SANGKAR SERAGAM KELAS UTAMA DAN TROPI MEWAH SFF #2

11 HAL TENTANG SFF #2 YANG PALING BANYAK DITANYAKAN

Mungkin Juga Jadi Pertanyaan Anda, Simak Penjelasannya

Setelah dinilai sukses dengan event perdana, SFF akan segera menggelar yang kedua pada 14 Agustus mendatang. Ada beberapa hal diubah demi perbaikan. Banyak kicaumania penasaran dan mengajukan sejumlah pertanyaan.

Hal ini disampaikan oleh Itok Solo, Rimba Star, De Mardi, Alan, para founder SFF dan kerap keliling ke berbagai lomba baik karena bertugas atau secara khusus memang melakukan sosialisasi dan penggalangan dukungan.

Satu hal yang pasti, SFF #2 akan dikemas sedemikian rupa agar menciptakan suasana lomba yang sehat, benar-benar terasa nyaman, dan bisa menghibur untuk semua peserta. Seperti penambahan beberapa pedok untuk memberikan pelayanan lebih, penggunaan gantangan elektrik agar jadwal bisa lebih efektif.

Berikut ini beberapa pertanyaan yang paling sering disampaikan oleh kicaumania.

 

 

  1. Apakah SFF #2 masih menggunakan lokasi yang sama?

Benar, SFF #2 masih memilih lokasi di Agrowisata Grand Sondokoro, Tasikmadu, Karanganyar, dengan titik lokasi gantangan yang masih sama. Tentu saja, ada perubahan lay out demi kenyamanan peserta.

Beberapa kritik yang masuk terkait gantangan sebelumnya diakomodir, seperti keluhan gantangan yang dianggap terlalu gelap, akan dibenahi. Panitia juga akan menambah beberapa pedok.

 

  1. Apakah SFF #2 akan menggunakan team juri yang sama?

SDM juri di event SFF #2 akan di-up grade, ditambah dengan personel juri terbaik dari Dewa 99 dan Masterpiece Arena, selain tetap ada juri pilihan SFF sendiri.

Formasi juri akan ditentukan kemudian sesuai kondisi di lapangan. Bisa jadi satu team/sesi akan terdiri dari satu juri Dewa, 1 juri Masterpiece, dua juri SFF. Bisa juga dengan skema lain.

 

JURI DI BURSA SOLO MENUNJUKKAN PAPAN AJUAN

 

  1. Apakah di SFF #2 juri menuliskan ajuan koncer, kemudian langsung menancapkan bendera sesuai yang ditulis?

Ini bagian yang diubah cukup mendasar. Bila di SFF #1 juri menuliskan dua ajuan koncer A dan B, kemudian langsung tancap, pada SFF #2 juri menuliskan 3 ajuan A-B-C, tapi yang ditancap hanya A dan B.

Ajuan itu tiak langgsung ditancap, tapi direkap dulu. Ajuan tunggal atau sendirian dicoret, tidak bisa masuk nominasi tapi bisa masuk kejuaraan selama kuota masih tersedia.

Siapa yang bisa masuk nominasi, dua ajuan teratas. Koncer yang ditancap harus sesuai ajuan yang ditulis oleh masing-masing juri, selama burung masuk nominasi. Bila ada ajuan tidak masuk nominasi, koncer geser ke ajuan (sendiri) yang masih masuk nominasi.

Bila semua ajuan tidak masuk nominasi, ajuan digeser ke ajuan (juri) lain yang masuk nominasi. Juri yang ajuannya tidak masuk nominasi diberikan kesempatan menancap koncer terlebih dahulu.

Aturan detil teknis bagaimana menentukan koncer, bisa disimak pada bagian berikut ini:

 

 

  1. Siapa-siapa yang boleh berada di arena penilaian selama lomba berlangsung?

Hanya empat juri yang sedang bertugas. Petugas pengawas berada di luar area juri. Panitia (semua level), media, apalagi peserta dengan alasan apa pun tidak boleh mendekat area penilaian (ring nol).

 

  1. Benarkah SFF #2 menggunakan sangkar seragam khusus?

Hanya di kelas utama tiket 11 juta rupiah. Harga tiket sudah include (termasuk) sangkar. Artinya, sangkar SFF  tidak dijual secara terpisah, tapi satu paket dengan pembelian tiket utama 11 juta.

H -30 sangkar sudah jadi dan mulai didistribusikan ke calon peserta, supaya burung punya kesempatan melakukan adaptasi dengan sangkar baru.

 

SANGKAR SFF SUDAH MULAI DIKIRIM DAN LANGSUNG DIUJI COBA

 

  1. Seperti apa pakem dasar untuk menentukan burung yang layak juara di SFF #2?

SFF  #2 akan mengutamakan pada materi lagu yang dipadukan dengan durasi. Setelah itu baru volume, kemudian unsur tambahan adalah gaya dan fisik. Artinya, dalam satu kali tarikan suara, burung mengeluarkan beberapa materi lagu yang disambung.

Beberapa variasi lagu yang dimainkan dalam sekali tarikan, berarti setiap kali mengeluarkan suara cukup panjang. Begitu terus berulang dengan jeda/spasi wajar (tidak terlalu lama) dari awal sampai akhir, didukung volume yang layak.

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

  1. Apakah SFF #2 menjamin jalannya lomba akan fair play?

Panitia sudah berusaha secara sistemik untuk menjaga marwah supaya bisa (paling mendekati) fair play. Siapa saja juri yang bertugas, akan diupayakan untuk dirahasiakan.

Dengan sistem ajuan yang saat ini bisa disebut paling terbuka (juri menuliskan langsung ajuan koncer, terlihat langsung oleh peserta), bila ada pilihan yang dianggap asal-asalan, seperti burung kurang layak dipaksakan, akan langsung ketahuan oleh peserta.

Panitia juga mengedukasi para calon peserta untuk mengikuti lomba secara sehat, apa adanya, tanpa perlu menghubungi pihak-pihak yang mungkin akan jadi team juri atau berhubungan dengan team juri, baik sebelum maupun selama hari H jalannya lomba.

Pada akhirnya, semua itu akan kembali pada diri masing-masing juri dan peserta. Bila peserta sejak awal memang punya niat lomba sportif dan fair play, tidak berusaha mencari celah untuk melakukan lobi/pengkondisian ke pihak-pihak terkait, apa yang dikawatirkan itu juga tidak akan pernah terjadi.

Anda siap, ditunggu kehadirannya di SFF#2. Belum siap, bisa memilih event lain.

 

 

  1. Apakah SFF #2 akan tetap menggunakan pagar?

Ya, SFF #2 akan menggunakan dua pagar. Pagar pertama / pagar dalam (ring 1) untuk membatasi peserta dan burung. Jarak dengan burung terluar cukup dekat supaya para peserta bisa memantau dan mendengar burung di semua sisi dengan baik.

Hanya pemilik/joki dan panitia terkait yang bisa masuk area ini, ditandai dengan id peserta, diseleksi sejak masuk ketika akan menggantang. Media juga diberi akses masuk ke ring 1, dengan harapan baik langsung atau tidak langsung bisa ikut menjaga marwah fair play.

Peserta / penonton umum hanya bisa melihat dari luar pagar luar (ring 2). Baik yang berada di ring 1 maupun ring 2, harus tertib, tidak mengibarkan kerodong atau gerakan lain yang berpotensi mengganggu burung, tidak berteriak, bersiul atau mengeluarkan suara bantuan alat (peluit, memukul-mukul, dan lainnya).

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

 

  1. Apakah SFF #2 menerapkan bendera pelanggaran dan diskualifikasi?

Ada, tapi tidak seketika, ada toleransi waktu. Misalnya, murai batu yang nebok/turun ke lantai, akan dihitung. Hitungan 2 sudah naik, hanya bendera peringatan, masih mungkin mendapatkan nominasi dan koncer bila kinerja dan kualitas memang di atas rata-rata lawan.

Bila sampai hitungan 3 masih di bawah, baru bendera diskualifikasi. Bila sebelumnya sudah dapat bendera peringatan kemudian diulangi lagi nebok, langsung bendera diskualifikasi tanpa dihitung.

Murai batu dan jenis burung lain yang ngeruji masih ditoleransi, tidak ada bendera peringatan, menjadi wilayah juri apakah itu akan mengurangi nilai bila dianggap terlalu sering.

 

  1. Apakah di SFF #2 masih bisa menurunkan murai batu Nias/Ekor Hitam dan MB Borneo?

Hanya di kelas 200 ribu ke bawah boleh. Untuk tiket di atasnya hanya untuk murai batu ekor putih.

 

 

  1. Apakah ada bos besar di belakang SFF, yang siap mengkover dan menutup segala macam pembiayaan bila dari penjualan tiket masih belum cukup?

Tidak ada, SFF hanya berempat, Itok, Rimba, Mardi, Alan. Modalnya hanya semangat dan niat menggelar lomba yang benar-benar mengandalkan kekuatan burung.

SFF mengajak juri-juri, termasuk para calon peserta, yang punya visi sama untuk saling mendukung, dan semacam “berikrar” untuk memyelenggarakan atau menjadi peserta lomba secara sehat, apa adanya, sportif, fair play.

Modal sederhana ini (tapi menjalankannya ternyata sangat berat dan banyak godaan), yang membuat dukungan untuk gelaran baik SFF #1 maupun jilid 2 terus membubung tinggi.

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

BROSUR DAN JADWAL SOLO FAIR FACTOR #2:

 

 

KATA KUNCI: solo fair factor #2

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp