LB GARA BERSAMA TROPI KEMENANGAN DI PIALA RAJA 2016

LOVE GARA MILIK H. JADDAB MOJOKERTO

Juara Piala Raja Ini Siap Neror Sumber Pucung Cup Malang

Love Bird Gara yang pernah mencicipi manisnya juara 1 di Piala Raja 2016, berikrar untuk tampil edan di Sumber Pucung Cup 1 Malang, 8 Juli besuk. Salah satu keunggulan Gara, sering membuat lawan di sebelahnya turun tangkringan atau ngeruji.

Dengan rekam jejak seperti itu, Gara pun sering mendapat julukan sebagai “Si Perusak”. Julukan ini pun mulai digembar-gemborkan menjelang datangnya even akbar di Jawa Timur selepas lebaran, yaitu Sumber Pucung Cup 1.

Bagi kicaumania yang kecil hati, hadirnya jago yang punya kans merusak mental tanding lawan seperti Gara mungkin bikin minder. Namun bagi yang fekter, ini semacam tantangan baru dan bahkan jadi tekad untuk membuktikan diri bisa menghadang lajunya.

 

 

LB GARA DIJULUKI SI PERUSAK KARENA SERING BIKIN LAWAN TURUN TANGKRINGAN

 

Sejauh ini, semenjak kabar rencana kehadiran jagoan milik Kaji Jaddab ke Sumber Pucung Cup, belum membuat calon lawan membatalkan atau mengundurkan diri. Kehadiranya malah lebih banyak menjadi magnet bagi yang lain semakin semangat untuk datang.

Di Sumber Pucung, Ji Jaddab tidak hanya mengandalkan gara saja. Selain itu, ada juga Banyu Bening yang tak boleh diremehkan. “Mudah-mudahan saja gaco-gaco saya siap, Insya Alloh berangkat dan siap meneror Malang, sebelum menuju Piala Raja kembali,” ucap Kaji Jaddab.

Kedua gaco ini kalau sedang on fire, akan sulit dibendung lawan-lawannya. Di sebuah even di Jember, Gara menurut Jaddab pernah menyabet juara 1 sampai beberapa kali.

Penampilan terbaik di even akbar yang masih diingat Jaddab adalah di Piala Raja 2016. Waktu itu itu, Gara berhasil menyabet juara 1, 3, 3, dan 4. Juara 1 juga di kelas utama tiket 700 ribu, dengan tropi Mahkota Raja. Musuhnya jelas burung-burung terbaik se-tanah air.

 

MONCER1  dari Super Kicau Grup yang terpercaya. Terbukti mampu mendongkrak perfoma burung, tanpa kuatir efek samping. Cocok untuk segala jenis burung lomba.

 

Untuk keperluan pematangan dan pemanasan, Jaddap mengaku masih perlu menurunkan Gara di even-even Latber dan Latpres. Uniknya, di even-even yang diniatkan untuk pemanasan, jarang sekali Gara membuat sensasi. Hanya beberapa kali saja tercatat meraih juara 1. Selebihnya hanya meraih juara 3, 4, 5, atau dalam nominasi 10 besar saja.

Keunikan lainnya, Gara juga jarang moncer di kota sendiri. Prestasinya lebih banyak didapat saat turun ke luar kota. Itu lah salah satu alasan Ji Jaddab begitu bersemangat menyiapkan Gara ke Sumber Pucung Cup Malang, 8 Juli mendatang.

Lalu apa gerangan yang membuat Gara begitu menakutkan lawan hingga sering nabrak jeruji atau turun nebok? “Analisa kami, karena Gara sering mengeluarkan senjata dengan suara yang mirip burung kapas tembak,” terang lelaki bernama asli Andre ini.

 

H. JADDAB, FOKUS UTAMA GANTANG BURUNG DI LOMBA

 

Pada tahun 2008, Andre mengaku berhaji karena dipaksa orangtua. Ia yang waktu itu berada di Jogjakarta dipanggil pulang dan disuruh pergi haji karena sudah didaftarkan bapaknya.

Sebelum berhaji, Jaddab mengakui jika hidupnya berangasan. Ia suka judi dan minuman keras, namun tidak sampai main perempuan dan narkoba. Setelah pergi haji itu, sikap dan prilaku Andre yang berangasan sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan.

Karena masa lalunya itulah maka ia mendapatkan julukan Kaji Jaddab, yang arti harfiahnya “Haji Gila”, namun dalam arti yang lain adalah gila karena sudah mencapai tahapan kemakrifatan.      

Main burung love bird menjadi pekerjaan utama Jaddab. Selain pergi ke gantangan lomba, ia juga jual beli burung love bird. Meski begitu, ia masih punya usaha sampingan rental mobil, namun pekerjaan itu sudah ada yang menjalankannya.

 

 

“Waktu mau menikah, calon mertua tanya apa pekerjaan saya. Saya bilang lomba burung, calon mertua tersenyum kecut. Namun, akhirnya mertua setuju juga anaknya menikah dengan saya,” kisah Kaji Jaddab sambil tertawa.

Gara menurut Jaddab pernah mendapatkan penawaran yang mengiurkan. Bahkan sudah deal dan burung itu hendak diantar ke calon pembeli. Namun karena pembayaran kurang beberapa juta begitu sampai di lokasi, Jaddab punya alasan untuk membatalkan. “Sebenarnya istri saya juga melarang menjual, karena nanti akan sulit cari gantinya.”

Selain Gara, gaco lain Jaddab adalah Banyu Bening. Banyu Bening jika sedang ngekek panjangnya, bisa sampai durasi 5 menit. Melebihi ngekek 4 menit yang dimiliki Betet, love bird kepunyaan Budi Bogem, Nganjuk.

 

H. JADDAB KAWAL LB GARA, KERAP MENANG DI LUAR KOTA

 

Gara dan Banyu Bening tipe love bird fekter dan tidak pakai unthulan. Jika tidak lomba, kedua burung ini dimasukkan box yang ada glodoknya. Baru pada malam harinya, jika besok akan lomba, dimasukkan ke sangkar lomba dan full krodong.

Perawatan dan makanannya juga biasa. Tidak pakai mandi khusus atau dijemur setiap harinya, hanya sesekali saja jika pemilik ingat dan ada waktu burung ini dijemur pada pagi harinya. Makanan hanya milet putih, namun soal jagung, keduanya memilih jagung manis. Saking mudahnya perawatan kedua love bird ini, Jaddab mengaku sering tidak ada persiapan khusus jika akan turun di perlombaan.

Meski perawatannya mudah, namun Kaji Jaddab mengakui jika Gara dan Banyu Bening tidak bisa dipakai setiap hari. Keduanya bukan tipe konslet yang bisa diajak ke gantangan setiap hari dan berkali-kali.

 

 

Jaddab mengakui jika di rumahnya tidak banyak burung love birdnya. Saat ini ia hanya fokus main di love bird dewasa. Tapi sesekali ia masih sering membeli love bird Paud yang koncer di gantangan. 

“Berkali-kali saya beli love bird Paud dengan harga yang cukup mahal karena tertarik rajin dan durasi ngekeknya, tapi berkali-kali pula tidak memenuhi harapan,” ujar Jaddab yang tinggal di kawasan Sooko, Mojokerto tersebut.

Akankah dua jago tersebut yang merupakan tipe fekter tersebut sanggup membuat sensansi dengan menyisihkan sejumlah jago konslet yang juga akan turun di Sumber Pucung Cup Malang, kita lihat saja besuk.

Panitia juga mengumumkan sejumlah perubahan aturan. Kewajiban menggunakan sangkar Ebod seri Piala Dunia untuk semua kelas love bird, tidak lagi berlaku. Kewajiban itu hanya kini hanya berlaku untuk kelas dewasa. Untuk kelas love bird Paud, semua boleh menggunakan sangkar bebas.

 

BROSUR LOMBA SUMBER PUCUNG CUP, KLIK DI SINI

BROSUR LOMBA PIALA RAJA, LIHAT DI SINI

KATA KUNCI: sumber pucung cup gara piala raja ji jaddab

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp