TIGA KALI BERLAGA MB RAK NAROK SUDAH MEMBANGGAKAN

KONTES SUBDENPOM BC JEMBER

Dengan Tips Ini Sanemo Kembali Orbitkan Murai Batu Jawara, LB Aoleng Langsung Klop di Tangan Irfan

Jumat, 22 November 2019 - BERITA LOMBA

Nama Sanemo sudah cukup familiar di kalangan murai batu mania Jember. Beliau dikenal mahir mengorbitkan murai batu bahan dengan waktu singkat. Apa saja tips dan trik agar murai bahan cepat koncer ?

Saat kontes Subdenpom BC pada hari Rabu, 20 November 2019, Sanemo nampak membawa sangkar murai batu ukuran no 3. Sudah bisa ditebak, kalau pria pemilik usaha kuliner di bundaran Jl. Semanggi Jember ini tidak membawa gaco andalannya, murai batu Peniru.

HENKS BF ORBITKAN MURAI BATU BOCAH NAKAL

“Ini calon gaco baru jenis ekor hitam. Burung bahan baru 3 Minggu saya garap. Kalau Peniru saat ini masih dorong ekor. Mungkin awal tahun Peniru bisa main lagi,” jelas Sanemo yang sudah merawat Peniru selama 2 tahun lalu, dan sudah menyabet ratusan kemenangan bersama Peniru di berbagai ajang seputaran kota Jember.

Saat turun di sesi murai batu A, Sanemo memilih nomer gantangan 32 yang berada di tengah kepungan lawan. Murai batu yang diberi nama Rak Narok ini, tampil super agresif. Lawan-lawannya di sebelah kanan, kiri, depan, belakang, semua disuguhi tembakan-tembakan tajam seperti cililin, kenari, dan kekean love bird dengan volume tajam. Sayang, karena penampilannya kurang nagen, Rak Narok harus puas meraih juara 7.

Membaca penampilannya di sesi A, Sanemo kembali menurunkan Rak Narok di sesi B dengan lawan yang hampir full gantangan. Kali ini Sanemo memilih nomer pinggir yaitu nomer 53. Tujuannya agar Rak Narok, lebih fokus tempur dengan 1 atau 2 lawan.

Benar saja, sejak awal di gantang, Rak Narok tampil lebih nagen dan tak sekalipun nabrak ruji, tidak seperti di sesi A. Materi roll tembaknya gencar Ia suguhkan kala juri Subdenpom BC menilai aksinya. Hasil akhir, koncer A diraih Rak Narok dengan menumbangkan 53 kontestan yang turun di sesi B.

NYERI, KC RAHWANA SIAP BERLAGA DI M1

Ternyata Rak Narok bukan kali pertama turun di kontes kali ini saja. Sudah 3 kali berturut-turut, murai batu ekor hitam ini diturunkan di arena Subdenpom BC. “Mulai kontes Rabu yang lalu Rak Narok saya latih gantang di arena ini. Hasilnya zonk. Dan M3 kemarin juga turun di arena ini. Sama Hasilnya zonk. Baru kali ini Rak Narok tampil bagus. Alhamdulillah sudah mulai ketemu titik nyamannya” ujar Sanemo.

Ternyata dalam 2 kali lomba, Sanemo mencari titik nagennya. Menurut penuturan Sanemo, awalnya Rak Narok pakai sangkar bundar ukuran nomer 2 yang biasanya di pakai Peniru. Penampilannya sangat agresif dan sering nabrak ruji. Di uji coba ke dua, Rak Narok menggunakan sangkar ukuran nomer 3 dengan tangkringan kayu asam, penampilannya lumayan nagen tapi masih nabrak ruji. Dan kali ke tiga, memakai sangkar nomer 3 dengan tangkringan amplas plus main pinggir, baru menemukan titik nyamannya kala bertarung.

LB AOLENG LANGSUNG KLOP DI TANGAN IRFAN MUCHTAR

“Pengalaman saya bermain burung ocehan selain murai batu, kalau burung di atas gantangan sudah mau bongkar lagu tapi tidak nagen, itu bukan masalah di pakan, tapi  burung itu kurang nyaman dengan sangkarnya, tangkringannya, atau posisinya kala bertarung. Makanya untuk Rak Narok ini, saya langsung peka mencari solusi di sangkar, tangkringan, dan posisi gantangnya. Karena burung ini tipikalnya mudah bongkar lagu, jadi porsi pemberian pakan tidak terlalu berpengaruh. Intinya main kenyang saja biar tenaganya kuat tidak gembos di tengah laga,” papar Sanemo.

Dengan penampilannya yang sudah menemukan titik nyaman, Sanemo akan menyiapkan Rak Narok untuk turun di gelaran M1 Subdenpom pada 1 Desember 2019 mendatang. “Kalau belum ada penawaran yang cocok, InsyAllah M1 saya turunkan lagi,” kata Sanemo yang sering menyulap burung bahan harga murah, menjadi burung prestasi dengan harga fantastis.

Di kontes kali ini juga, menjadi pembuktian love bird Aoleng milik Irfan Muchtar dari Sadewa SF. Love bird yang baru sepekan Ia take over dari Rosyid Granat BC ini, meraih juara 1 di kelas love bird L1 B. Di kelas maksimal sebutan L1 ini, Aoleng yang sebelumnya bernama Meteor saat masih di tangan Rosyid,  selalu mendapat sebutan melebihi L1. Bahkan durasi Aoleng, diperkirakan mencapai sebutan over setiap kali melepas kekeannya.

“Tadi juara 8 di kelas dewasa umum, juara 4 di kelas dewasa fighter, dan juara 1 di kelas L1 B. Baru ingat kalau setingan lapangannya harus disuapi milet terus agar tidak bocor di bawah. Tadi sempat lupa, jadi burungnya bocor di bawah,” pungkas Jabrik yang mengawal LB Aoleng.

SEMINGGU DUA KALI MAIN, CH SEMAR SEMAKIN GARANG

Di kelas cucak hijau, Semar milik Arifin, kembali mengukir kemenangan di sesi A. Gaco yang harus dimainkan seminggu dua kali ini, menyuguhkan penampilan yang ciamik. Roll panjang dengan gaya ngetrok jambul sambil goyang seperti anis merah, sukses melumpuhkan hati para juri Subdnepom BC. “
Pemanasan sebelum turun di lounhing Oriq Jaya besuk di GSS Jenggawah,” kata Arifin yang meraih predikat terbaik di kades Cup Tanggul Wetan bersama Semar  hari Minggu kemarin (17/11).

Di akhir laga, panitia Subdenpom BC kembali mengumkan info untuk latber pada hari Minggu dan M1. Tiket love bird dewasa, paud, L1 dan fighter untuk latber hari Minggu, dirubah menjadi 20 ribu di sesi A, dan 10 ribu di sesi B dan C. Sedangkan untuk kelas BOB pada gelaran M1, sudah terisi 50% pemesanan di kelas murai batu dan cucak hijau.

AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI

SALJU SABET KONCER A DI SESI CUCAK HIJAU B

PATRIK BUKA KEMENANGAN DI SESI BALIBU A

ANDALKAN TRAH SENDIRI, BONGKAR RAIH KONCER KELAS FIGHTER A

KATA KUNCI: kontes subdenpom bc jember sanemo lb aoleng irfan