LOVE BIRD DEWA MABUK.DARI KONSLET JADI FIGHTER.

KONTES MANCAR BC JOMBANG

Mengubah Karakter Konslet Menjadi Fighter

Dewa Mabuk, love bird andalan Fauzan dari Garda BC terlihat fighter saat tampil di Kontes Mancar BC. Padahal, gaco ini biasanya konslet. Setingan apakah yang mampu mengubah karakter love bird konslet menjadi fighter?

Dewa Mabuk adalah gaco paud, umurnya belum genap empat bulan, namun aksinya di kelas Paud maupun dewasa bisa membuat para juri capek menghitung durasinya. Akhir-akhir ini, Fauzan lebih sering menampilkan Dewa Mabuk di kelas dewasa, karena menurutnya, tantangan di kelas dewasa lebih menggigit.

 

 

FAUZAN MENSUPORT DEWA MABUK DARI LUAR ARENA.

 

Saat konslet, durasi Dewa Mabuk bisa terpantau Panjang hingga super. Di sejumlah arena, durasi itu membuatnya mudah menggapai podium puncak. Di Kontes Mancar BC di Desa Mancar, Peterongan Jombang pada Jumat, 16 Maret, Dewa Mabuk diturunkan di kelas Dewasa B. Meskipun kali ini hanya meraih podium dua, namun aksi gaco berwarna hijau olive ini sempat menyita perhatian love bird lovers.

Dewa Mabuk menempati nomor 13. Durasi yang dicatatnya kali ini adalah dua kali ngekek P1, L2 sekali, dua kali L1,  tiga kali M1, tiga kali M2, dan beberapa kali ngekek pendek. Sedangkan lawannya,  Arpas 88 andalan Bayu dari Sucen yang berhasil nyeri juara I, mencatat durasi P2, P1, tiga kali L1 dan tiga kali M1.

 

ARPAS 88 NYERI JUARA I DI KELAS LB DEWASA.

 

Terlihat perubahan pada gaya ngekek Dewa Mabuk. Biasanya, gaco yang pakai sistim koloni atau untulan ini langsung konslet dan ngekek panjang begitu naik gantangan. Namun kali ini terlihat beda, menjadi fighter. Begitu mendengar suitan Fauzan dari luar arena, Dewa Mabuk langsung ketawa.

"Kali ini setingan Dewa Mabuk saya ganti. Kalau biasanya untulan dipisah di lapangan, waktu mau naik gantangan, sekarang saya pisah dari rumah. Ini baru pertama kali saya coba, dan hasilnya mencolok sekali," katanya.

 

JAWARA KELAS LB DEWASA B.

 

Soal perawatan lainnya, Ketua Garda BC ini mengaku tidak ada yang diubah. Setiap hari diberi milet putih dan jagung muda. Untuk hariannya, Dewa Mabuk dan pasangannya dimasukkan kandang umbaran dan diambil kalau mau lomba. "Dewa Mabuk hanya ngekek kalau pisah dari pasangannya. Saat dikoloni sama sekali tidak mau bunyi. Waktu mau tarung, Dewa Mabuk harus kenyang, kalau lapar gak bakalan mau ngekek," ungkapnya.

Meskipun hujan, Kontes Mancar BC kali ini relatif ramai. Banyak gaco hebat yang turun di ajang ini. Di kelas Baby A, Bento orbitan Santri Alam dari Plandi Jombang terpantau ngekek pendek sampai 48 kali dan M1 sekali. Sedangkan Sengkuni milik Bagus Susanto dari Keplaksari terpantau ngekek 38 kali.

 

 

SANTRI ALAM MENGUASAI KELAS BABY A.

 

Tsunade orbitan Kuncoro dari Temulawak yang sudah langganan nyeri juara I di berbagai kontes di Jombang Raya, kali ini kembali moncer di kelas Baby B. Nilai Tsunade mengungguli Jemblung orbitan Alif dari Mesem BC dan Srikoyo milik Rizal dari Amor SF.

Untuk kelas Paud, Sino andalan Iqbal dari Perdana BC tampil sebagai bintang arena. gaco ini nyaris sukses nyeri juara I, kalau saja di kelas B tidak dijegal Cokiroh orbitan Eko Budiono dari Baratan Jombang. Corikoh terpantau ngekek P2, padahal gaco ini baru berumur empat bulanan.

 

 

JAWARA KELAS BABY B.

 

Fauzan tidak heran melihat kehebatan Cokiroh, karena Dewa Mabuk juga mampu ngekek panjang sejak berumur dua bulan. Fauzan pun mendekati Eko menanyakan apakah gaco debutannya itu dijual. "Sayang, pemiliknya belum mau melepas. Tapi saya sudah tahu siapa breedernya, jadi nanti saya bisa ambil adiknya," kata Fauzan menghibur diri.

Sementara itu, Danny Goendoel yang biasanya mengawal Dewi Sri andalan H Ferry di kelas Love bird dewasa, kali ini tidak membawa gaco andalannya itu karena akan disiapkan turun di Latpres Super Garda BC hari Sabtu, 17 Maret. Danny justru menggantang kenari milik H Ferry.

 

JAWARA KELAS PAUD A.

 

Meskipun gagal naik podium utama, Danny mengaku puas melihat perkembangan Rawe Rontek, apalagimasih kebagian piala juara tiga. Podium puncak diraih kenari kalitan BJ andalan Arsya dari Kebokicak BC yang dikawal Bayem dan podium II diraih RW, Kenari warna panda milik Agung F dari MJ Team.

Di kelas Cucak Hijau A, Mbak Lesti andalan Nopan dari Pensor lagi-lagi mampu menguasai podium puncak mengalahkan Krisna andalan Depos Deppy dari JBC yang berhasil nyeri juara II. Parikesit andalan Khansa dari Tri Star Tim yang meraih juara III, akhirnya berhasil merebut mahkota saat turun di kelas B.

"Alhamdulillah lomba ini berlangsung mulus dan meriah. Padahal, kalau melihat hujannya seperti itu, saya pesimis akan ada pemain yang datang. Terimakasih kami ucapkan atas partisipasi dan dukungan teman-teman kicaumania," kata Wawan Gatyen, Ketua MancarBC.

 

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

 

JAWARA KELAS PAUD B.

 

JAWARA KELAS KENARI.

 

JAWARA DI KELAS CUCAK HIJAU A.

 

 

KATA KUNCI: kontes mancar bc jombang

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp