JADI MC LOMBA BURUNG, BUKAN SAAT PELAKSANAAN SEBELUMNYA JUGA BANTU MENGUNDANG PESERTA

MIMI YENI

MC Lomba Burung, Pekerjaan yang Membuatnya Makin Lekat dengan Silaturahmi

Kamis, 15 Februari 2024 - PROFIL

Kerja itu silaturahmi, silaturahmi itu kerja. Dua hal itu melekat dan susah dipisahkan satu sama lain dari pekerjaan Mimi Yeni, panggilan akrab Yeni Eka Suprawati. Selama beberapa tahun terakhir, agenda tiap hari Minggu atau hari libur, bahkan juga hari kerja, selalu padat nyaris tak ada yang kosong.

Suara Mimi sudah terdengar sejak pagi, ketika lomba belum dimulai. Ia menjelaskan terkait teknis jalannya lomba dengan runtut, sesekali menyapa mereka yang baru datang. Mimi rupanya mengenal dengan cukup baik para kicaumania yang hadir ke suatu lomba.

Demikian pula ketika lomba sudah dimulai. Ia akan mengingatkan para kicaumania menjelang waktunya menggantang, kemudian memanggilnya ketika tiba giliran atau jadwalnya sudah tiba, lantas memberi aba-aba kapan burung mesti digantang. Suaranya lembut, namun tak jarang juga mengeluarkan nada tegas ketika ada yang peserta yang kurang sat-set.

Saat jam istirahat, Mimi sesekali mendendangkan lagu atau bernyanyi. Semua itu sangat membantu dalam mencairkan dan menghidupkan suasana lomba. Seakan terhipnotis, peserta secara umum jadi lebih mudah diatur, lebih tertib, tapi suasana tetap santai dan nyaman, jauh dari kesan menegangkan.

Begitulah sekilas dari lomba-lomba yan dipandu oleh MC Mimi, sebagaimana bisa dirasakan oleh para kicaumania yang hadir Taman Kuliner Yogyakarta, pada Kamis 8 Februari yang lalu. Selain sebagian besar eventnya ramai dan meriah, suasana menyenangkan dan menghibur juga akan terasa sepanjang jalannya lomba.

MC atau pemandau acara, memang belum cukup kalau hanya punya mudal suara yang enak didengar, kemudian membacakan draf acara. MC juga mesti bisa membawa dan menghidupkan suasana sesuai konsep yang dikehendaki oleh penyelenggara. Syarat ini, setidaknya di kalangan kicaumania, ada pada Mimi.

MIMI YENI BERSAMA PARA JUARA, SEMUA ADALAH SAUDARA

Bila Anda ingin membuat lomba dan mengundang Mimi Yeni sebagai MC, tidak bisa mendadak. Harus dari jauh-jauh hari. Sekali lagi, jadwalnya sudah padat, nyaris sepanjang tahun. Apa yang membuat banyak EO memilih Mimi, sementara saat ini cukup banyak pilihan MC lomba burung?

Apakah karena kebetulan Mimi seorang wanita? Rasanya bukan ini alasannya, karena MC wanita di lomba burung bukan hanya Mimi seorang. Ada pula beberapa yang lain.

Apakah Mimi sangat hebat ketika sedang menjalankan tugasnya menjadi MC. “Saya selalu berusaha profesional dalam bekerja, fokus dengan tugas dan kewajiban saya. Di luar itu, ketika sebuah EO meminta saya jadi MC, saya kerjanya tidak hanya pada saat hari H ketika pelaksanaan, tapi jauh sebelumnya saya juga ikut membantu kampanye, sosialisasi tentang event tersebut, supaya lombanya lebih ramai. Alhamdulillah, saya sudah punya banyak jaringan pertemanan, itu sangat membantu dalam ikut mengkampanyekan suatu event,” jelas Mimi yang kini memilih tinggal di tempat asalnya, tak jauh dari Stasiun Srowot, Klaten.

Selama ini, ada beberapa platform media yang digunakan Mimi untuk mendukung pekerjaannya. Mulai media sosial face book, tiktok, hingga broadcast whatsapp. Mimi selalu merasa ikut bertanggungjawab dalam upaya mendatangkan peserta hadir ke suatu lomba.

Salah satu resep yang membuatnya jadi banyak menerima order, adalah upayanya untuk terus menjalin relasi dan bersilaturahmi dengan semua kalangan kicaumania.

“Setiap kali bertugas, saya selalu berusaha mendapatkan sebanyak mungkin teman, sahabat, atau saudara baru. Ketemu di lapangan, berkenalan, jadi saudara. Banyak juga yang awalnya berkenalan lewat media sosial. Itu terus saya pelihara hubungan atau relasi-relasi dengan kicaumania. Semua saya rawat, tidak pilih-pilih. Mau itu kicaumania biasa, akar rumput, penjual makanan, penjual aksesoris, pengrajin sangkar, tropi, semua saya jadikan sahabat. Mau yang main perorangan, klub, komunitas, semua saya jadikan saudara,” ujar Mimi yang tampak sangat menikmati hidangan Bakso Mandolin di sebelah timur Terminal Condong Catur, Yogyakarta.

Usai bertugas di Taman Kuliner, Mimi mengaku sengaja mampir ke Bakso Mandolin. “Rasanya memang masuk, enak, gurihnya pas. Kebetulan pemiliknya juga seorang kicaumania, merintis sendiri dari kecil tidak ujug-ujug besar dan ramai seperti ini. Banyak teman-teman merekomendasikan kalau ke Jogja mampir ke sini. Rasanya tak salah juga kalau saya juga akan merekomendasikan teman-teman luar kota, kalau ke Jogja rugi kalau tidak mampir ke Mandolin. Apalagi yang di Jogja, ya harus menyempatkan diri mampir ke warungnya mas Mamat Mandolin.”

Dari jaringan yang sudah bertahun-tahun dibangun dan dijaga itulah, Mimi mengaku tak pernah kehabisan order atau pekerjaan. “Bahkan dari situ pula lantas ada semacam tantangan-tantangan baru, peluang-peluang untuk membuka bisnis baru. Ada beberapa yang mulai jalan seperti pembuatan apparel, tapi juga da yang masih dalam rencana.”

Terjawab sudah bila ada yang penasaran mengapa Mimi begitu populer dan laris. Pertama, upaya untuk selalu menjunjung tinggi profesionalisme, dan kedua membangun dan menjaga tali silaturahmi secara terus menerus. “Saya bisa disebut selalu mendapatkan teman baru, tapi tidak boleh melupakan dan meninggalkan yang lama. Semua harus terus dirajut dan dipelihara. Saya percaya dan merasakan betul apa yang sering banyak dikatakan para orang bijak, silaturahmi itu akan mempermudah rejeki dan memperpanjang umur kita.”

Tentu dalam prakteknya tidak semudah itu. Apalagi Mimi adalah seorang ibu, single parent. “Alhamdulillah, sejauh ini saya bisa menempatkan diri dengan baik. Tentu saya juga punya sisi lemah, tapi saya berusaha menutupinya dengan segala kelebihan yang saya miliki secara positip. Pokoknya terus berusaha, tidak ada istilah kendor. Insya Allah selalu ada jalan kalau kita mau mengupayakannya.” [maltimbus]

BROSUR CJSF CUP PATI:

BROSUR ROAD SHOW TORY CUP:

BROSUR BOROBUDUR CUP:

BROSUR TUGU MUDA CUP 2:

KATA KUNCI: mimi yeni yeni eka suprawati