
PESERTA RAKERDA PBI PENGDA JATENG DIY, 14 DES 2025
RAKERDA PBI PENGDA JATENG DIY, #1
Dukung Desa Ramah Burung, Siap Tanam Pohon
Mendukung pelestarian burung kok dengan cara menanam pohon, gak salah? Mungkin itu pertanyaan di benak Anda juga. Lazimnya, mereka yang ingin unjuk mendukungg pelestarian, dengan cara melepasliarkan burung di suatu lokasi.
Apa yang akan dilakukan oleh oleh PBI Pengda Jateng DIY, ternyata berbeda. Ir. H. Agus Gamping selaku Ketua Pengda, Samuel Adi Nugroho selaku Sekretaris, Arif selaku Bendahara, dan kawan-kawan malah akan menanam pohon.
Itulah salah satu intisari dari program kerja selama setahun ke depan yang disampaikan di Rakerda PBI Jateng – DIY pada Minggu 14 Desember 2025 di Yogyakarta.
Rakerda diikuti 54 peserta, minus 2 cabang yang absen yaitu Kebumen dan Pekalongan. “Pada periode yang lalu, kami memberikan support untuk pengembangbiakkan burung Tyto Alba di Sukoharjo, sejenis burung hantu, untuk membantu para petani mengendalikan hama tikus. Periode sekarang kami punya program untuk mendukung Desa Ramah Burung di Jepara dan Rembang,” terang Ketua Pengda Jateng-DIY Ir. H. Agus Gamping kepada burungnews.com.
Secara teknis, penanggungjawab yang akan menjalankan program ini adalah PBI Cabang Jepara dan Cabang Rembang. Perwakilan keduanya, Harry dan Benny AP, juga sudah menyatakan komitmen kesediannya.
Jenis dukungan PBI Pengda Jateng-DIY, tidak asal ikut arus, seperti asal melepasliarkan burung. “Kami tak ingin terjebak hanya pada prosesi seremonial saja. Team sudah melakukan serangkaian survei dan kajian, supaya bisa lebih tepat sasaran atau sesuai kebutuhan,” imbuh H. Agus Gamping.
Keputusan dukungan dalam bentuk menanam pohon itu, juga sesuai hasil kajian dari team PBI Pengda Jateng-DIY. “Kami juga akan memilah jenis pohon yang pas. Pertama, pohon itu jadi perindang, sebagai rumah yang nyaman, dan tentunya juga aman sebagai pelindung burung. Kedua, pohon dipilih yang buah-buahnya sekaligus menjadi pakan bagi burung.”
Salah satu yang bakal dijadikan Desa Ramah Burung, adalah desa Ngulahan, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Desa Ramah Burung, haruslah menjadi area yang benar-benar aman dan nyaman buat tumbuh dan berkembanganya semua jenis burung yang ada di area tersebut. Tidak boleh adanya perburuan atau perusakan lingkungan yang berpotensi mengganggu.

HARRY DAN PEMANGKU KEPENTINGAN DESA NGULAHAN, REMBANG
Wilayah ini memang cocok dijadikan sebagai Desa Ramah Burung. Secara umum lingkungannya sangat mendukung. Tanahnya sehat dan subur, sehingga serangga juga tetap tersedia dalam jumlah cukup sebagai salah satu sumber pakan.
Hal yang lebih penting, komitmen masyarakat desa Ngulahan untuk ikut menjaganya supaya aman dari tangan-tangan jahil. Beberapa jenis burung endemik sudah dilepasliarkan oleh masyarakat atau pihak lain yang memberikan sumbangan. Saat ini, kondisi burung-burung sudah berkembang biak dengan baik.
Kehadiran PBI di sini, benar-benar dinantikan. Dengan pengalamannya mengelola desa ramah lingkungan sebelumnya, diyakini bisa membantu berbagai kesulitan dan kendala yang selama ini dihadapi oleh masyarakat peduli lingkungan, khususnya burung, di desa Ngulahan.
Para pemangku kepentingan setempat sudah membuka diri dan siap mendukung penuh, seperti Bapak Widadi dari CDK (Cabang Dinas Kehutanan), Sdr. EN (Hasan) sebagai Ketua Karang Taruna, dan sejumlah anggotanya, serta para pamong desa dan anggota masyarakat lainnya.
“Perburuan secara tidak bijak seperti jaring, mulut, menembak, ketapel, dan semacamnya, bahkan menebang pohon juga tidak boleh sembarangan. Itu sudah jadi komitmen bersama, benar-benar jadi modal awal yang sangat berharga, sehingga Ketua Pengda Jateng-DIY Ir. H. Agus Gamping pun semakin teguh dan tanpa ragu-ragu lagi dalam memberikan dukungan,” terang Harry dari PBI Jepara yang selama ini aktif melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pemangku kepentingan di atas.
Beberapa burung endemik yang sudah hidup dan berkembang biak, antara lain jenis paruh bengkok seperti Rangkok Jawa dan Kangkareng Perut Putih, Merak Hijau, dan banyak lagi burung-burung kecil yang habitat aslinya di daerah tersebut. Semuanya dilepas bebas. [busro, maltimbus]

KANGKARENG PERUT PUTIH BISA HIDUP BEBAS DAN AMAN

MERAK HIJAU HIDUP DI ALAM BEBAS

SAMBUTAN KETUA PENGDJA JATENG DIY Ir. H. AGUS GAMPING

SUASANA RAKERDA
BERITA LAINNYA
KATA KUNCI: ir h agus gampingdesa ramah burung tyto alba













