ANDREAS SEMARANG. MB MAGNUM DUA KALI PODIUM KEEMPAT

d’PONGS BIRD FESTIVAL, #3

MB Magnum Kecipratan Bendera Koncer, Matador BF Puas dengan Penilaian di PBI dan Siap Turun ke Piala Kerajaan Kediri + VIDEO

Magnum, murai batu milik Andreas Semarang adalah salah satu gaco tuan rumah yang mampu mencuri perhatian di d’Pong Bird Festival. Tampil maksimal, amunisi andalan Matador BF ini akhirnya kecipratan bendera koncer dan finish di peringkat keempat.

Bersaing dengan gaco-gaco papan atas dari seluruh penjuru tanah air, penampilan impresif ditunjukkan oleh murai batu Magnum di kelas Murai Batu Ring Indian. Tampil gahar dengan membawakan berbagai materi lagu variatif, murai batu ekor putih ini memang terlihat menonjol dengan kerjanya yang spartan dan tak mengenal lelah.

 

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Tonjolan lagunya terdengar jelas, durasi kerjanya nutup, gayanya juga cukup atraktif membuat Andreas, sang pemilik optimis amunisi miliknya akan dilirik juri. Sesuai dugaannya, Magnum masih dilirik oleh juri dan kebagian bendera koncer C. Meski harus berada di urutan keempat, Andreas mengaku puas dengan penampilan Magnum di kelas ini.

Kembali tampil apik di kelas Murai Batu Ring Mini Zoo, Magnum lagi-lagi kebagian bendera koncer C dan finish di peringkat keempat. Masuknya Magnum ke posisi empat besar di d’Pongs Bird Festival membuat keyakinan Andreas akan juri-juri PBI meningkat dan masih menghargai burung kerja.

 

 

“Magnum bisa masuk nomor empat di d’Pong itu rasanya senang sekali, burung kan masih muda, lawan berat-berat semua, burung-burung youtube. Pas lihat Magnum dikasih bendera koncer tadi, Aku sampai mbrebes mili, nggak nyangka. Ini bukti Magnum bukan burung kaleng-kaleng dan punya kualitas, juri PBI saja mengakui,” tandasnya.

Dengan materi rol lagu kecil-kecil yang dikombinasi dengan pukulan lagu cungkok, pelatuk sampit, kapas tembak, kenari, dan cililin, Magnum telah menjelma menjadi salah satu murai batu pendatang baru yang siap menjadi kuda hitam saat ini. Kalau dalam kondisi top perform, juri sulit sekali melewatkannya.

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

INGAT! Sekarang sudah tersedia kupon/voucher hadiah langsung tanpa diundi dalam kemasan semua varian TWISTER (burung berkicau, lovebird, perkutut, merpati) dan/atau NICE (anjing, kucing). Dapatkan ratusan hadiah menarik seperti kompor gas, kulkas, TV LCD, sepeda MOTOR, hingga MOBIL baru. Berlaku sampai 31 Desember 2021. (Kupon yang baru diterima setelah 31 Desember, tetap berlaku, hadiah bisa diurus lewat kios/agen tempat membeli pakan tersebut)

 

Menurut Andreas, Magnum merupakan salah satu burung muda hasil kandang sendiri yang usianya baru 18 bulan. Saat masih trotol, Magnum disekolahkan ke Kerajaan Mastering Sukoharjo, sekolah murai batu milik Bangun yang dikenal sebagai pencetak murai batu-murai batu jawara. “Pas baca tentang mastering dan sekolah murai batu itu aku sempat penasaran, masak semudah itu mencetak burung jawara. Setelah dipikir-pikir kok kayaknya menghemat waktu dan tenaga. Setelah tanya-tanya dan cari informasi ketemu sama Kerajaan Mastering, kita sekolahin di sana,” ungkapnya.

 

BANGUN. PENGELOLA KERAJAAN MASTERING SUKOHARJO

Lulus dari Kerajaan Mastering di bulan Februari 2021, Andreas sempat kaget karena hasilnya tidak sesuai apa yang diperkirakan. Kalau secara materi lagu dan perilaku harian, Magnum memang sudah sesuai apa yang diinginkan, tetapi ketika dicoba di gantangan masih masih demam panggung dan sering zonk.

Setelah berkonsultasi dengan Bangun, Andreas bisa memahami apabila lulusan sekolah mastering masih perlu adaptasi lapangan dan butuh jam terbang. Setelah beberapa kali dicoba di latber/latpres, Magnum mulai menunjukkan bakat terpendamnya dengan meraih juara di sejumlah event yang diikuti antara lain juara 1 dan 2 di Anniversary Taman Sari BC (bulan September), juara 1 dan 2 IJSM Cup Taman Sari (bulan Oktober), dan juara 4 dan 4 di d’Pong Bird Festival (bulan Desember).

 

TETAP KONSULTASI MELALUI WA SETELAH LULUS DARI KERAJAAN MASTERING

 

Mulai terlihatnya bakat dan kualitas Magnum, Andreas siap menggelandang amunisi andalannya ke Piala Kerajaan Kediri 2. “Magnum ini kondisi bulu tua, belum sempat mabung. Rencananya mau kuturunkan di Piala Kerajaan Kediri besok minggu. Moga moga mau tampil maksimal,” ungkapnya.

Dihubungi secara terpisah, Bangun membenarkan bila Magnum memang anak didik Kerajaan Mastering. “Kalau nggak salah ingat, Magnum masuk bulan Juli 2020 keluar bulan Februari 2021. Magnum memang sudah kelihatan bakatnya sejak di tempatku, kaget juga pas dikasih tahu bisa koncer di d’Pongs,” ungkap pemilik Kerajaan Mastering dan Kerajaan Poultry Shop ini.

 

TAK HANYA KERAJAAN MASTERING, BANGUN JUGA MEMBUKA KERAJAAN POULTRY SHOP SUKOHARJO

 

Bangun justru bingung bagaimana bisa murai batu lepas trotol seperti Magnum masih dapat bersaing di lomba sekaliber d’Pongs. “Pas dikasih lihat video Magnum, Aku sendiri kaget. Nggak nyangka anak didik Kerajaan Mastering bisa main sebagus itu. Kalau punya uang, mending kubayar sendiri. Lha wong maine benar-benar wow… We O We,” pungkasnya. [asept]

 

DATA JUARA d’PONGS BIRD FESTIVAL, KLIK DI SINI

BROSUR DAN AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI

 

VIDEO MAGNUM DI DPONGS BIRD FESTIVAL

 

 

DALAM RANGKA HUT KOTA SURAKARTA
Lomba Burung Berkicau Tingkat Nasional

SOLO KOTA BUDAYA

MINGGU 27 FEBRUARI 2022 DI TAMAN BALEKAMBANG SOLO

 

KATA KUNCI: dpong bird festival magnum andreas

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp