MR DEKO, PADA MASANYA TAK CANGGUNG MENGGANTANG SENDIRI ADIPATI

YANG TERTINGGAL DARI PIALA ANDHANG PANGRENAN, #1

Kacer Adipati Belum Habis!

Kamis, 13 Februari 2020 - PROFIL

Anda para kicaumania pada umumnya, apalagi yang mengaku kacer mania, pasti mengenal dengan baik nama Adipati. Salah satu kacer legendaris yang hingga saat ini masih eksis di lapangan lomba.

Jago milik Mr. Deko ini memang sudah tak muda lagi. Orang bilang, sudah memasuki usia senja. Jago-jago lain yang sejaman dengannya, hampir sudah tidak ada lagi yang muncul di lapangan.

BINTORO DAN ADIPATI, HARUS LEBIH BIJAK MENGATUR JADWAL

Sebagian orang menganggap bila masa jayanya sudah habis. Pernyataan ini ternyata tak sepenuhnya benar. Mungkin sudah berkurang kegarangannya, mungkin tidak bisa lagi sestabil dulu, setiap kali digantang selalu ngotot dan merebut juara.

Setidaknya, kualitas dan kematangannya masih bisa terjaga dengan baik.

Itulah yang terjadi saat sang mekanik om Bintoro dan kawan-kawan membawanya jalan-jalan jauh ke Purwokerto, mengikuti gelaran prestis Piala Andhang Pangrenan. Lawannya juga bukan kacer sembarangan. Sejumlah jago yang sedang on fire dan kekinian turun bertarung di sini.

Di sesi awal tampak belum siap, sehingga tidak masuk nominasi. Namun saat sudah panas, dua kali ia memperlihatkan siapa dirinya. Para kacer mania lawas masih bisa mengenali ciri khasnya. Kalau tampilnbya sudah enak, Adipati tampil anteng di satu titik dengan menggelontorkan lagu-lagi yang merdunya.

Adipati tercatat meraih juara 1 dan 2, menghadapi lawan-lawan yang usianya lebih muda dan sedang dalam usia emas. Sementara secara usia, Adipati memang sudah mulai menua, sudah menapaki masa-masa senja, begitu kata orang.

Perlu digarisbawahi, saat meraih juara 2, lebih karena sedikit kurang beruntung saja. Secara penilaian juri, dapat bendera koncer yang sama. Kalah tos nomor gantangan saja. "Adipati berada di nomor gantangan 33, sementara lawannya di gantangan nomor 22," jelas Bintoro.

Penelurusan burungnews kepada mereka yang mengamati sesi tersebut dengan seksama, menyimpulkan bila penampilan Adipati saat itu benar-benar memang bagus. Dia bisa menang karena secara umum masih unggul, padahal lawannya juga burung-burung bagus dan berkelas. Jago-jago yang kerap menghuni papan atas di berbagai event akbar belakangan ini.

Seperti sudah disebut di bagian awal, secara stabilitas memang sudah tidak sebaik dulu. Tentu ini hal yang sangat wajar dan alamiah. Namun ketika tiba pada penampilan terbaiknya, Adipati masih sanggup bersaing dan menyisihkan lawan-lawan yang sesungguhnya juga burung-burung top dengan tenaga mudanya.

Adipati unggul karena kematangan dan ketenangannya dalam menyajikan materi yang ia miliki. Dengan pengalamannya, Adipati masih bisa mencari celah di mana lawan memiliki titik kelemahan.

Inilah yang membuat Bintoro dan kawan-kawan kembali pede membawa Adipati ke event akbar Sweet Valentine, 16 Februari besuk. “Dua pekan setelah dari Purwokerto, kami kira ini adalah waktu yang ideal untuk kembali mengumpulkan energi. Kami sadar lawannya tidak enteng, mungkin lebih berat persaingannya ketimbang di Andhang Pangrenan, meski akan menghadapi juga beberapa lawan yang sama. Targetnya lebih bagaimana membuat Adipati bisa tampil enak. Soal hasil sepenuhnya kita serahkan pada team juri yang bertugas.”

Sekarang, Bintoro memang harus lebih pintar dan bijak dalam memilikh event, terutama menyangkut jadwal dan ritme penampilannya. “Mengatur waktu istirahat supaya tidak terlalu terforsir, memperhatikan betul apakah kondisi sedang fit dan siap tempur.”

JUARA PIALA ANDHANG PANGRENAN, KLIK DI SINI

BROSUR DAN JADWAL SWEET VALENTINE, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: piala andhang pangrenan kacer adipati mr deko