PANITIA PPK-1 PARIKESIT, TUNGGU PARIKESIT AWARD
ROAD TO PARIKESIT AWARD KLATEN
Voleng Kenari Terbaik, Mukidi Rajai Isian
Sejak H-1, kelas Standar Kecil A dan B, Standar Bebas A - B, Ring PPK, sudah ludes. Kelas isian akhirnya juga nyaris penuh, terisi 56 gantangan. Ada pun kelas campuran impor yang terisi 40 burung, juga termasuk luar biasa. Dibandingkan even-even serupa, bisa dikatakan even ini menjadi yang paling ramai.
Asal peserta juga beragam. Mulai ujung timur Jawa Tengah Rembang, Pati, Kudus, Semarang, Salatiga, Solo, Sukoharjo, Sragen, Cilacap, Purwokerto, dan dominasi peserta memang dari Jogja, Klaten, dan sekitarnya.
SUPRIYANTO TERIMA PENGHARGAAN KENARI TERBAIK, BERKAT Mr. VOLENG
Lomba dimulai tepat jam 10.00. Sekitar jam 13.00, final Standar Bebas B, Standar Kecil A, dan Ring PPK sudah dilaksanakan. Setelah itu dilanjutkan penyisihan Isian, Standar Bebas A, Standar Kecil B, dan Campuran Impor. Final keempat kelas terakhir, dilakukan mulai jam 17.30an dan selesai sekitar 18.30.
Kali ini, panitia yan dipandegani Mr. Kelik Jenggot, Tari, Zimon, Yamto Vio, Joe, Nasri, dan kawan-kawan itu tidak membuka Juara Umum, sebagai gantinya adalah membuka gelar Kenari Terbaik. Terpilih sebagai kenari terbaik adalah Mr. Voleng milik Supriyanto dari Shakura SF Klaten.
Mr. Voleng menjadi satu-satunya jago yang meraih juara 1 dua kali, di kelas utama Standar Bebas A dan Standar Bebas B. Di Standar Bebas A, Voleng menyisihkan Bejo milik Tulus dan Dollar milik Aprilia. Di Standar B, Voleng meninggalkan Suarez milik Villa Mas Bro dan Robbin milik Kenthing.
Sementara itu, Mohack milik Bowie Clara dari Jakapodang memenangkan kelas Standar Kecil A, berbagi dengan Gada Wesi Kuning milik Topan Jogja yang unggul di kelas Standar Kecil B. Kelas Campuran Impor melahirkan Blacky milik Blank On sebagai jawara, diikuti Pokemon milik Daniel SP dan Ipin milik Putra Baron Duta Piala Raja di posisi ketiga.
TOPAN JOGJA, GADA WESI KUNING JUARA STD KECIL B
Mukidi, jago kenari isian milik Edi Kharisma dari Sleman tampil paling dominan di final kenari isian. Mukidi pun dinobatkan sebagai juara 1 kelas isian, menyisihkan Pendowo milik Lilik Jogja dan Jericho milik Daniel Star Paris, juga dari Jogja.
Secara umum, lomba berlangsung lancar dan tertib. Seperti biasanya, tidak ada peserta yang mengeluarkan suara. Hening, hanya ada suara burung. Celetukan-celetukan kadang muncul menghangatkan suasana, tapi tidak sampai mengganggu jalannya lomba.
JAUH-JAUH DARI PURWOKERTO, TAK SIA-SIA.
“Terimakasih sekali atas dukungan dan partisipasi semua pihak, sehingga even ini meraih sukses. Kami tunggu lagi pada even sesungguhnya Parikesit Award di penghujung tahun, insya Allah ada love bird,” ujar Kelik Jenggot, mewakili seluruh panitia lainnya.
Mr. Kecik dari Papburi Rembang, juga menginformasikan even Anniversary yang akan digelar pada 16 Oktober. “Kami undang seluruh teman-teman, mohon diingat dari sekarang untuk 16 Oktober. Begitu siap, brosur segera kami sebarkan.”
JUARA ROAD TO PARIKESIT AWARD, KLIK DI SINI
AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI
TERKAIT:
ACHUN SEDIAKAN 300 KAUS UNTUK TEAM TEMPO DULU, KLIK DI SINI
EDDY KHARISMA, MUKIDI JUARA ISIAN
JUARA CAMPURAN IMPORT, BLAKY MILIK BLACK ON KADIROJO
KENARI GO PAPBURI SEMARANG
KCBC PAPBURI KUDUS
PAPBURI REMBANG
IYON PULOSARI, PENGIKUT JR JUARA STD RING PPK
SKC TEAM SEMAKIN KOMPAK
FADHIL BF PAPBURI KUDUS
GANTANGAN ROAD TO PARIKESIT AWARD
BERITA LAINNYA
KATA KUNCI: juara road to parikesit award 2016