Pakem Penjurian RGN

PIALA PASUNDAN III

Memahami Pakem Penilaian Juri RGN

Piala Pasundan III, even akbar kebanggaan kicaumania Jawa Barat itu sudah di depan mata. Seperti sudah ditulis di media ini, penilaian sepenuhnya akan menggunakan juri Radja Garuda Nusantara (RGN). Penasaran seperti apa pakemnya?

Berdasarkan jadwal terbaru, even akbar yang akan dilangsungkan 21 April di Lanud Sulaiman ini akan menggunakan 4 lapang, masing-masing memainkan 26 sesi / kelas. Jadi, total akan ada 104 sesi atau kelas. Lomba akan dimulai jam 09.00, dan diperkirakan sudah bisa rampung sekitar jam 17.00.

 

 

 

Dalam rilis yang diterima burungnews, juri-juri RGN yang bertugas di Piala Pasundan akan melalui seleksi yang sangat ketat, dipilih yang terbaik dari berbagai daerah. Menurut Prio, keputusan menggunakan 100 persen juri RGN ini diambil setelah melalui pertimbangan yang sangat matang. 

“Keputusan team Radja Company menggunakan sepenuhnya juri RGN diambil dengan pertimbangan karena kami melihat juri-juri RGN sendiri sudah memiliki kapabilitas yang lebih dari cukup untuk mengawal event besar. Alasan lainnya, demi kemudahan dalam manajerial RGN sendiri,” ujar Prio Sutrisno, sebagaimana sudah ditayangkan burungnews.com.

 (Baca : Piala Pasundan III Full Juri RGN)

 

KOKO HUNAEDI.  MEMBERI PENGARAHAN PADA JURI

 

Sebagai EO yang relatif masih baru, mungkin masih ada di antara kicaumania yang penasaran dengan pakem yang dipakai oleh RGN. Nah kami mencoba menelusurinya melalui Koko Hunaedi, selaku Ketua Divisi Penjurian RGN.

Menurut Koko, prinsip dasar penilaian Juri RGN adalah pada irama lagu, durasi, volume, dan fisik. Dijelaskan, dalam irama lagu, hal utama yang dinilai adalah variasi suara dan speed.

 

 

"Semakin banyak variasi suara dan dibawakan dengan merdu, semakin tinggi nilainya. Semakin cepat irama/lagunya, semakin tinggi nilainya. Khusus durasi, kita akan melihat kinerja burung bunyi dari awal, tengah, dan akhir," jelasnya.

Sementara, dalam kriteria volume, semakin keras suaranya, semakin tinggi nilainya. Dalam fisik/gaya, juri melihat bagaimana gerak dan olah tubuh si burung. "Masing-masing kolom sudah ada nilai maksimalnya sendiri yang berbeda-beda," tambahnya.

 

PESERTA DIKLAT JURI RGN I DI SEMARANG

 

Penilaian secara nyata atau real pada lomba adalah ketika burung sudah digantang pada sesi tersebut berlangsung dari awal sampai akhir sesi. Lebih tepatnya, sejak Korlap memberi aba-aba “Penilaian Dimulai”.

Satu menit penilaian awal sedang berlangsung, semua jenis burung masih mendapatkan toleransi. “Masih dapat penilaian secara utuh," jelas Koko.

 

 

Dalam proses penilaian, juri RGN akan mutar sebanyak 3 kali. Pertama untuk mengontrol burung bunyi apa tidak. Ke dua, untuk memberi nilai awal. Ke tiga mencari perbandingan burung-burung yang layak masuk nominasi juara.

Sedangkan untuk jenis burung Lovebird (LB), penjurian RGN menggunakan stick bendera kecil dengan jenis warna tertentu untuk penilaian. Warna bendera yang digunakan yakni merah, biru, dan kuning. Bendera merah memiliki nilai 100 poin, bendera biru memiliki 40 poin, dan bendera kuning memiliki 10 poin.

 

PESERTA DIKLAT JURI RGN II DI JAWA BARAT

 

"Untuk durasi detik, dibedakan antara LB dewasa dengan LB Balibu. Untuk dewasa, bendera merah diberikan bila ngekek 15-20 detik, bendera biru 8-14 detik, dan bendera kuning 3-7 detik. Khusus LB Balibu, bendera merah 7-9 detik, bendera biru 5-6 detik, dan bendera kuning 2-4 detik," papar Koko.

Aturan tambahannya, ketentuan kelipatan berlaku setelah hitungan mencapai batas maksimal detik poin bendera merah. Burung merem setelah 3 detik hitungan akan diputus. Pada kategori kelas bebas aksi, bunyi di lantai tidak termasuk dalam hitungan.

 

 

Bagaimana dengan peraturan lainnya? Cacat fisik secara kasat mata dan permanen tidak layak mendapatkan juara 1, walaupun burung tersebut kerja secara maksimal.

Ada juga kriteria-kriteria yang dipakai dalam pengurangan penilaian. Antara lain Nampar, Nempel, Turun, Ngepel, Buka Sayap/Birahi, Bagong, Batman, Didis, Miyek, dan Angkat Kaki.

 

 

NAMPAR adalah ketika burung melompat ke jeruji dengan waktu kurang dari 1 detik, masih layak juara. Nempel adalah ketika burung melompat dan menempel di jeruji, baik itu mengeluarkan suara atau tidak, lebih dari 3 detik akan mendapatkan bendera peringatan.

TURUN, adalah ketika burung ke lantai atau ke dasar sangkar dengan waktu yang sangat singkat kurang lebih 1 detik masih layak Nominasi.

NGEPEL, adalah ketika burung turun ke lantai atau ke bawah, baik itu mengeluarkan suara atau tidak, dengan waktu lebih dari 3 detik akan mendapatkan bendera peringatan.

BUKA SAYAP/BIRAHI, adalah ketika burung sedang dalam sesi kompetisi membuka sayap dengan waktu kurang lebih 5 detik tidak layak Nominasi.

BAGONG, adalah ketika burung dalam keadaan menggembungkan bulu dan sayapnya sehingga tubuh seperti bola. Biasanya terjadi di burung Kacer maka tidak layak juara.

BATMAN, adalah ketika burung dalam keadaan merentangkan sayap seolah-olah mau menerkam dengan cara memekarkan bulu-bulunya tidak layak nominasi.

DIDIS/NGEDIS, adalah ketika burung menyisir atau merapikan bulu-bulunya dengan cara memekarkan bulu-bulunya lebih dari 5 detik maka akan mendapat peringatan.

MIYEK, adalah ketika burung mengepak-ngepakan sayap dengan atau tanpa mengeluarkan bunyi. Sedangkan Angkat Kaki, adalah ketika burung mengangkat salah satu kakinya sambil berbunyi dalam waktu kurang lebih 3 detik.

 

"Kami berharap peserta Piala Pasundan III memahami pakem atau peraturan penjurian RGN agar bisa menyesuaikan. Semoga burung Anda meraih prestasi di Piala Pasundan III," pungkas Koko.

Hal yang paling penting dilakukan adalah, bagi yang belum pesan tiket segera saja menghubungi saudara Rully. Pastikan ketersediaan tiketnya, kemudian segera selesaikan proses administrasinya. Setelah itu nama Anda akan dimasukkan dalam Data Pemesan Tiket.

 

Pastikan JANGKRIK yang diberikan untuk burung Anda bersih, sehat, dan mengandung nutrisi terukur. Lihat video bagaimana sebaiknya memperlakukan jangkrik yang baru dibeli, dengan klik gambar di bawah ini.

 

Pesanan tiket diharapkan sudah bisa diambil pada hari Sabtu di lokasi lomba, mulai jam 11.00. Mengambil tiket hari Minggu pagi, apalagi tanpa konfirmasi terlebih dahulu, terlalu berisiko. Ingat, lomba akan dimulai jam 09.00, harap menyesuaikan diri. Idealnya, jam 08.00 Anda sudah sampai di lapang.

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

Siapa tak mengenal H. Suwadi dari Klaten. Namanya sangat disegani sebagai breeder dan pengorbit murai batu jawara. Simak bagaimana ia mendongkrak perfoma jagoannya, sekaligus juga melindungi burung dari beragam penyakit.

[Dapatkan QUATRICK di kios terdekat atau hubungi 0813.2799.2345 (eks karesidenan Banyumas-Kedu), 0817.0251.279 (DIY dan sekitarnya), 0815.7833.9142 (Boyolali, Semarang, dan sekitarnya), 0853.2521.6660 (Solo Raya), 0811.3010.789 (Jombang dan sekitarnya), 0857.3383.2888 (Surabaya dan sekitarnya), 082242605493 (Banyuwangi dan sekitarnya), Bayu - Jl Manggga Dua Raya Gang Burung 0877.8840.6488.

KATA KUNCI: piala pasundan iii memahami pakem penilaian juri rgn

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp