BANG EDU EF, TURUNKAN LOVEBIRD

EDU EF JOGJA

Mulai Senang Gantang Lovebird, Terus Bagaimana dengan Branjangannya?

Sabtu, 08 Januari 2022 - PROFIL

Siapa tak mengenal Edu EF Jogja? Banyak yang menyebutnya sebagai salah satu Sultan Branjangan, bahkan juga kicaumania pada umumnya. Di Gantangan RI Serut, Prambanan, beliau mulai “bersenang-senang” dengan lovebird. Mau ninggalin branjangan?

Sebutan Sultan untuk Edu memang tidak berlebihan. Selama beberapa tahun terakhir, Edu bisa dibilang paling berani dalam take over jago-jago branjangan. Nyaris semua branjangan terbaik dikumpulkan di markasnya.

Edu tak bisa disangkal juga berperan besar dalam membesarkan dan menggairahkan kembali gelaran branjangan di berbagai kota. Entah memberikan support langsung ke event, atau mensuport rekan-rekannya di Jogja dan sekitarnya atau bahkan dari kota lain supaya bisa berangkat ramai-ramai menuju event tersebut.

Tentu saja, ini tak ada hubungannya bila seabreg jagoan miliknya kerap menghiasi data juara. Jago-jago milik Edu memang kualitas. Tinggal lihat bagaimana perfomanya di lapangan. Bukan diistimewakan karena dia kebetulan menjadi sponsor atau semacamnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Edu juga ikut aktif dalam breeding. Awalnya, Edu memborong atau bedol kandang dari sejumlah breeder branjangan ternama. Tentu yang dipilih juga indukan-indukan top yang kerap menghasilkan anakan juara juga.

Kini, dari sisi breeding juga sudah mulai berhasil. Anakan dari Edu BF jadi rebutan, mesti inden kalau pengin mendapatkannya. “Tidak semua saya jual, ada beberapa yang saya simpan. Masa dijual semua, terus besuk saya mainan pakai apa,” ujanrya sambil tertawa.

Salah satu yang belakangan jadi buah bibir adalah salah satu jagoannya Palapa, yang kini juga jadi pejantan tangguh. Anakannya paling miring mudah saja dibandrol 15 juta. “Ada yang masih disimpan, kalau saya mau ngomong 50 juta saja, ada yang bayar. Tapi buat disimpan dulu, buat regenerasi juga biar besuk juga selalu punya jago yang bisa bikin semangat mendatangi lomba sampai jauh,” jelasnya.

Palapa disebutkan sudah ada yang berani menawar sampai 1 milyar. Tapi om Edu masih enggan melepasnya. “Bagaimana ya, namanya suka. Suka itu pada dasaranya tidak bisa dihargai. Samalah, kenapa belum lama ada Sultan dari Medan tampak ringan saja mengeluarkan 1 milyar untuk seekor murai batu.”

Menurut Edu, bagi orang lain membayar burung sampai 1 milyar itu tampak tidak masuk akal. Bagi yang bersangkutan, itu tidak perlu pakai akal karena alasan suka, jatuh cinta. Kalau orang sudah cinta, apa pun akan dikorbankan.

“Sama, beberapa teman nyebut saya gila, burung ditawar 1 milyar tidak dikasih. Mungkin benar, tapi secara umum hobi itu, apa pun jenisnya, memang cenderung meninggalkan akal sehat. Jadi, kita semua itu pada dasarnya sama, kewarasannya sudah menurun alias diragukan, jadi tidak perlu saling mendahului, ha ha ha.”

Pada Rabu sore (5/1/22) Edu tampak berada di gantangan RI Serut, Madurejo, Prambanan. Seperti biasanya, latihan di sini membuka kelas branjangan. Sejumlah branjes Yogyakarta dan Klaten pun tampak di sini.

Edu tampak bawa dua burung. Salah satunya ternyata lovebird. Sang lovebird kemudian menjadi juara 2. Sesi berikutnya, hanya ngekek sekali, masuk juara 6. “Kalau ngekek sekali lagi saja bisa juara 1 om, soalnya tadi dari sekali ngekek saja poinnya tembus 240,” ujar sang joki.

Apa om Edu mulai akan turun di kelas lovebird juga ini tahun 2022? “Ah, ini hanya buat senang-senang saja, itu kan burung master di rumah. Iseng-iseng kita bawa saja, buat ikut meramaikan di sini,” ujarnya ketika dikonfirmasi.

Masih berada di Serut, sumber burungnews membisiki, bila Edu sebenarnya mulai mengincar sejumlah jago lovebird papan atas baik tipe konslet maupun fighter. “Tapi jangan ngomong ke orang-orang dulu, ini kan juga mumpung harga lovebird belum melesat tinggi lagi. Nanti kalau sudah kumpul banyak jago top, barulah ke mana-mana menguasi kejuaraan. Ya ini copy paste-lah, di branjangan kan strateginya juga begitu dulu. Sebelum pasar lovebird merangkak, om Edu siap bergerak dulu.”

Wow, menarik sekali ini. Rupanya, om Edu yang tak jauh dari si sumber tadi mendengar bisikannya. “Ah jangan percaya, ngaco itu dia, kompor. Jiwa saya mau dibolak-balik mau diobok-obok tetap di branjangan. Ini iseng saja nurunin lovebird master buat bersenang-senang,” begitu om Edu mencoba membantah si penebar rumor.

Ah... tapi umpama benar om Edu juga bakal turun di kelas lovebird, tanpa harus meninggalkan branjangan, ya malah bakal semakin gegap gempita tuh dunia lomba burung secara umum di tahun 2022.

Bila melihat pada Kontes Rutin di Gantangan RI Kalasan sehari berikutnya (Kamis, 6 Januari), kelas lovebird mulai berjubel pesertanya. Tahun ini, 2022, dunia hobi lovebird ada tanda-tanda mulai bergairah lagi. Semoga. 

Jangan lupa kicaumania Indonesia, beli terus TWISTER (pakan burung berkicau, lovebird, perkutut, merpati) dan/atau NICE (pakan anjing, kucing), dapatkan KUPON hadiah langsung tanpa diundi mulai MOBIL, MOTOR, dan puluhan hadiah super menarik lainnya.

KUPON yang diterima setelah 31 Desember tetap berlaku. KUPON bisa diurus hadiahnya lewat kios/toko/agen tempat membeli pakan tersebut. Pengurusan hadiah tidak dipungut biaya apa pun, juga tidak dipotong dengan dalih apa pun (termasuk untuk sumbangan).

Hati-hati penipuan, penyelenggara tidak mengeluarkan pamflet terkait pengurusan hadiah, penerima kupon tidak perlu menghubungi nomor tertentu, tetapi mengurus di kios/toko/agen tempat membeli pakan tersebut (kupon yang asli tidak ada nomor teleponnya). [maltimbus]

BROSUR DAN AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: edu ef jogja branjangan palapa edu ef