ANDRE OMESH. PERAWATAN TIDAK RIBET

ANDRE OMESH JOGJA

Cendet Beatles Makin Stabil Hingga Nyeri Beruntun, Ini Loh Rahasianya

Beatles, jago cendet yang dikawal Andre Omesh dari Jogja ini sedang jadi trending topik. Sebabnya, apalagi kalau bukan menang nyeri dalam dua pekan berturut-turut. Pertama, saat turun di Gus Ali Cup Muntilan, yang belanjut di Pyramid Cup Jogja.

Pada dua even tersebut, musuh yang harus dihadapi oleh Beatles juga tergolong kelas berat, tak bisa diremehkan. “Ketat dan seru, kalau Beatles sampai goyah sedikit saja, bisa amblas. Jadi lomba sekarang ini mengandalkan burung kerja saja tidak cukup, harus disertai dengan materi dan kualitas. Pun sebaliknya, punya materi dan kualitas saja juga belum cukup, mesti diimbangi dengan performa yang moncer.”

 

 

PENJEMURAN AWAL, CUKUP 5 MENIT

 

Di Pyramid Cup, Beatles juga unggul di kelas utama sehingga berhak atas sebuah motor. Hadiah motor diraih di kelas khusus dengan tiket hanya 50 ribu, dengan syarat harus memakai sangkar Radja, yang menjadi salah satu pendukung utama di gantangan milik Radjawali Indonesia DPC Bantul ini.

Sesungguhnya bila dirunut ke belakang lagi, jumlah juara yang sudah diraih Beatles sudah tak terhitung lagi. “Sebagian memang di even sekelas latpres. Sekarang untuk even besar secara materi Beatles juga siap bersaing, misalnya di Supremasi Jogja Istimewa 11 Februari serta Malioboro Vaganza 25 Februari yang akan datang, dan semoga saja di Borobudur Cup Magelang juga masih bisa ikut serta.”

 

 

Tak pelak lagi, bila saat ini Beatles harus diakui sebagai salah satu cendet terbaik di Jogja, bahkan juga blok tengah. Tak heran bila Andre pun mengaku pada prinsipnya tidak ada rasa gentar untuk turun di even besar dan melawan jago-jago kesohor langganan juara.

Andre sadar, tidak ada jaminan burung yang menurut penglihatannya terbaik lantas akan jadi juara. “Di sejumlah even besar yang sering saya ikuti atau saya pantau, burung terbaik dari kaca mata kami sebagai pemain cendet belum tentu menjadi juara. Bagi yang tahu burung, apresiasi terhadap suatu burung tidak hanya berdasar pada juara atau tidak, tetapi lebih pada bagaimana penampilannya di lapangan.”

 

BERIKAN PAKAN TERBAIK, BURUNG PUN AKAN MEMBALAS DENGAN PENAMPILAN TERBAIK. Tweet Song, pakan kualitas terbaik dengan nutrisi seimbang. Sangat cocok untuk burung lomba.

Sebagaimana banyak dilakukan yang lainnya, cendet Beatles milik Andre Omesh Jogja kini juga mulai beralih ke Tweet Song. Penampilan pun semakin stabil, terbukti meraih nyeri dua pekan berturut-turut. INFORMASI KEAGENAN 0813.2901.5859

 

Itu pulalah yang ia harapkan dari Beatles saat turun di even-even besar. Juara, mungkin saja sulit dijangkau mengingat musuh juga berat-berat lintas blok. Setidaknya para cendet mania setanah air bisa melihat sendiri bagai materi dan kualitasnya yang masih bisa bersaing dengan burung-burung papan atas tanah air.

Dari melihat penampilan yang dipadu dengan prestasi itulah, sejumlah cendet mania pun mulai membidik Beatles sebagai incaran. “Ada yang masih sebatas nanya-nanya, ada pula yang tampaknya serius karena sampai datang ke rumah segala. Tapi sejauh ini dari pihak kami belum menemukan kecocokan, mungkin Beatles memang masih pengin saya pegang ya,” ujarnya sambil bergurau.

 

AKSI BEATLES

 

Soal perawatan Beatles, menurut Andre termasuk biasa dan sederhana. “Salah satu yang saya suka dari Beatles, karena rawatannya gampang, tidak neko-neko. Di lapangan bahkan bisa saya katakan tidak ada lagi perawatan, semua dilakukan di rumah sebelum berangkat.”

Pakan harian misalnya, tidak boros karena hanya perlu jangkrik 1 ekor di pagi dan sore hari. Untuk pakan asupan utama, Omesh sudah mulai beralih dengan voer Tweet Song. Pagi-pagi begitu dikeluarkan dan kerodong dibuka, lantas dilakukan penjemuran awal. Sebentar saja, sekitar 5 menit dengan cahaya pagi.

Tahapan berikutnya, mandi dengan cara semprot sampai basah dan puas. Barulah dijemur lumayan lama, sekitar dua jam. Kerodong lagi, hingga sore hari sebelum magrib kembali dibuka, kasih jangkrik 1 ekor, dianginkan sebentar, kerodong lagi.

 

MEMBANGUN KEDEKATAN EMOSI DENGAN BEATLES

 

Kalau mau lomba, H-3 jangkrik ditambah menjadi 3 pagi hari dan 3 sore hari. Kroto diberikan full atau sepuasnya. Hari H, burung dirawat di rumah, sampai memandikan lalu mengeringkan dan seterusnya. Setelah selesai, baru berangkat menuju lapangan.

Di lapangan sudah tidak ada perawatan khusus, tinggal gantang saja. Gantangan juga tidak pilih-pilih, mau tengah atau pinggir sama saja. Hanya saja, untuk lomba jaman sekarang bila bisa memang agak pinggir alias tidak terlalu tengah, karena hal ini memudahkan pemantauan dari luar pagar.

Satu hal yang mungkin berbeda, adalah penerapan master yang bisa dikatakan full selama 24 jam, Beatles harus dengar suara cendet. “Tapi ini bukan masalah yang sulit, karena di jaman sekarang sudah banyak pemutar suara elektronik. Bisa dari alat seperti sonic master, atau diputar dari HP juga oke. Boleh suara rekaman dia sendiri, atau yang lain, yang penting suara cendet.”

Penasaran dengan materi yang dimiliki Beatles berikut aksinya? Tunggu tulisan berikut yang disertai dengan nukilan videonya. (bersambung)

 

JUARA GUS ALY CUP MUNTILAN, KLIK DI SINI

JUARA PYRAMID CUP JOGJA, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: andre omesh cendet beatles tweet song gus ali cup pyramid cup jogja malioboro vaganza

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp