MB MAHKOTA KONCER DI KELAS UTAMA BOB

M1 SUBDENPOM BC JEMBER #1

Jadi Underdog, Mahkota dan Inovator Justru Menangi kelas BOB, MB Granat Teruji Stabil

Murai batu Mahkota polesan Sasli dari Paleran BC, dan cucak hijau Inovator debutan Dedy Tebu Balap, berhasil menangi kelas bergengsi BOB di gelaran M1 Subdenpom BC Jember pada Minggu, 4 Agustus 2019. Padahal dua gaco ini tidak masuk daftar unggulan, alias underdog.

Kelas BOB pada gelaran M1 Subdenpom BC Jember, memang dijadikan sebagai ajang adu gengsi. Kelas yang hanya berkuota 25 peserta ini, selalu menjadi bahan seru untuk diperbincangkan. Selain tiketnya yang dipastikan ludes terjual terlebih dahulu bahkan jadi rebutan, tebak-tebakan siapa calon pemenangnya, jauh-jauh hari sudah jadi pembahasan yang asik bagi kicaumania sambil ngopi.

 

 

GACOAN MURAI BATU TIM BINTANG LIMA BERHASIL KONCER

 

Gaco-gaco yang sudah terbukti tangguh dan langganan juara, sudah dipastikan turun di kelas BOB ini. Itu terlihat dari daftar pemesan tiket yang selalu diupdate oleh panitia Subdenpom BC di media sosial Facebook. Kendati hanya nama pemilik yang tertulis, tapi kicaumania sudah hafal betul dengan gaco andalan dari nama mereka sang pemesan.

Di kelas murai batu ada nama Rofik Kreongan dengan gaconya Teng Serok, Yaman Rambi bersama Bedjo, H Sugeng Distro dengan Hijrah dan Sniper, Fanny Brewok ada MJ, Yunus YNS menurunkan Venom, Xavi membawa Zulkarnaen, dan masih banyak lagi nama-nama popular pemilik murai batu papan atas.

 

Sssttt... Anda sudah memiliki LEMAN'S? Jangan sampai tidak. Ahlinya mengobati burung  cepat dan tuntas. Dilengkapi formula + vitamin, selain menyembuhkan juga membantu proses pemulihan biar cepat bugas dan vit. Bila di kios terdekat belum ada, hubungi nomor-nomor pada baner di bawah ini, atau langsung melalui Bukalapak atau Tokopedia.

 

Untuk di kelas cucak hijau, ada Dedy Bedor dengan Stroom dan Supranatural, Sujari dengan Slenger, H Jamhari ada Semar, Ferry FJT dengan Odyseey, Yudha Bursa dengan Disco, Anang dengan Espresso, dan juga masih banyak lagi nama-nama pemilik dengan gaco hebatnya yang turun. Dari nama-nama gaco kelas murai batu dan cucak hijau tersebut, adalah yang paling diunggulkan merebut podium di kelas BOB.

Tapi ternyata fakta di lapangan berbeda, justru pemenangnya adalah sang underdog atau yang tidak diprediksi berbahaya. Dimana yang nama gaconya belum seberapa dikenal ketimbang nama pemiliknya yang memang populer. Di kelas murai batu ada Mahkota milik Sasli yang sebelumnya pemilik dari murai batu Top Ten. Sedangkan di kelas cucak hijau, ada Inovator yang baru 1 bulanan dipoles Dedy Tebu Balap.

 

INOVATOR KUNCI PODIUM DI SESI CUCAK HIJAU BOB

 

Nama Sasli memang sudah tidak asing lagi dikalangan murai batumania. Sosok yang namanya melejit kala masih memiliki Top Ten ini, sering menjadi topik pembicaraan, karena gacoannya itu langganan juara diberbagai gelaran di Jember maupun luar kota Jember.

Tapi semenjak Top Ten ditake over Harun Banyuwangi dengan mahar 100 juta, Sasli jarang terlihat di arena lomba. “Kemarin masih menyiapkan gaco, mainnya di pinggiran dulu. Dan juga fokus mengembangkan breeding murai batu di rumah,” kata Sasli saat ditemui di arena Subdenpom BC dalam gelaran M1 kali ini.

 

KN MAHAMERU SEMAKIN MATANG MENUJU PIALA RAJA

 

Kembalinya ke arena lomba kali ini, tentu Sasli sudah memiliki gaco yang dirasanya mampu bersaing dalam gelaran M1. Diberi nama Mahkota, gaco yang ternyata pada M1 bulan Juli lalu sudah mencicipi podium kelas Polisi Militer ini, kini tampil gemilang dengan menjadi kampiun di kelas paling bergengsi yaitu kelas BOB.

Dianugrahi volume lantang, Mahkota sukses menyembur juri dengan tembakan cililin bertubi-tubi yang berdurasi panjang. Dengan aksinya yang memukau itu, Mahkota yang sebelumnya tidak disangka akan menjadi lawan tangguh, sukses menumbangkan Venom milik Yunus YNS dan Granat andalan H Rendy Situbondo.

 

 

Dengan torehan prestasi ini, Sasli mengisyaratkan akan kembali eksis diarena lomba seperti jaman kejayaan Top Ten dulu. “Alhamdulillah sudah lulus. Tinggal cari-cari info lomba luar kota,” pungkasnya saat didampingi mekanik setianya di lapangan, Harsoni.

Hal serupa juga terjadi di kelas BOB cucak hijau. Gaco yang sebelumnya tidak diunggulkan akan menjadi pesaing berat, justru tampil menggila dan melibas gaco-gaco yang sudah memiliki nama top. Pemenang di kelas BOB cucak hijau, disabet oleh Inovator polesan Dedy Tebu Balap, diikuti Dungala milik Iwan, dan Espresso milik Anang.

 

GRANAT STABIL DI SEMUA SESI MURAI BATU

 

Inovator yang baru satu bulanan dipoles tangan Dedy sendiri, ternyata mempu tampil di titik maksimalnya. Tipikal lagu roll tembak dengan durasi panjang, kerap bawakan Inovator dari awal hingga akhir penjurian. Gaya ngentrok jambul sebagai simbol keperkasaanya, juga tak sedikitpun hilang sepanjang penjurian.

Juripun tak kesulitan untuk memilih jawaranya, karena cucak hijau yang sebelumnya juara 3 di kelas Gajah Mada ini tampil sangat mencolok dari 25 kontestan. Dengan melejitnya performa Inovator, Dedy TB semakin percaya diri untuk memboyong cucak hijau yang baru beres mabung ini ke gelaran Piala Raja.

 

G2K BC KEMBALI DOMINASI KELAS LOVE BIRD

 

Selain Inovator, Dedy TB juga mendulang emas lewat kenari Mahameru yang dikawal oleh Jimny 1001 dan Ndra 13. Kenari seri F2 Ys ini, memang sudah terbukti stabil mendulang prestasi diberbagai ajang bergengsi. Even Victoria Mahadewa dan Kapolres Kediri, sudah menjadi bukti keganasan kenari bejubah kuning extra joss ini.

“Even ini memang saya buat tolak ukur gaco mana saja yang akan saya bawa ke Piala Raja. Inovator dan Mahameru sudah siap, tinggal lihat perkembangan murai batu Sarep yang baru beres mabung,” ujar Dedy TB yang ingin mengulang kesuksesannya memboyong banyak tropi di gelaran Piala Raja tahun 2018 lalu.

 

Ini dia asupan tambahan yang paling pas buat nyeting Paud. Sudah banyak yang membuktikannya...  Bila Anda belum bisa mendapatkannya di kios terdekat, bisa menghubungi nomor yang tertera pada baner berikut, atau langsung lewat Tokopedia / Bukalapak.

 

Dalam gelaran ini juga ada salah satu gaco yang kembali membuktikan kesetabilannya. Dia adalah Granat milik H Rendy dari Duta Granat Cup 1 Situbondo. Turun di semua sesi murai batu, Granat yang dikawal oleh Mashuri, berhasil mengukir prestasi sebagai juara 1 di kelas Polisi Milter, juara 2 di kelas Jendral, juara 3 di kelas BOB, dan juara 7 kelas Gajah Mada.

Nama Granat sebenarnya sudah cukup familiar di seputaran kota Jember, Bondowoso, dan Situbondo. Tapi karena kesibukan sang pemilik, murai batu yang H Rendy take over dari P Untung di arena Subdenpom BC beberapa bulan lalu ini, jarang diturunkan.

 

LB NYI RORO KIBARKAN BLANGKON SF DI KELAS L1

 

“Kalau saya tidak sibuk, saya yang bawa Granat lomba. Untung saja burungnya tanggung jawab dan bisa diandalkan, jadi kapan saja siap tempur,” kata Mashuri yang sekalian menyebar undangan untuk even Granat Cup 1 Situbondo (8/9).

Di kelas love bird, lagi-lagi tim G2K BC yang dikomandani Andre G2, mendominasi dengan memborong banyak tropi. Gaco andalan G2K BC di kelas dewasa saat ini, Diablo milik Daniel, berhasil tampil apik kendati dalam 2 laganya belum mencicipi podium puncak dalam gelaran ini. Sesi Perwira menempati podium 2, dan sesi Komando menempati podium 3.

 

RAJA TUAK NYARIS NYERI

 

Paruh bengkok dengan usia baru lepas paud ini,semakin diakui memiliki karakter yang nyaris konslet. Terbukti di sesi Perwira, Diablo tampil gacor mengumbar kekeannya dengan durasi panjang. Di sesi ini, Diablo kalah tipis dari Sinyo milik ABG AJ Tropi. Sedangkan di sesi Komando, durasinya semakin Ia molorkan sampai sebutan over. Hanya saja dipertengahan laga ada sedikit kendala, sehingga Diablo menghabiskan waktu dengan nebok.

Selain Diablo, Daniel juga berhasil mengorbitkan adik dari Diablo yang diberi nama Sandro di kelas Balibu komando A. Love bird yang memiliki warna sama persis dengan Diablo (josan) ini, ternyata bakatnya juga tak jauh beda seperti Diablo saat masih usia belia. “Akhirnya punya gaco dewasa dan paud yang bisa diandalkan tim G2K. Semoga terus stabil,” tandas Daniel.

 

Burung mau tampil maksi dan stabil di segala cuaca, serta terjaga kesehatannya. Berikan LEMAN'S secara teratur, cukup 1 tetes untuk harian, bisa dicampur pada minuman, atau oleskan pada EF. Sudah banyak yang membuktikannya, jangan sampai ketinggalan...

 

G2K BC juga panen prestasi di kelas JLBF. Kelas yang digagas komunitas JLBF ini, bisa disebut uji keahlian dan kejelian peserta dalam memilih love bird secara ombyok, sekaligus kemahiran merawat love bird dengan waktu singkat agar bisa tampil di atas arena. Untuk itu, tim G2K memang sudah membawa ramuan hasil produksinya.

Berkat pakan dan obat tetes penggacor hasil produksi G2K, Pakpaktong hasil pilihan Andre dan Avatar hasil seleksi Daniel, mampu menguasai dua sesi kelas JLBF. Pakpaktong cetak dobel winner, dan Avatar raih dobel runner up. “Akhirnya produk pakan dan obat penggacor seketika kami, bisa kami buktikan lewat love bird yang asal comot,” pungkas Andre yang akan memproduksi masal pakan juga obat penggacor tersebut.

 

LEPAS O8 TOBAT MENANGI KELAS JENDRAL A

 

Hepy dari Blangkon SF, juga mendulang hasil manis dalam gelaran kali ini. Datang bersama sang istri untuk mengisi hari liburnya, pria asal Bondowoso ini mencatatkan namanya di kelas love bird L1 lewat aksi Nyi Roro. Di sesi L1 A, Roro tampil kurang greget sehingga harus puas di podium 10. Saat turun di sesi L1 B, aksinya justru menggila dengan kerap melepas durasi yang melebihi sebutan L1. Poinpun tak terkejar, dan Roro mendapat koncer A dari juri.

Selain meraih kemenangan, ternyata Hepy juga mendapat doorprise love bird warna exotic kala mengikuti kelas JLBF. “Alhamdulillah diberi hoki dalam gelaran ini,” kata Hepy yang saat ini gencar memburu gaco love bird hebat.

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

DATA JUARA M1 SUBDENPOM BC JEMBER, KLIK DI SINI

 

M2M BAWA PULANG GELAR KEMENANGAN

 

Aman, alami, bebas efek samping. Menjaga perfoma burung, mencegah burung ngedrop, membersihkan tenggorokan dan melegakan pernafasan... tampil ngedur dan dorrr!

KATA KUNCI: m1 subdenpom bc jember mahkota inovator mb granat

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp