JELANG PIALA PASUNDAN: Simak Syarat Agar 8 Kelas Lovebird Umum Dimainkan Semua

Sabtu, 10 Oktober 2020 - PROFIL

Ada yang menjuluki RGN sebagai “gudangnya” lovebird konslet. Di mana ada kontes RGN yang lumayan besar, di situ para konsleter akan berkumpul, peserta bakal menyesaki 42 gantangan yang disediakan.

Jumlah kelas lovebird umum yang disediakan RGN, cenderung lebih besar ketimbang EO lainnya. Di event akbar Piala Pasundan, panitia juga masih membuka 8 kelas lovebird umum, mulai tiket 110 ribu (A – B), tiket 210 ribu (A – B), tiket 310 ribu (A – B – C), dan tiket 500 ribu.

Sejauh ini, tiket-tiketnya dilaporkan sudah ludes terserap. Apakah semangat, gairah, dan kesetiaan para konsleter ini membuat RGN tak bisa begitu saja meninggalkannya, bahkan ketika belakangan para peserta lovebird umum kerap bikin ricuh dan heboh?

Tidak perlu jauh-jauh. Di gelaran RGN sendiri, JnJ Cup Cirebon, kelas lovebird umum sempat ricuh, membuat kelas berikutnya terpaksa dibatalkan, tiket pun dikembalikan. Padahal, awalnya panitia berniat pengin mempersembahkan “pesta” kepada para pemilik lovebird umum.

Ribut-ribut di Cirebon dua pekan lalu pun membuat Prio mengunggah vidio dengan tajuk yang menyengat, RGN Akan Hapus kelas Lovebird Umum! Vidio ini pun dalam waktu yang cepat viral.

Prio mengakui, menilai love bird, meskipun tampak sederhana, hanya “menghitung”, tapi punya tingkat kesulitan yang tinggi. “Sekarang lovebird secara umum bagus-bagus, kita buka kelas umum, hampir semuanya 42 peserta itu burung konslet. Bunyi semua, rajin semua, jeda pendek-pendek semua, durasi relatif panjang-panjang. Agar hasilnya teliti, butuh fokus dan konsentrasi tingkat tinggi.”

Dalam situasi seperti itu, juri mutlak butuh ketenangan, butuh lepas dari tekanan berlebih. Kalau para peserta terlalu berlebihan dalam teriak, sudah barang tentu berpotensi mengganggu fokus juri, mereka merasa berada dalam tekanan yang tinggi.

Hal-hal seperti inilah yang diharapkan tidak terjadi di Piala Pasundan, setidaknya bisa berkurang jauh. Sejumlah cara sudah disiapkan untuk mengantisipasi agar jalannya lomba secara umum, termasuk kelas lovebird umum, bisa dikendalikan dengan baik.

Piala Pasundan akan menerapkan dua pagar. Yang bisa masuk mengakses pagar pertama hanya mereka yang memegang tiket dan satu orang pendamping, termasuk awak media. Para peserta punya akses masuk ke pagar ke dua hanya saat menggantang saja, setelah itu para peserta dan pendamping harus kembali berada di ruang antara pagar ke dua dan pertama.

Hanya team juri dan panitia / petugas lapangan yang boleh berada di dalam pagar ke dua. Bila peserta lovebird 42 ekor, berarti yang berada di dalam pagar pertama hanya kisaran 80an orang, semestinya lebih bisa dikendalikan.

Prio pun memahami salah satu kunci untuk mengurangi komplain adalah penjurian yang teliti dan bisa diterima oleh para peserta. RGN pun selalu berusaha introspeksi untuk bisa membenahi dari dari sisi penjurian.

“Kami tidak pernah mengatakan kami paling kompeten atau para juri kami paling jujur. Kami semua juga manusia biasa, tentu masih banyak kekurangan. Yang coba terus kami kembangkan adalah sistem supaya di antara kami bisa saling mengontrol, bisa saling mengawasi. Dengan demikian, ruang untuk para juri atau panitia, atau pengurus untuk main mata dengan sebagian peserta bisa dipersempit sesempit-sempitnya.”

Prio pun menegaskan, suasana lomba yang kondusif, menjadi kunci dan syarat yang ia berikan kepada para lovebird mania, agar 8 kelas lovebird Umum di Piala Pasundan bisa digelar semuanya.

“Kalau dengan segala upaya di atas kok masih tetap ricuh lagi, bagi kami RGN sih mudah saja. Tanpa mikir panjang kelas lovebird umum berikutnya akan dibatalkan, tiket kita kembalikan. Sekarang semua saya kembalikan lagi kepada sedulur lovebird mania, pengin 8 kelas digelar semua sampai tuntas, atau tidak,” tantang Prio. [maltimbus]

VIDIO PENEGASAN Mr. PRIO BILA LOVE BIRD UMUM RICUH:

KATA KUNCI: piala pasundan 4 prio sutrisno