BANG BOY, MENUNGGUI PRESCUP DARI AWAL SAMPAI AKHIR

PRESIDEN CUP VI, #2

Kekacauan di Pedok Hadiah hingga Hujan Tangis di Mes Juri

Waktu menunjukkan jam 10.00, semestinya lomba segera dimulai. Pedok tiket masih tampak dijubeli calon peserta. Banyak yang beli tiket langsung, sebagian kemungkinan menunggu tiket pesanan yang dibongkar karena tidak diambil si empunya.

Sekira jam 11, lomba baru dimulai. Tampak semua lapang dijubeli peserta.Padahal, menilik pada pantauan di media sosial, hingga sepekan sebelum pelaksanaan Precup VI, Minggu 18 Desember, gaungnya tak terasa, landai-landai saja, bahkan cenderung sepi. Banyak di antara kicaumania yang memprediksi peserta bakal sepi, atau setidaknya tidak akan semeriah seperti Prescup sebelumnya.

Bagaimana tidak, postingan yang muncul di media sosial justru lebih didominasi yang bernada negatif, seperti terkait refund yang terus mundur dan berlarut-larut. Tidak sedikit yang berbau hujatan kasar dan sarkasme.

 

 SAMPAI SESI MALAM, PESERTA PRESCUP VI TETAP FULL

 

Hal ini bahkan juga merembet ke event-event BnR lain yang digelar sebelumnya. Banyak event yang pesertanya kurang meriah, disebut terkena efek Prescup VI yang refund-nya terus jadi gerundelan kicaumania.

Sumber burungnews menceritakan, Bang Boy sampai menangis, terharu melihat kicaumania ternyata masih antusias mengikuti Presiden Cup VI. Ia mungkin juga berpkir, dengan berjejalnya informasi negatif yang menyudutkan Prescup VI, minat kicaumania untuk hadir kemungkinan juga bakal menurun drastis.

 

KEGADUHAN SEJAK SEBELUM LOMBA

Kegaduhan yang kemudian menyebar cepat ke media sosial, sudah terjadi sejak hari Jumat. Sesuai agenda yang sudah diumumkan Bang Boy sebelumnya, itu adalah hari pertama proses refund secara langsung.

Bang Boy memang sudah mengumumkan lewat akun resminya, panitia membuka pedok khusus refund di lokasi lomba. Pelayanan mulai Jumat, Sabtu, dan Minggu. “Bagi yang belum menerima refund, silakan datang langsung ke stand di Buperta.”

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Banyak kicaumania yang datang ke Buperta Cibubur, lokasi lomba, untuk mengurus refund. Banyak yang kemudian kecewa karena gagal mendapatkan dana refund, padahal datang dari daerah yang cukup jauh. Ternyata ada ketentuan yang baru diketahui di lokasi, refund hanya untuk yang jumlahnya di bawah satu juta, selama dana tunai masih tersedia.

Mereka yang datang jauh dari daerah ke Cibubur, tentu punya tagihan lebih dari satu juta, mengingat biaya ke Cibubur setidaknya mendekati atau lebih dari 1 juta. Luapan kekecewaan pun cepat menyebar luas, viral, tentu jadi kampanye negatif bagi event Prescup VI yang akan digelar dua hari kemudian.

Sumber burungnews yang mengetahui persiapan refund bercerita. Awalnya, refund langsung seperti yang sudah dijanjikan hendak dibatalkan karena belum tersedia dananya. Tetapi, tekanan netizen yang telanjur membesar dan menguat, bahkan sampai ada ada yang menyiapkan jasa pengambilan refund, membuat panitia pun secara dadakan merasa perlu menyiapkan refund pada Jumat.

 

TIKETING PADA MINGGU PAGI. BANYAK YANG BELI LANGSUNG DI LAPANGAN

 

Dana akhirnya ditalangi salah satu panitia, tapi hanya ada 30 juta rupiah, jumlah yang masih sangat jauh dari yang seharusnya. Akhirnya muncullah ketentuan bahwa refund hanya melayani yang tagihan di bawah satu juta, itu pun selama dana uang tunai masih tersedia.

Sebagai mana yang sudah kita ketahui, banyak postingan mereka yang gagal refund di media sosial, baik karena dana hari itu sudah habis, atau karena yang mau ditarik di atas 1 juta. Salah satu panitia, John Biver lewat akun Jbs Sangkar yang bertindak atas nama Bang Boy / akun Maestro, mengumumkan bila refund hari Sabtu dan Minggu ditiadakan. “Kami akan fokus mengurus dan menyelesaikan lomba sampai tuntas dulu, ada 3.000 pendaftar yang hendak ikut Prescup VI. Refund dilanjutkan kembali 19 Desember sampai 10 Januari.”

Itulah jejak kegaduhan dan kekacauan awal di Prescup VI, yang sudah terjadi bahkan sebelum lomba dimulai.

 

KEKACAUAN DI PEDOK HADIAH

Sesi demi sesi lomba berjalan, tampak wajar dan lancar. Juara diputuskan oleh para juri, mereka kemudian mengurus administrasi seperti mengambil tropi dan piagam, sebelum mengambil hadiah uang pembinaan.

Petugas tampak sibuk melayani pembagian hadiah kepada para juara yang datang silih berganti. Begitu dicek atau verifikasi sudah benar dan cocok, hadiah uang pembinaan pun diserahkan. Sampai sesi ke-10, antrian wajar, tidak sampai menumpuk banyak.

Ketidakwajaran mulai tampak sejak sesi ke-11. Mereka yang hendak mengambil hadiah tampak semakin lama menunggu, hingga tertumpuk dengan para juara sesi 12 dan seterusnya.

 

 

Usai sesi 13, lomba break karena hujan deras disertai angin. Banyak postingan vidio yang menggambarkan situasi ketika hujan angin, ada yang memberi narasi sebagai hujan badai di lomba Prescup VI.

Break sekitar 1 jam, lomba dilanjutkan. Belum sepenuhnya reda, tapi listrik sudah kembali menyala, pengeras suara berfungsi kembali, MC bisa memandu jalannya lomba. Meski kondisi lapangan becek, peserta tampak tetap semangat. Sesi demi sesi tampak selalu dijubeli peserta.

Sunarto Kacer, salah satu kicaumania yang kemudian berisiatif ikut membantu kepanitiaan menceritakan, secara penyelenggaraan lomba, Presiden Cup VI sebenarnya sukses. “Dari peserta ramai, bolehlah disebut penuh-penuh semua sesi. Ada bolong satu dua di beberapa kelas, tapi yang benar-benar full juga banyak.”

Pewarta burungnews yang hadir langsung juga membenarkan penjelasan Sunarto. Peserta benar-benar ramai dan meriah, tidak seperti prediksi dari hasil pantau media sosial yang menampakkan menjelang Prescup seperti tidak ada gaung.

 

 

Bahwa di sejumlah kelas masih dijumpai komplain peserta, itu iya. Salah satu komplain yang menonjol, terjadi di kelas 5 juta. Ini gegara ada burung yang jatuh nebok, secara pakem di BnR harusnya diskualifikasi, masih bisa juara 1. Para peserta lain pun menganggap ini seperti dipaksakan sekali.

Para juara yang hendak mengambil hadiah makin menumpuk, puncaknya sekitar jam 20 ketika seluruh rangkaian lomba sudah selesai. Jumlah mereka cukup banyak, mungkin sekira 300-500 orang.

Jumlah yang cukup untuk “mengepung” area pedok hadiah. Mereka mulai tak sabar, beteriak-teriak. Bang Boy yang berada di dalam, tampak mencoba menenangkan, dengan mengatakan duit sedang diambil lewat ATM, sudah di jalan.

Para peserta yang hendak mengambil hadiah itu, makin rapat menutup pedok hadiah, menahan, atau “menyandera” bang Boy dan sejumlah panitia tidak boleh keluar, sampai ada kejelasan dan kepastian soal uang hadiah.

 

MADOZ. TEGAS DAN DISEGANI, MEMBANTU MENENANGKAN MASSA

 

Tampak Sunarto, kemudian Madoz, yang mencoba membantu menenangkan dan mengatur massa. “Saya kira Madoz itu yang jadi semacam penyelemat situasi. Dia bisa tegas dan disegani, mereka bisa mulai reda emosinya setelah Madoz yang bicara,” terang Sunarto.

Harus ada solusi, sebab kalau hanya saling teriak dan "berbalas pantun", menurut Sunarto, sampai pagi pun tidak akan selesai. “Satu pihak menuntut segera dibayar, di sisi lain, di lokasi sudah tidak ada uang. Kan tidak akan ketemu mau ditunggu sampai kapan pun, katakanlah Bang Boy dan panitia mau di tahan sampai kapan pun”

Akhirnya, para juara itu mau untuk satu persatu mengumpulkan piagam, dicatat datanya seperti nomor rekening dan nomor kontak, piagam kemudian ditandatangani. Sebagian langsung oleh Bang Boy, sebagian lagi oleh Madoz. Piagam yang sudah ditandatangani itulah, yang bisa dijadikan bukti untuk menagih pembayaran hadiah.

 

TANDA TANGAN / PARAF MADOZ DI PIAGAM, BUKTI UNTUK MENAGIH HADIAH

 

Sekitar jam 21, Bang Boy dibolehkan keluar oleh massa. Sebelumnya, Bang Boy berjanji akan menyelesaikan proses transfer hadiah dalam kurun waktu 2 x 24 jam. Ada yang masih memproses dan mencoba menunggu sampai jam 22, Bang Boy belum kembali ke pedok hadiah.

Mereka akhirnya bisa merengsek ke dalam pedok. Sejumlah barang pun diambil, seperti pop mie yang masih berada dalam kardus. Sebagian  tropi, termasuk untuk Juara Umum BC dan SF, juga sudah tidak berada di tempatnya.

Menariknya, para juara di kelas tiket mahal, apakah itu pemiliknya langsung atau krunya, tidak tampak di sekitar kegaduhan pedok hadiah.

Ketika tulisan ini dibuat, mendekati waktu 24 jam sejak Bang Boy berjanji akan transfer hadiah, burungnews mencoba menghubungi beberapa peraih juara, apakah sudah ada yang menerima transfer hadiah. Beberapa ada yang mengaku sudah menerima transfer, bahkan ada yang menunjukkan bukti transfer senilai 350 ribu rupiah. Beberapa peraih juara lain, mengaku belum cair hadiahnya. Nilainya memang di atas 1 juta.

 

SEBAGIAN PESERTA SUDAH MENERIMA TRANSRER HADIAH.

 

HUJAN TANGIS DI MES JURI

Dari jendela yang terbuka di mes juri, masih di kawasan Buperta Cibubur, tampak Bang Boy memberikan semacam briefing penutup. Dari luar ruang, tidak jelas terdengar apa yang disampaikan Bang Boy, tapi mukanya tampak merah dan sembab, beberapa kali menyeka air mata.

Setelah selesai, Bang Boy, Pengurus BnR, dan para juri pun saling berpamitan dengan bersalaman dan berangkulan. Terlihat jelas, banyak pengurus dan juri yang menyalami dan merangkul bang Boy sambail menangis sesenggukan.

Dalam perjalanan menuju kendaraan untuk pulang, ada salah satu juri menceritakan momen tersebut. Ia mengatakan, Bang Boy meminta maaf atas kejadian yang sangat tidak mengenakan di Prescup kali ini.

“Bang Boy cerita ada beberapa masalah besar yang menderanya. Itu salah satu yang membuat dana Prescup dengan sangat terpaksa terpakai. Beliau bahkan merinci ke mana saja uang itu keluar, namun menegaskan semua itu kesalahannya, tetap jadi tanggungjawabnya, dan akan diselesaikan sampai tuntas.”

 

 

Ketika didesak soal honor, juri tersebut mengaku belum mendapatkan bayaran sepeser pun. Ia memang mengaku, ini adalah salah satu tugas yang sangat berat, bukan hanya soal fisik, tapi juga tekanan mental. "Sejak hari Sabtu, pikiran kami sudah tidak enak, sulit tidur. Selesai lomba dan mau pulang pun, rasa-rasanya beban itu belum pergi dari kepala kami."

Sumber burungnews lainnya menyebutkan, ada pengurus Daerah dan Cabang yang diminta dan menyanggupi untuk membiayai honor juri yang bertugas di Prescup VI. Namun juri tersebut, malah mengaku tidak tahu informasi ini.

“Mungkin hanya pengurus Daerah atau Cabang tertentu yang dianggap mampu saja yang diminta oleh Bang Boy untuk mengurus honor juri, bukan semuanya. Cabang tempat saya mungkin termasuk yang tidak.”

Soal honor di Prescup kali ini, ia dan teman juri lainnya mengaku tidak mempermasalahkan. “Kami semua juri sudah bisa memaklumi kesulitan yang sedang dihadapi oleh Bang Boy. Kami sudah cukup lama mengais rejeki, bahkan ada yang sepenuhnya menggantungkan hidup dari tugas juri di BnR. Masalah honor di Prescup, ini hanya pengorbanan kecil saja, kami ikhlas bisa membantu Bang Boy dan BnR supaya bisa segera keluar dari kesulitan.” [denny, maltimbus, beberapa sumber meminta tidak disebut namanya]

KATA KUNCI: prescup vi presiden cup vi bang boy madoz sunarto kacer refund tiket prescup

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp