MBAH MUSLIM MENGAJAK BICARA KACER SUROBOYO

MUSLIM MUHAMMAD + VIDEO

Kacer Suroboyo Juara 1, Pemirsa Gempar

Pekan lalu, Mbah Muslim hampir frustrasi karena saat digantang Suroboyo selalu nebok dan mbagong. Minggu ini, 14 Maret 2021, Suroboyo tampil maksi dan juara I. Apa kiat Mbah Muslim untuk mengatasi kekurangan kacer Suroboyo?

Muslim Muhammad atau pemain yang akrab disapa Syeh adalah tipe pemain fighter. Setiap kali merumput di Gantangan Kebokicak BC di SDN Kwaron II, Diwek Jombang, Syeh selalu mendaftarkan Suroboyo di semua kelas yang dibuka. Kelas Vip, A, dan B.

 

 

GANTI RANJAU, KACER MBAH MUSLIM JUARA 1

 

Si Mbah juga bukan tipe pemain yang suka dikasihani. Buktinya, setiap kali panitia ingin menggratiskan tiketnya, Syeh selalu menolak dan sesumbar, "Aku orang kaya, tiket harus beli. kalau kalah ya revan, tidak boleh berkecil hati. Hujan uang di Kebokicak dan bla bla bla." Itulah yang selalu dikatakan Muslim Muhammad, kicaumania dari Wilingi, Blitar setiap membeli tiket untuk kacer kesayangannya, Suroboyo.

Di gelaran Kebokicak Minggu 14 Maret 2021, Mbah Muslim langsung membeli tiket untuk kelas Vip yang dibanderol Rp 50 ribu, kelas A Rp 30 ribu, dan kelas B Rp 20 ribu. Dan semuanya selalu nomor 26. Saat ditanya kenapa suka nomor 26, Si Mbah menjawab, "Gak tahu ya, pokoknya harus nomor 26."

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

 Persiapan untuk menurunkan Suroboyo juga dilakukan sendiri, kecuali jika ada yang dirasa sulit, ia akan minta tolong ke pemain yang ada di dekatnya. Pun saat menggantang Suroboyo, ia selalu minta tolong ke panitia atau pemain yang ada di dekatnya untuk menaikkan Suroboyo di nomor 26. Setelah naik, ia pun akan berteriak kencang, "Suroboyo full power, very good, internasional, barokalloh Allohuakbar!"

Saat turun di kelas Kacer Vip, Mbah Muslim masih memakai ranjau sandal jepit warna hijau untuk menghalau Suroboyo turun ke bawah. Tapi, kali ini usahanya gagal. Meski tampil apik dan topform, Suroboyo tetap turun ke bawah atau nebok. Ia pun terlihat menangis meski tetap berteriak: "Revan!"

 

GAYA KHAS MBAH MUSLIM SAAT MENSUPORT SUROBOYO

 

Di pinggir lapangan, Muslim Muhammad kembali menyiapkan Suroboyo untuk revan di kelas Kacer A. Saat merawat gacoannya, Dian dari P2h KSR MJR membisiki agar Si Mbah mengganti ranjau dengan kerodong warna merah. Ia pun meminjamkan kerodong love birdnya untuk dipakai.

Dan inilah yang terjadi. Kacer Suroboyo kembali tampil topform dan nyaris tak menoleh ke bawah lagi. Di kelas A, jumlah peserta nyaris penuh, dan yang tampil banyak gaco hebat. Tapi Suroboyo tak terkalahkan di kelas ini. Tim juri menghadiahi Suroboyo dengan bendera koncer A mutlak.

 

 

Para pemain yang ada di pinggir lapangan langsung memberi aplouse dengan tepuk tangan, dan membuat area gantangan yang semula hening karena di Kebokicak selalu menggelar lomba tanpa teriak, menjadi riuh oleh suport dan tepuk tangan pemain.

Tidak ada satupun pemain yang berseberangan dengan keputusan juri, karena penampilan Suroboyo memang apik. Menariknya, Si Mbah langsung menangis melihat gacoannya dikoncer A. "Saya menangis bahagia, terimakasih Kebokicak, Kebokicak hujan uang, internasional dan bla bla bla," ujarnya sambil melangkah ke dalam arena.

 

PAKAI RANJAU SANDAL JEPIT KUNING MALAH MBAGONG

 

Kehebatan Suroboyo tak berhenti di situ saja. Saat diturunkan di kelas B, Suroboyo kembali tampil top form. Namun, karena tenaganya sudah terforsir, beberapa kali gaco ini terlihat ngetem, meski tidak sampai lama.

Di kelas pamungkas untuk kelas Kacer ini, Suroboyo masih bisa meraih podium dua, dikalahkan Satria Langit milik Abah Awin dari Jangkar Merah BC. (Saksikan Video Suroboyo di kelas Vip dan B untuk melihat kehebatan kacer Suroboyo). (RAFF)

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

 

 

KATA KUNCI: muslim muhammad kacer suroboyo

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp