PIPIE (TENGAH) & MB TIGOR. BARU CABUT DARI KANDANG TERNAK LANGSUNG JUARA

MURAI BATU TIGOR JUARA PIALA DAWET AYU

Pendekar Tangguh yang Siap Dicabut Kapan Saja

Sepak terjang murai batu Tigor milik Mr. Pipie dari Wonosobo sungguh berbeda dari para jagoan lainnya. Tigor adalah pejantan yang siap dicabut setiap saat dari kandang breeding bila diperlukan untuk lomba. Di Piala Dawet Ayu, Tigor meraih juara 1 dan 2.

Pipie mengaku sampai lokasi lomba di lapangan perumahan PLTA Mrica, sedikit mepet. “Tadi di rumah mau tangkap Tigor di kandang susah sekali, jam 10 belum kena juga, makanya sampai sini nyrepet, tadi di sesi pertama sama sekali belum mau bunyi,” ujarnya mengisahkan.

Sehari sebelumnya, telur yang dierami baru saja menetas. Boleh jadi karena itu burung menjadi sangat giras. “Tigor karakternya memang giras sekali, tapi begitu lihat musuh, ia akan langsung tempur. Keistimewaan lain, Tigor kuat saya mainkan 3 kali, kapan saja dan di mana saja.”

 

 

 

Dijelaskan, kenapa tidak mau kerja yang sesi pertama, mungkin karena sampai lapang relatif siang, sebentar langsung naik. Belum sempat proses adaptasi. “Bisa juga karena tadi memang panas sekali, sementara beberapa hari sebelumnya hujan atau paling tidak mendung terus, jadi masih kaget, belum menyesuaikan.”

Barulah di sesi kedua atau kelas utama Piala Dawet Ayu, penampilan Tigor mulai luar biasa. Sangat rajin, dari sisi durasi juga panjang dan rapet, nyaris tanpa spasi. Volume tembus hingga pinggir lapangan. variasi lagu juga berani bersaing dengan yang lain.

 

================

LOMBA NYAMAN, SAMBIL WISATA KULINER

Piala Kota Gudeg, 17 Desember di lapangan JEC Jogja, menawarkan konsep yang unik. Tiket terjangkau, banyak tamu luar kota bukan untuk mengalahkan burung lokal, tapi justru bawa sangu banyak buat pantau-pantau dan hunting jagoan baru. Sambil berwisata kuliner, tentu saja.

 

 Mau tahu lebih lengkap, silakan KLIK BANER di atas.

================

 

Di kelas yang menyediakan hadiah mulai 3 juta ini, Tigor dipaksa menempati urutan kedua. “Begitulah lomba burung. Secara kinerja, ada yang bilang sebenarnya layak dapat hasil lebih baik. Tapi ya tidak apa-apa, kami terima dan hormati hasil keputusan juri,” imbuh Pipie yang tinggal di daerah Kalianget, Wonosobo sekaligus juga menempatkan kandang breedingnya.

Di sesi terakhir, kelas Bio Kroto, Tigor kembali tampil meyakinkan. Bendera merah pun terkumpul sampai 5 biji, alias mutlak poin untuk memastikan sebagai juara 1. “Semoga minggu depan 10 Desember dan 17 Desember bisa ke Jogja lagi, Piala Mercubuana dan Piala Kota Gudeg.”

 

JUARA PIALA DAWET AYU, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: piala dawet ayu tigor pipie

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp