KRU PAUL INTAN (ROYAL MERAPI SF KLATEN). SAAT MENANG DI OWEN CUP III JAKARTA

ROYAL MERAPI KLATEN

Usai Obok-Obok Cibubur, Bersiap ke Piala Kapolda Jatim

Dua jago hwamey milik Paul Intan dari Royal Merapi Klaten baru saja meraih juara 1 di laga penuh prestis Owen Cup III Jakarta, 7 April 2019. Piala Kapolda Jawa Timur yang akan digelar Minggu 14 April menjadi incaran berikutnya.

Hal ini sudah dikonfirmasikan oleh sejumlah krunya, seperti Derick RM, Neo Riyadi, hingga Nur Brewok. “Selain bawa hwamey Kyoto dan Miyazama, juga bawa jago lain yang siap. Ada anis merah, murai batu, kenari,” jelas Derick.

Menurut Derick, pesan dan “sangu” dari pak bos Paul Intan tidak jauh berbeda dari sebelum-sebelumnya. Pak Paul melarang para krunya melakukan protes hasil lomba. Apa pun hasilnya, harus diterima.

“Yang penting bagaimana burung mau tampil maksimal. Soal hasil, kami tidak boleh komplain. Bikin pernyataan yang isinya minor pada pihak lain di face book juga tidak boleh. Kalau menang tentu kami boleh merayakan, tapi juga tetap ada batasnya, tidak boleh berlebihan, apalagi sampai orang lain merasa kurang nyaman,” ujarnya.

Sebagai bentuk kesiapan mengikuti sejumlah laga penting termasuk Piala Kapolda Jawa Timur, Royal Merapi juga sudah menyiapkan seragam baru. “Biar tambah semangat,” tandas Neo.

 

Waktu, adalah cara terbaik untuk membuktikan dan jadi pengadil dengan cela paling kecil. TOPSONG telah melewati waktu yang begitu panjang, sudah teruji dan terbukti menjadi kepercayaan kicaumania Indonesia, pilihan para juara. Anda juga kan?

 

Seperti pada laga-laga sebelumnya, jagoan dari Royal Merapai selalu turun apa adanya saja. “Kami hanya membeli tiket, terus menggantang burung, lalu mantau dari luar pagar. Tidak ada tradisi bisik-bisik ke panitia atau juri. Kalau memang menang ya benar-benar secara apa adanya. Kalau menurut kami seharusnya layak menang tapi kalah, ya tetap harus mau menerimanya. Tidak boleh protes, apalagi sampai berlebihan.”

Meski cukup percaya diri setelah serangkaian kemenangan di Gubernur Cup Jawa Barat dan Owen Cup, namun semua kru diminta tetap rendah hati dan harus menghormati semua lawan. Dalam lomba burung, merasa punya jago dengan materi bagus saja belum cukup untuk jadi juara.

“Jadi ada tugas bagaimana kami bisa nyetel dan membuat burung mau tampil maksi dari awal sampai akhir. Nyatanya itu tidak selalu mudah. Begitulah burung, mahluk hidup seperti kita, ada kalanya mau tampil maksimal, ada kalanya juga ngambek. Barangkali, itulah seni dan tantangan main burung,” imbuh Noor.

 

 

 

KATA KUNCI: hyamey kyoto hwamey wiyazawa paul intan klaten royal merapi klaten

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp