FERY MERAIH HADIAH MOTOR LISTRIK DI SLEMAN FEST FEAT JKI

SLEMAN FEST. FEAT JKI

Double Winner, Kenari Mungil Exotis juga Raih Hadiah Utama Motor Listrik

Kenari mania dari  berbagai daerah meramaikan gelaran Sleman Fest. Feat Jogja Kenari Istimewa (JKI), Minggu 27 Oktober 2024 di Taman Kuliner Yogyakarta. Salah satu bintangnya, adalah Exotis yang dikawal oleh Putra Herman.

Burung postur mungil warna bon kuning ini dua kali merebut juara 1, di kelas Sembada 770K 16-G dan kelas Special JKI 48-G tiket 75K berhadiah Motor Listrik tanpa potongan. Kemenangan  yang sudah barang tentu sangat membanggakan baik bagi Putra Herman maupun pemiliknya, Fery dari Pacitan.

Soal perfoma, kualitas, dan berujung prestasi, sudah bukan hal baru bagi Exotis. Sejak dipegang Putra Herman sekitar 3 bulan lalu, Exotis nyaris ngedur diturunkan ke lomba tiap minggu.

 

Hati-hati, makin gencar beredar produk PALSU! Pastikan anda mendapatkan produk SUPER-N asli. Jangan ragu memastikan kepada kios/toko, minta ditunjukkan kardus yang ASLI adalah seperti di bawah ini. Perhatikan juga warna, bentuk, dan ciri BOTOL SUPER-N yang asli.

 

Exotis diraih oleh Putra Herman dari hasil mantau pada bursa di Jogja. “Ceritanya cukup panjang sebenarnya. Singkatnya, saya melihat di bursa maksimal 10 juta, tertarik, saya nawar 8 juta belum dikasihkan. Kemudian saya hubungi mas Fery, lalu dia berkenan menutupnya.”

Burung tidak dibawa ke Pacitan, tetapi tetap diserahkan ke Putra Herman. “Burung tetap dirawat di Jogja, dipegang saya dan anak-anak saya. Sejauh ini lancar, mudah kerja, dan sangat stabil.”

Exotic memiliki sejumlah kelebihan yang susah ditandingi. “Kuat main 5 kali dalam sehari. Burung konslet, lagu merdu dan nerus, unggul dari segi apa pun. Kalahnya cuma dengan faktor alam,” imbuh Putra Herman.

 

PUTRA HERMAN DAN FERY PACITAN (dok. MEDIA BAKUL)

 

Belakangan ini, Putra Herman mengklaim di Jogja hanya Exotis yang memiliki keunggulan cukup lengkap. “Asal penjurian fair play, susah dilawan, susah ditinggal. Kalahnya, mohon maaaf, ya dengan burung odengan. Itu faktanya yang saya alami sebagai perawat, sekali lagi mohon maaf itu saya sampaikan.”

Di kalangan kenari mania, nama Putra Herman bukanlah nama baru. Sejak era event konvensional dengan gantangan kolosal 60-72 G, hingga lomba sistem penyisihan, Putra Herman sudah mengalaminya. Ikut lomba lintas EO, hingga jauh ke luar kota.

Pengalaman manis dan pahit pun pernah dirasakannya. Bagaimana strategi memenangkan lomba, apakah dengan cara yang fair dan sportif, yakni mengandalkan kinerja dan kualitas burung, hingga cara “main mata”, pernah dilihatnya dengan mata kepala sendiri.

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

“Sekarang era gantangan terbatas, harusnya lebih mengarah ke fair play. Juri harus yang benar-benar paham kenari, penerapan pakem harus jelas dan ajeg, jangan berubah-ubah, jadi kita yang mengikutinya tidak bingung dalam berburu dan menyiapkan gaco yang pas.”

Herman juga mengklaim, selama ini berusaha untuk terus memerangi para pelomba yang main ngodeng. “Berusaha menghadapi mereka dengan burung yang kualitas. Sayang sekali, banyak gagalnya. Jadi, memang tidak bisa menyalahkan salah satu pihak, misal panitia dan team juri. Harus jadi gerakan bersama, termasuk dari sisi peserta, sama-sama komitmen sejak awal ingin lomba secara sportif dan fair play. Ini yang harus diakui masih susah.” [maltimbus]

 

PUTRA HERMAN DAN KENARI EXOTIS. RAIH MOTOR LISTRIK DI SLEAN FEST. FEAT JKI (dok. MEDIA YUSTINUS)

 

 

 

KATA KUNCI: sleman fest feat jki putra herman jogja kenari istimewa kenari std kecil exotis fery pacitan

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp