TROPI BALEKAMBANG KUMANDANG

BALEKAMBANG KUMANDANG 6

Mengenal Filosofi Tropi “Tobong” Makutarama

Balekambang Kumandang, akan memberikan tropi ikonik yang khas dan hanya ada di event ini, tropi Makutarama. Apa itu Makutarama, ada yang mengeja dengan  Makuthoromo, atau dalam bahasa yang mudah, bisa diterjemahkan secara bebas menjadi Mahkota Rama.

Dalam cerita pewayangan, Makutarama adalah mahkota yang dikenakan oleh raja Prabu Sri Ramawijaya. Bukan semata Mahkota untuk menunjukkan bahwa pemakainya adalah seorang raja, tapi juga berisi pitutur atau nasehat.

Nasehat atau pesan-pesan dimaksud, ditujukan untuk raja yang mengenakannnya, bagaimana berpikir dan bertindak-tanduk dalam kehidupan. Sebagaimana ditulis dalam Lispedia, disebutkan Makutarama berisi 9 watak yang harus dimiliki seorang raja, atau pemimpin pada umumnya.

  1. Matahari. Berwataklah seperti matahari yang menjadi sumber terang pemberi kehidupan seperti matahari.
  2. Bumi. Berwataklah seperti bumi yang selalu ikhlas memberi.
  3. Bulan. Berwataklah seperti bulan yang selalu teduh menyejukkan serta memberikan ketenangan dan kedamaian.
  4. Bintang. Berwataklah kamu sebagai bintang yang mampu menjadi petunjuk arah ketika kompas sudah tidak bisa dipedomani.
  5. Langit. Berwataklah sebagai langit yang lapang luas, membentang.
  6. Laut. Berwataklah seperti laut yang tenang karena kedalamannya.
  7. Angin. Berwataklah seperti angin yang mampu menyusup ke berbagai tempat agar bisa melihat dengan mata kepala segala masalah yang harus diketahui.
  8. Air. Berwataklah seperti air yang selalu mengalir ke bawah dan rata; dan
  9. Api. Berwataklah seperti api yang membakar apapun yang dilalui, yang berarti adil tanpa pandang bulu.

9 (Sembilan) watak yang berisi pitutur atau nasehat di atas, oleh para penggagas event Balekambang Kumandang, secara tersirat juga ingin disampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam lomba, mulai panitia, juri, hingga para kicaumania yang jadi peserta lomba.

 

SEBAGIAN PENGURUS PBI CABANG SOLO, CEK LOKASI LOMBA

 

“Kalau dalam bahasa sekarang, bila perhatian kita biasanya lebih tertuju kepada para peserta, yang juara dan yang kalah, kira-kira bisa dipahami seperti ini, yang menang jangan terlalu membusungkan dada, sombong, dan meremehkan lainnya. Bagi yang kalah juga tak perlu baper, rendah diri, minder,” ujar Denny Santoso Wibowo, Ketua PBI Cab. Surakarta saat ini, yang mengaku diberitahu makna Makutarama oleh para senior baik yang sudah mantan pengurus dan tidak aktif ke lapangan, maupun yang masih aktif.

Menurut Denny, pitutur itu memang tidak semata buat para peserta lomba, pemenang dan pecundang. Secara lebih luas juga ditujukan untuk para penghobi burung secara umum. 

“Lomba itu tidak hanya sekali, tidak berhenti di Balekamnbang Kumandang misalnya, masih ada bahkan cukup banyak lomba-lomba berikutnya. Sebagaimana kehidupan manusia, penampilan dan perfoma burung itu juga ada masanya. Sekarang mungkin sedang top-topnya, tapi pasti ada masa akan melemah juga, berganti dengan burung lain yang akan naik dan jadi bintang baru.”

 

 

Bila semua pihak yang terlibat bisa menerapkan 9 watak yang tersirat dari Makutarama, diyakini jalannya lomba burung pasti akan kondusif. Intisari dari hobi yang dipahami untuk menghibur, mengusir kepenatan dari kesibukan sehari-hari, akan berjalan sebagaimana mestinya.

Ikut lomba burung, kalah apa lagi menang, ya mestinya bisa hepi, bukan sebaliknya malah bikin pusing. “Jadi, saya ingin mengajak diri saya sendiri, juga semua elemen, teman-teman panitia, teman-teman fungsional yang bertindak sebagai team pengadil, juga para peserta, ayo sama-sama untuk bisa menjalankan fungsi dan perannya masing-masing dengan baik, 9 watak dari Makutarama bisa menjadi pegangan,” imbuh Denny.

Di akhir obrolan, Denny kembali menggarisbawahi terkait pitutur yang tersirat  dalam Makutarama. “Mohon maaf sebelumnya, pesan atau nasehat ini sebenarnya lebih untuk diri saya pribadi, bahwa ini juga diketahui dan menyebar ke sahabat lainnya, semoga bisa jadi ladang ibadah bagi kita semua.”

Balekambang Kumandang 6 akan digelar pada 13 November, di area parkir Taman Balekambang. Untuk para peserta, area parkir dialihkan ke komplek Pasar Burung Depok dan sekitarnya.

 

 TUGU MAKUTHO (dok. RADAR SOLO)

 

Dalam sejarahnya, Taman Balekambang menjadi salah satu arena lomba burung paling legendaris di tanah air. Semua penghobi burung berkicau tanah air di era dekade 90-2.000an, belum merasa jadi kicaumania sejati kalau belum merasakan lomba di Taman Balekambang.

Hingga berita ini ditulis, pesanan tiket terus mengalir deras. Beberapa kelas di antaranya bahkan sudah mulai masuk daftar tunggu. Bagi yang sudah memesan tapi belum mengamankan, bisa dicoret dan diganti oleh calon peserta lain yang lebih serius dan membutuhkan.

 

 

Bagi yang baru akan memesan tiket, silakan kuasai brosur dan jadwal yang tertera di bawah ini. Mohon konfirmasi dulu ke bagian reservasi tiket Saudara Kempong ‪0881-6724-532, ‪untuk memastikan ketersediaan tiket yang Anda cari. Bila masih tersedia segera dipesan sekaligus diamankan, supaya nama Anda tidak tercoret dan digantikan orang lain.

Sebagai tambahan informasi, replika Makutarama tidak hanya diwujudkan dalam rupa tropi untuk lomba burung berkicau. Di kota Solo, di jalan Adisucipto dari arah barat Colomadu memasuki wilayah kota Solo (sebelah barat kantor DPRD kota Solo), juga berdiri gerbang besar “Selamat Datang” berbentuk Makutarama. Ada yang menyebut sebagai Tugu Makutho, atau Makutho Monument. [maltimbus]

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

 

 

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

 

KATA KUNCI: balekambang kumandang pbi surakarta

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp