PANITIA. GELAR INDEPENDENT, SUASANA BARU

SOFT LAUNCHING INDEPENDENT KILLER BC TURI

Dihadiri Komunitas Anis Merah & Tledekan, MB Brimob Jago Gaek Kembali Turun Gunung

Senin, 20 Juli 2020 - BERITA LOMBA

Soft Launching Independent Killer BC Minggu, 19 Juli 2020 di desa Wisata Merapi kecamatan Turi, Sleman berlangsung meriah. Padahal, persiapannya termasuk mempet. Kehadiran komunitas anis merah dan tledekan menambah suasana semakin gayeng.

Eko Killer selaku ketua panitia mengaku persiapan ini praktis hanya lima hari, sehabis latihan pada hari Rabu lalu. “Kawan-kawan ingin suasana baru, setelah ngobrol-ngobrol tak lama terjadilah kesepakan menggelar lomba Independent. Kita buka independen biar suasana baru mas, benar-benar mendadak hanya 5 hari persiapan setelah ada kesepakan dengan kawan-kawan. Terima kasih sekali pada kawan-kawan yang hadir dan mendukung jalannya lomba, mohon maaf bila masih ada kesalahan,” jelas Eko Killer kepada burungnews.

Secara rutin gantangan Killer akan kembali membuka latihan setiap hari Rabu dan Minggu. ”Setiap Rabu sore dan Minggu siang gantangan Killer BC buka latihan, mohon dukungannya kawan-kawan. Setiap Minggu ke tiga kita buka kelas tledekan, bagi kawan-kawan komunitas yang akan memanaskan jagonya bisa hadir di sini,” tambah Eko.

EKO KILLER. TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN KICAUMANIA

Murai batu Brimob jago gaek milik Fredy Tlendo yang gagal masuk kandang ternak, justru tampil menggila di kelas murai batu A. Burung yang sudah 1 tahun rehat lapangan, karena sedang dipersiapkan masuk kandang ternak, kini terpaksa kembali diturunkan. Seolah haus medan laga, begitu melihat musuh langsung memberondong suara cililinan yang dibawakan super panjang.

Aksi ini hingga membuat banyak orang yang terkesima dibuatnya. Salah satu peserta bahkan ada yang berkomentar sambil teriak “Gila itu burung, 63, 63 gila.” Padahal gantangan hanya ada 60, saat ada yang nyeletuk mana ada 63, ternyata yang dimaksud burung itu nembak cililin sampai 63 kali. Tebakan peserta rupanya memang tidak meleset, terbukti setelah juri selesai menilai, Brimob berhasil meraih juara pertama di kelas murai batu A.

Fredy Tlendo mengaku terpaksa menurunkan kembali Brimob, karena jago satunya Raja Tempur sedang mabung belum beres. Padahal sejumlah gelaran besar seperti Piala Raja sudah bergema.”Persiapan aja ke Piala Raja, kalau Raja Tempur tidak bisa turun bisa kita turunkan Brimob,” ungkap Fredy Tlendo mantap.

Bila melihat ke belakang, Brimob sudah sering meraih prestasi, aksinya pun sering membuat heboh. Begitu juga sewaktu berada di Gus Ali Muntilan, Brimob pernah menggemparkan gantangan SBC. Prestasinya makin mengkilap setelah di tangan Fredy Tlendo dari 454 Team. Wajarlah bila Brimob sangat diharapkan pemiliknya bisa diturunkan di Piala Raja yang rencananya akan digelar pada 22 November (mundur dari rencana semula 11 Oktober).

454 TEAM. BRIMOB GAGAL MASUK KANDANG TAMPIL MENGGILA

Masih di kelas murai batu, pasca mabung Satria Jagat milik Piyan terus melambung. Setelah sebelumnya juara 1 di Nitikan dan tampil membanggakan di Pasar Tlogorejo, kini Satria Jagat memborong juara 2 di dua kelas. Aksi Satria Jagat ternyata masih berlanjut, setelah selesai main di Killer Piyan dan kawan-kawan melanjutkan lomba ke KSBC. Dikabarkan, di KSBC Satria Jagat tampil lebih serem dan berhasil meraih juara 1.

Arif Djarum berhasil membawa pulang juara 1 lewat jago baru cucak hijau yang diberi nama Kanza. Tampilnya cukup anteng membawakan lagunya panjang-panjang pada saat laga di kelas cucak hijau B. ”Kanza baru satu pekan kita dapat dari Muntilan,mudah-mudahan ke depan prestasinya makin bagus.”

STMJ milik D-Duk, aksinya berkali-kali cukup membahayakan lawan. STMJ bila sedang mengeluarkan tembakan selalu dibarengi dengan gaya ngentrok. D-Duk mengaku STMJ kurang maksimal, karena saat mau berangkat bulu sayapnya ambrol 5, sesampai di lapangan kembali rontok bulu sayapnya 1. “Juara 3 hasil yang sudah bagus, saya syukuri.”

D-Duk sebelumnya sempat ingin menjual burunya lewat postingan, karena STMJ punya sifat bosan. Bila terlalu lama dipegang orang yang sama suka tidak jalan maksimal. Namun saat D-Duk memposting ingin menjual justru ada kawan yang langsung menangkapnya, ingin merawat dan terbukti dipegang orang baru terus meraih juara.

Kelas anis merah cukup meriah, gantangan terisi 40 burung, begitu juga tledekan terisi 30 gantangan. Di kelas Tledekan Inisal P dari Kulonprogo berhasil memborong juara 1 dua kelas. Sementara untuk juara 1 kelas anis merah ditempati burung yang berbeda.

Di kelas anis merah A Konco Turu milik Monyonk yang tampil paling rajin teler, akhirnya menempati barisan pertama, diikuti Mr. X milik Yanto dan ER-G milik Bayonet Jogja. Di kelas anis merah B giliran Tragedi milik SG SK yang memimpin, juara dua Brownis milik Bowo, diikuti Gembel milik Iphan FT Dwi.

H MANSUR. KEMBALI TURUN LAPANGAN

H. Mansur yang cukup lama rehat, kini sudah kembali turun lapangan, terlihat menempatkan burung berdekatan dengan Aris Excellent. ”Kangen pengin turun lapangan, ketemu sama kawan-kawan. Burung lagi pada kurang kondisi, yang penting bisa kembali silaturahmi dan ketemu banyak kawan,” ungkap H. Mansur kalem. [busro]

PIYAN. SATRIA JAGAT PASCA MABUNG TERUS MEROKET

ARIF DJARUM. KANZA JAGO BARU LANGSUNG JUARA 1

D-DUK. STMJ KONDISI RONTOK BULU TETAP TAMPIL

ARIS EXCELENT.

WISNU PELOLOH CUCAK ROWO. COBA MURAI BATU

JURI

SUASANA ANIS MERAH

KATA KUNCI: killer bc murai batu brimob eko killer fredy tlendo h mansur