PUTRA ZAKI PEKALONGAN, KARENA DITAWARI CUCAK HIJAU, AWAL MULA COME BACK, dok putra zaki

SLEMAN AWARD JILID 2, #4

Come Back, Putra Zaki Rebut Juara Umum SF, Semangat Berburu Jagoan Lagi

Sabtu, 12 November 2022 - PROFIL

Nama Putra Zaki, kicaumania asal Pekalongan, sesungguhnya sudah cukup familiar. Sejumlah jagonya kerap juara dan mengantarkannya menjadi juara umum SF.

Namun, ia cukup lama menepi. Dalam beberapa bulan terakhir, Putra Zaki rupanya mulai muncul lagi ke lapangan. Tak sekadar memantau atau melihat-lihat, kini bahkan mulai fight tak semata menurunkan burung, tetapi juga berusaha merebut Juara Umum SF.

Semangat itu pula yang kembali ditunjukkan di gelaran Sleman Award 2. “Alhamdulillah, ini hari yang baik, banyak sekali teman-teman yang ikut mendoakan dan mendukung, sehingga akhirnya bisa mengumpulkan poin terbanyak dan sekarang nama Putra Zaki kembali berkibar.”

Putra Zaki pernah dijuluki sebagai Single Fighter terbaik di Jateng-DIY. Jejuluk itu kiranya hendak ia kejar kembali.

PUTRA ZAKI PEKALONGAN, JUARA SF DI SLEMAN AWARD (dok. sammy rn)

Salah satu jago yang mengantarkan dirinya meraih juara umum Single Fighter, adalah cucak hijau Mix Max yang di gelaran Sleman Award, merangkum juara 1, 4, dan 5.

Mix Max dibeli tanpa dipantau lapangan, hanya percaya kepada seorang kawan yang mengatakan punya jago bagus dan menawarkannya kepada dirinya. Tanpa pikir panjang, Zaki pun membayarnya.

Dewi fortuna rupanya sedang dimiliki Putra Zaki. Begitu dicoba di salah satu gantangan di Pekalongan, burung yang diberi nama Mix Max tampil bagus, hingga bisa hatrik juara 1.

Apa yang ditunjukkan dan diraih Mix Max, rupanya mampu mengobarkan semangat bagi Zaki untuk kembali turun di lapangan secara penuh. Setelah punya cucak hijau, Zaki mulai membidik jenis burung yang lain.

Dalam waktu dekat, Zaki sudah berencana kembali ke kota Yogyakara, mengikuti gelaran Bupati Cup Bantul Minggu, 20 November 2022. “Tanpa target juara, lebih kepada silaturahmi, sekaligus memantau jagoan prospek.”

Zaki saat ini menyebut sedang membidik murai batu, cendet, dan kenari. Untuk persiapan tahun 2023, dirinya ingin sekali meraih juara umum Single Fighter di Piala Pakualam.

Merunut ke belakang, tahun 2014, Putra Zaki sudah turun lapangan. Dalam waktu satu tahun hingga 2015, jagonya sudah sering moncer bahkan sering menyabet juara Single Fighter di tiga kota, Semarang, Magelang, dan Yogyakarta.

Tak jarang dalam satu hari, jagonya yang diturunkan di dua EO yang berbeda. Pada kedua event tersebut, bisa meraih juara umum. Tak salah bila saat itu Putra Zaki mendapat jululukan Single Fighter sejati di Jateng-DIY.

Mulai akhir november 2018, tepatnya setelah ayahnya meninggal (29 November), Putra Zaki berhenti total dari dunia burung. Sekitar 15 burung lapangan yang dimiliki di rumahnya, dijual.

Come back-nya Putra Zaki pun bisa dibilang tanpa rencana. Seperti sudah disinggung di bagian awal, belum lama ini, ada seorang kawan yang datang ke rumahnya, menawarkan burung cucak hijau bagus. Tanpa memantau lapangan, Zaki ternyata langsung tertarik.

Itulah awal mula Zaki kembali hadir ke lapangan lomba burung. Kini ia mulai semangat lagi, mencari dan memburu jago-jago yang sekiranya bisa menunjang prestasi, bahkan juga bisa mengumpulkan poin untuk Juara Umum SF, sebagaimana pada awal kemunculannya. [busro]

KATA KUNCI: sleman award jilid 2 putra zaki