DWI JALU DAN H. BAGYA. KEMASAN MEMANJAKAN PESERTA, TAPI TIDAK RUGI, PERLU DICONTOH

H. BAGYA RAKHMADI, KETUM PBI

Kemasan Piala Sleman Vaganza Manjakan Peserta Tapi Panitia Tidak Rugi, Bisa Dicontoh yang Lain

Selasa, 09 April 2024 - PROFIL

PBI Sleman akan menggelar event bertajuk Piala Sleman Vaganza, Minggu 28 April 2024 di Garasi Arena. Semua kelas 24-G, namun hadiahnya setara 60-G, yakni juara 1 sebesar 10 kali lipat harga tiket. Dari mana panitia “menutup” selisih biaya?

Lazimnya, event-event 24-G memberikan hadiah dengan sistem persentase. Panitia akan mengambil kisaran 20-30%, sisanya yang 70 persen buat hadiah secara proporsional untuk juara 1 – 5. Bila diwujudkan dalam nominal, juara 1 mendapatkan sekitar 7 sampai 8 kali harga tiket.

Dengan hitung-hitungan seperti itu, panitia memang mendapat bagian yang kecil saja, bila harga tiket secara umum rendah. Bagian panitia, akan meningkat lebih tinggi bahkan sangat menggiurkan, bila harga tiket dibuat tinggi atau mahal.

FOTO. PENJURIAN DI PBI, AJUAN TERBUKA DENGAN GANTANGAN TERBATAS G-16, G-24, 6-36, DAN G-48

Problemnya, tidak semua EO/Gantangan bisa menjual produk lomba bila harga tiket tinggi. Hanya EO/gantangan tertentu, dan di daerah tertentu, umumnya gantangan atau EO yang berada di wilayah perkotaan cukup besar, dengan rata-rata daya beli kicaumania cukup tinggi pula.

Bagaimana EO/gantangan menyiasati, supaya harga tiket terjangkau, tetapi bagian yang jadi jatah panitia tetap bisa untuk menutup ongkos yang timbul, alias tidak boncos atau merugi. Ada yang membuat kemasan, yang bisa disebut sebagai, maaf, “jebakan”.

Sepintas menarik, tapi sebenarnya ada prasyarat yang cukup berat. Caranya, kemasan langsung dibuat nominal, bukan persentase. Juara 1 dilebihkan supaya terlihat menarik, 7 atau 8 kali masih ditambah lagi, hadiah untuk peringkat 2 tidak sampai separuhnya, dan seterusnya.

Misalnya, tiket 100K, juara 1 sebesar 900K, peringkat 2 sebesar 350K (bukan 450K). Syarat bongkar, peserta harus full 24. Kurang 1 saja, katakan peserta hanya 23, hadiah langsung turun mulai peringkat 2. Banyak calon peserta tidak memperhatikan syarat hadiah, yang biasanya memang ditulis kecil-kecil supaya tidak menonjol dan cenderung tersembunyi.

Ketika peserta sudah sampai 23, panitia mungkin akan menutup penjualan dengan alasan sudah penuh. Nah, model akal-akalan seperti itu, benar-benar tidak akan terlihat dan terjadi sekecil apa pun di event Piala Sleman Vaganza.

Pertama, karena ada tradisi di PBI, lomba itu ya hadiahnya utuh tanpa potongan, berapa pun peserta. Pada konsep hadiah utuh sebagaimana jadi tradisi di PBI, semakin sedikit peserta, sesuingguhnya justru semakin menguntungkan bagi peserta (yang juara). Peserta sedikit, berarti tingkat persaingan menurun, peluang juara lebih besar, sementara hadiah yang diterima ajeg, tidak berkurang.

Dengan besaran hadiah yang normal sebagaimana diterapkan pada event-event 24-G lainnya, bila aturannya adalah hadiah utuh tanpa potongan, sudah sangat menarik dan membuat calon peserta tidak perlu lagi was-was kalau juara hadiahnya berpotensi kena guntingan.

Di Piala Sleman Vaganza, sudah hadiahnya setara 60-G, utuh atau tanpa potongan lagi! Bila merujuk pada guyonan kicaumania, ini benar-benar menggambarkan lomba dengan kalkulator rusak, fitur pengurangan dan pembagiannya tidak berfungsi!

Itulah salah satu alasan, tidak butuh waktu lama, begitu brosur Piala Sleman Vaganza dirilis, pesanan tiket langsung melesat. Tidak sampai satu hari, panitia mengumumkan banyak kelas yang tiketnya ludes. Saat ini, pada sejumlah kelas favorit, antrian daftar tunggu sudah semakin memanjang.

“Kemasan lomba, perbandingan antara harga tiket dan besaran hadiah, harus diakui memang masih menjadi salah satu daya tarik suatu event. Di sinilah kita angkat topi pada teman-teman di PBI Sleman, mereka pintar menggaet sponsor sehingga tidak punya kekuatiran akan merugi meski kemasannya adalah kemasan yang “pasti rugi”. Tentu berharap, khususnya di lingkup PBI, untuk Cabang-Cabang lainnya bisa mencontoh dan belajar dari teman-teman Sleman,” ujar Ketua PBI H. Bagya Rakhmadi menyampaikan tanggapannya kepada burungnews.com.

Mengapa disebut kemasan rugi? “Dari uang tiket, habis hanya untuk hadiah dan tropi. Biaya oprasionalnya belum ketutup. Harus nombok kan kalau hanya berharap dari uang  tiket. Nah, di situlah peran dana atau pendapatan di luar tiket, sponsorship atau dukungan pihak ke tiga yang tidak mengikat, yang tidak punya kepentingan dengan kejuaraan. Dengan demikian, indepensi panitia dan terutama team fungsional juri tetap bisa dijaga dengan lebih baik.”

Di luar masalah kemasan hadiah, tingginya antusiasme mengikuti event Piala Sleman Vaganza, sebelumnya pada event lain seperti Tugu Muda Cup Semarang (10/3), juga menunjukkan kepercayaan yang meningkat pada PBI. “Kabar tiket Piala Sleman Vaganza yang dikabarkan sudah banyak habis tak lama setelah brosur keluar, tentu sangat melegakan. Kemasan memang harus diakui punya daya tarik tinggi, tapi di luar itu, faktor kepercayaan pada team panitia dan terutama penjurian juga berperan besar,” imbuh H. Bagya.

Seperti diketahui, sejak 2023, PBI sudah mulai menerapkan penjurian dengan sistem ajuan terbuka dan pembatasan gantangan (tidak harus full 60-G). Praktiknya memang tidak sama persis dengan yang lain. Di PBI, keterbukaan itu ditunjukkan dengan cara tiap juri menancapkan bendera mentok (nilai 38), kemudian direkap untuk menentukan nominasi.

Selain urusan teknis, beragam pertemuan, lokakarya, pelatihan, baik skala lokal, regional, hingga nasional, para pemangku di PBI juga selalu menekankan pentingnya faktor integritas da kejujuran, bagaimana bekerja secara profesional dan amanah. “Kalau sudah bisa memadukan antara kecakapan teknis dan menjaga integritas, itu yang ideal dan kita harapkan bisa terus ditingkatkan dari waktu ke  waktu,” ujar H. Bagya di penghujung pesan.

Sedikit tentang Garasi Arena, salah satu gantangan favorit di blok tengah bahkan nasional. Banyak EO / Komunitas sudah menggelar lomba di sini, atau mulai memesan untuk dicarikan jadwal yang pas. Garasi arena sudah dilengkapi dengan piranti modern yang kekinian, seperti perangkat buka tutup elektrik supaya peserta tidak saling tunggu ketika hendak menggantang. Dua pagar untuk memisahkan penonton biasa dan pemilik atau yang mewakili, dengan area “titik nol” (di dalam pagar kecil) yang hanya untuk team fungsional saja.

Atap menggunakan bahan double play transparan, mampu menyerap panas dengan baik, ketika hujan juga bisa meredam kebisingan atau noise lebih maksimal. Seluruh area termasuk tempat parkir yang luas, sudah dikeraskan dengan konblok dan aspal, bebas becek ketika hujan. Lokasi strategis di samping Stadion PSS Maguwoharja dan Water Boom Jogja (Jogja Bay), mudah diakses dari semua arah. Kendaraan sedang hingga bus besar juga bisa masuk sampai lokasi.

MAPS MENUJU GARASI ARENA:

Lampu penerangan, bila diperlukan, sangat memadai tetapi tidak silau / mengganggu. Burung pun dipastikan lebih nyaman dan tetap mau tampil dengan perfoma terbaiknya. Fasilitas pendukung lainnya seperti warung makan/minum, MCK umum, hingga mushola/masjid juga tersedia.

Bagi yang ingin merasakan sensasi baru menginap di hotel yang konsepnya benar-benar unik, ikonik, berkelas dan nyaman dengan harga terjangkau sehingga pasti berkesan, pesan kamar Ketuk Pintu by Turu Kene dari sekarang di 0815.5758.100. Tersedia harga promo spesial untuk Anda para kicaumania, baik yang menginap bersama keluarga tercinta juga yang membawa burung kesayangan. [maltimbus]

BROSUR DAN JADWAL PIALA SLEMAN VAGANZA

MAPS KETUK PINTU BY TURU KENE 

KATA KUNCI: piala sleman vaganza pbi sleman 24-g hadiah setara 60-g sponsor tanpa mengikat atau tidak punya kepentingan dengan juara hadiah utuh tanpa potongan di pbi ajuan terbuka ala pbi