DEN BAGUS. TETAP JUARA MESKI DISTOP PENILAIAN DI TENGAH LOMBA

SOFT LAUNCHING GSC KLATEN

Keluar Nada Minor Di Tengah Lomba, Love Bird Lutino Ini Distop Nilainya, Tapi Tetap Jadi Juara

Hadirnya kelas Fighter di sejumlah EO ternyata tak membuat jera pemilik-pemilik love bird semi konslet untuk menurunkan gaco andalannya. Terakhir, love bird Den Bagus andalan Bima / Galih keluar sebagai juara meski stop penilaian di pertengahan lomba. Bagaimana ceritanya?

Datang terlambat dan tak sempat ikut kelas Bebas Aksi, Bima tanpa pikir panjang langsung menurunkan Den Bagus di kelas Superstar. Tampil maksimal dengan aksi ngekek panjang dan rapat di dua menit awal, Ia dibuat bingung dan terkejut saat penilaian Den Bagus dihentikan di pertengahan lomba.

 

 

SUASANA KELAS LOVE BIRD DI SOFT LAUNCHING GSC

 

Meski panitia sempat memberikan opsi kembali tiket atau tetap lanjut tapi tidak dinilai lagi karena Den Bagus keluar nada minor, Ia memilih untuk tetap lanjut asalkan poin yang sudah diperoleh tidak hangus dan tetap koncer jika nilainya tak terkejar.

Di akhir penilaian, Den Bagus dinobatkan sebagai pemenang setelah mendapatkan nilai tertinggi di akhir penilaian. Tak ingin memperkeruh persoalan pakem dan batasan-batasan di kelas love bird fighter, Bima memilih main sekali saja dan langsung pulang.

 

 

“Dari pengalamanku main love bird beberapa tahun terakhir, kita nggak pernah bisa tahu gaco kita bakal keluar fighter atau konslet. Kalau Aku sih yang penting burung kerja maksimal, mau dinilai apa nggak itu terserah juri,” tandasnya.

Ketika dihubungi burungnews, Susilo Superstar menegaskan apabila untuk kelas fighter burung ngriwik  atau bunyi minor dan mata terpejam tidak dinilai. “Kalau ada yang nekad main di kelas fighter ya gak pa pa, tapi kalau mulai konsletnya, bulu ngembang dan mata terpejam tidak akan kami nilai,” tegasnya.

 

WELLY. SUKSES KAWAL MARCO

 

Di kelas Oriq Jaya, Marco yang dikawal oleh Welly berhasil keluar sebagai kampiun setelah berulang kali ngekek panjang dengan durasi satu menit up. Dikenal sebagai salah satu love bird dengan kekekan super panjang, Marco sukses undang decak kagum peserta di sesi ini.

Marco nyaris menggandakan kemenangan saat kembali turun di kelas GSC dengan meraih posisi runner up. “Marco mau jalan lagi akhir-akhir ini, tapi durasine belum sepanjang dulu. Di Plembon dan Sembego sudah mulai masuk nomor kecil. Rencana e mau persiapan ke Piala Mataram,” ujarnya.

 

DIGDO. CH ONTO IJO MENGORBIT

 

Bermaterikan isian cucak jenggot, cililin, kapas tembak dan gereja, cucak hijau Onto Ijo berhasil keluar sebagai kampiun di kelas Oriq Jaya setelah tampil menawan dengan aksi bongkar isian sambil ngentrok jambul dari awal sampai akhir perlombaan.

Di kelas murai batu, Messi milik Ferry Rojolele berhasil menampilkan kinerja dan performa terbaiknya dengan meraih dua kali posisi runner up. Bermaterikan lagu jangkrik dan srindit, murai batu ekor putih ini sempat mencuri perhatian juri dan berikan perlawanan sengit pada Radja Melodi dan Bang Jali yang akhirnya keluar sebagai kampiun.

 

ROJOLELE BF. MB MESSI DUA KALI RUNNER UP

 

Secara keseluruhan, soft opening Gantangan Superstar Cokro (GSC) Klaten berlangsung kondusif. Bukan hanya didominasi oleh pemain-pemain lokal, namun juga diikuti oleh peserta dari Sukoharjo, Solo serta Boyolali. Mewakili panitia, Daeng Bendot mengucapkan terima kasih atas kehadiran peserta di launching kali ini.

 

DATA JUARA GSC KLATEN, KAMIS 3 MEI 2018 LIHAT DI SINI

 

AGENDA DAN BROSUR LOMBA LIHAT DI SINI

 

BROJO DAN DAENG BENDOT

 

PANITIA DAN JURI GSC KLATEN

 

ORONG ORONG SF

 

AJIK. RAJA MELODI JUARA KELAS SUPERSTAR

 

WAHYU. KICAUMANIA CILIK BAWA PULANG PIALA

 

 

 ANTOK. JUARA KELAS PAUD

 

PEKATHIK CANARY. DOMINASI KELAS KENARI

KATA KUNCI: gsc den bagus marco

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp