ROAD TO BOLALI #2 SRAGEN, #8

Naik Sepeda Motor, Duet Bapak Anak Ini Akhirnya Bisa Juara di Event PBI

Meski dibawa menggunakan sepeda motor, lovebird Candra Karta milik Cakra WS akhirnya bisa meraih kemenangan di event PBI. Main di kelas Lovebird Fighter Lestari dan Konservasi, lovebird paskun kotor semiran ini menduduki podium pertama dan kedua.

Dalam beberapa bulan terakhir, peminat kelas lovebird baik Umum maupun Fighter terlihat menurun di Solo Raya. Belum boleh bukanya sejumlah gantangan dan hancurnya harga lovebird ditengarai menjadi penyebab para pemain lovebird pindah ke burung lain atau pindah profesi.

 

 

 

“Lovebird memang lagi sepi akhir-akhir ini, apalagi kalau cup-cupan. Kalau nggak diserang luar kota, nggak ada peserta,” ungkap salah satu pemain yang enggan disebut namanya.

Meski banyak pemain yang tiarap, situasi ini tak mengurangi semangat Cakra dan sang ayah untuk turun ker berbagai perlombaan. Bocah kelas 2 SMP ini masih rajin mengikuti postingan brosur lomba di media maupun facebook. Sebelum Road To Bolali #2, duet bapak anak ini sempat melawat ke Road To Samjaya Cup Salatiga dan 5th Anniversary KKB Boyolali meskipun minim peserta. 

 

TWISTER BUBUR, salah satu pakan burung yang disebut paling cook untuk meloloh burung piyik pemakan bijian seperti lovebird, kenari, branjangan. Tersedia juga TWISTER TROTOLAN untuk baby pemakan serangga. Buat pemakan serangga yang sudah remaja hingga dewasa, terseida TWISTER GOLD, SEAWEED, ANTI STRES, MASTER.

INGAT! Sekarang sudah tersedia kupon / vocher hadiah langsung tanpa diundi dalam kemasan semua varian TWISTER. Dapatkan ratusan hadiah menarik seperti kompor gas, kulkas, TV LCD, sepeda motor, hingga mobil baru. Berlaku sampai 31 Desember 2021. 

 

Modal yakin akan kualitas amunisinya, pemilik Candra Karta ini nekat main ke Road To Bolali #2 Sragen. Meski ada kekhawatiran harus berhadapan dengan jago-jago papan atas, mereka nekat datang ke even ini meski harus menempuh perjalanan Solo - Sragen dengan menggunakan sepeda motor.

Di kelas Lovebird Fighter Lestari, Candra Karta memang terlihat menonjol setelah meluncurkan kekekan panjang dengan durasi 1 menit lebih. Bersaing dengan Matrix (Suman) dan Pringgodani (Adam Jamkidz), lovebird paskun kotor yang sudah disemir ini akhirnya diganjar bendera koncer A.

 

LB CANDRA KARTA. DISEMIR SEJAK USIA PAUD

 

Kembali tampil apik di kelas Konservasi, Candra Karta harus puas di peringkat kedua dan harus mengakui keunggulan Matrix. Meski kurang puas dengan hasil yang didapatkan oleh Candra Karta di sesi ini, mereka mengaku menghargai apa pun keputusan juri.

“Sesi kedua tadi harusnya menang lagi, burung sedikit kok, penonton pun bisa mbandingin mana yang layak jadi juara,” ungkapnya.

 

 

Cakra mengungkapkan apabila Candra Karta sendiri merupakan amunisi hasil kandang sendiri yang baru berusia 7,5 bulan. Ketika masih Paud, love bird paskun kotor ini disemir karena sempat monting ketika digantangkan.

“La dek ben digantang monteng pas ijek Paud, bar kuwi disemir, terus gelem jalan, sampai seprene,” kenangnya.

 

 

Sebagai pemain yang sudah jatuh cinta pada lovebird sejak usia belia, Cakra mengaku bila menang atau kalah di sebuah perlombaan adalah hal yang biasa. Bisa melihat amunisi milik sendiri jalan di gantangan adalah sebuah kebanggaan tersendiri baginya.

“Dari dulu memang seneng nggantang lovebird, menang kalah nggak masalah. Kalau dulu seringnya di pinggiran, dekat-dekat rumah. Kalau sekarang muter terus mumpung gaconya lagi on,” lanjutnya.

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

Selain menjadi sebuah kejutan, pencapaian Cakra dan love bird Candra Karta tentu sebuah bukti apabila Solo masih menjadi barometer love bird dan memiliki segudang pencetak lovebird berkualitas

Kemenangan Cakra bersama lovebird Candra Karta sekaligus menghapus anggapan bila event-event gelaran PBI seakan lebiih melayani para bos saja. "Saya pemain pinggiran, hanya naik motor, tidak main titip, kalau burung memang bagus dan ibarat tinju menangnya KO, ya tetap bisa juara. Yah, di mana pun lomba apa pun EO-nya, terkadang hasilnya memang belum tentu seperti yang kita lihat atau nilai dari luar."

Bangkitlah love bird mania, jangan mau kalah dengan anak SMP kelas dua! [asept]

 

DATA JUARA ROAD TO BOLALI #2 SRAGEN, KLIK DI SINI

AGENDA DAN BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: road to bolali 2 candra karta

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp