan, kita harus cuap-cuap terus dari pagi sebelum lomba dimulai, seringkali hingga larut malam, berpanasan nyaris seharian, kadang juga hujan-hujanan, kalau sound terpaksa dimatikan, misal karena hujan, harus teriak-teriak lebih keras sebab tanpa dibantu pengeras suara. Kadang juga harus turun ikut melerai saat ada orang bertengkar. Banyak sekali lah kenangannya.”

 

 

Mimi pun menuturkan sebagian resep agar bisa menjaga dan mengendalikan suasana di lomba burung. “Susah menjelaskannya, tapi salah satunya harus bisa akrab dengan para kicaumania, atau para peserta. Biar akrab, ya kita harus mengenal dengan banyak kicaumania, bukan semata tahu dan hapal nama serta asal, bahkan juga berteman baik. Itulah yang selama ini dilakukan Mimi. Mimi kenal dan bersahabat, bahkan banyak di antaranya begitu kental dan dekat seperti saudara sendiri.”

Semua itu, lanjut Mimi, juga bukan sesuatu yang dibuat-buat atau dipaksakan. “Itu mengalir saja secara alamiah, karena dasarnya Mimi memang senang berteman, senang tiap kali ketemu dengan orang baru, sebagian besar terus berteman akrab.”

 

BERSAMA ROBERT, HARUS BISA BERBAUR DENGAN SEMUA KICAUMANIA

 

Dalam perkembangannya, tugas Mimi memang bukan semata cuap-cuap di hari H. Setiap kali mengiyakan suatu tugas MC, Mimi juga sekaligus akan membantu promosi event tersebut. “Jadi saya juga bantu menyebarkan informasi atau sosialisasi suatu event, biar ramai dan meriah. Beragam cara kekinian lah, molai posting brosur dengan tambahan pengantar bla-bla-bla di media sosial seperti face book (fb), dengan vidio pendek baik di fb dan sekarang juga ada tiktok, grub broadcast di jejaring whatsapp, sampai yang paling klasik mengumumkan di lapang dan membagikan brosur fisik. Saya juga ikut senang karena rata-rata EO merasa sangat terbantu dengan cara saya mempromosikan event mereka.”

Dengan ribuan pertemanan di media sosial atau follower di aplikasi yang kini sedang populer seperti tiktok, apa yang diinformasikan atau didengungkan oleh Mimi memang cepat sampai dan menyebar ke ribuah kicaumania di tanah air.

 

 

Tak heran bila sejumlah produk terkait hobi burung pun kerap meminta jasa Mimi untuk meng-endors.

Saat ini Mimi mengaku senang dan puas dengan perjalanan karirnya di dunia MC. Suka atau tidak, harus diakui, Yeni Eka Suprawati atau Mimi Yeni kini memang menjadi salah satu artis atau selebritis di dunia hobi burung berkicau, khususnya lomba burung.

 

 

Tentu saja, semua itu tetap ada risiko dan konsekuensi. “Sedihnya, saya harus sering meninggalkan keluarga, meninggalkan anak-anak saya selama beberapa hari, itu terjadi hampir tiap pekan. Bila lombanya jauh, saya terkadang mesti sudah cabut dari Jumat, sebab ngemci-nya sering mulai dari Sabtu ketika ada semacam seremonial di internal EO atau panitia.”

Kesedihan lainnya, Mimi mengaku kadang merasakan ada sejumlah kecil kicaumania yang tampak kurang respek dengan apa yang ia lakukan. “Dulu, kalau ada situasi seperti itu sering Mimi pikirkan, dimasukkan ke hati, jadi baper. Sekarang kalau ditimbang-timbang, baper kalau terus-terusan apalagi sampai dalam ya tidak baik, lebih banyak mudharatnya. Mimi jadi semakin kuat menghadapi berbagai tekanan terkait profesi sebagai MC lomba burung, dengan yang dihadapi hampir semuanya adalah kaum adam.”

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Bagi Mimi, apa yang harus terus dilakukan, yang paling utama adalah melakukan tugas dengan profesional. “Mimi harus selalu bisa membawakan dan menjaga diri dengan baik, jaga kelakuan, jaga yang lain-lain juga. Bagaimana sebagai anak manusia, kita kan harus punya harga diri dan kehormatan juga. Kita selama ini sduah selalu berusaha bertindak tanduk baik kadang juga disalahpahami orang lain. Intinya, kalau orang mau respek, menghargai, dan sopan pada Mimi, tentu Mimi juga akan melakukan yang hal yang sama, bahkan sebisa mungkin melebih itu.”

Pandemi yang berlangsung hampir dua tahun, diakui Mimi juga menjadi masa-masa yang berat. Nyaris semua lomba yang tadinya sudah menugaskan Mimi dan sudah diiyakan, dibatalkan. “Dibilang sedih ya sedih, tapi kita coba ambil positifnya juga. Saya jadi lebih dekat dengan keluarga, dengan anak-anak saya.”

 

 

Segala suka dan duka selama berkecimpung atau menceburkan diri dalam dunia lomba burung, kini mulai direnungkan baik-baik menjadi bahan intropeksi. “Hari Rabu 6 Oktober ini, benar-benar menjadi hari spesial bagi saya untuk melakukan perenungan dan intropeksi yang lebih dalam. Apa-apa yang selama ini mungkin kurang baik, tentu harus saya perbaiki, apa pun itu entah dalam bersikap dan bertindak secara keseharian, maupun saat bertugas secara profesional. Terimakasih terdalam atas perhatian semua sahabat kicaumania di hari yang indah ini, hari ulang tahun Mimi. Doakan supaya Mimi semakin hari menjadi semakin baik, Insya Allah itu akan jadi kado yang begitu indah buat Mimi.”

Selamat ulang tahun Yeni Eka Suprawati, semoga selalu diberikan kesehatan, dimudahkan semua urusan, tercapai semua yang diidam-idamkan. Aamiin.  [asep, busro, maltimbus]

 

MIMI SAAT MENGAWALI KARIR DI DUNIA BURUNG

 

MIMI, PEMBAWA TROPI

 

MIMI KEKINIAN (dok. media pulalo)

 

BERBAUR DENGAN MERPATI MANIA PUN OKE

KATA KUNCI: mc mimi yeni yeni eka suprawati

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp