AAN AKAN KEMBALI MENYETING ULANG SADIS 17

KONTES RUTIN SUBDENPOM BC JEMBER

Sadis 17 Sudah Nyaris Konslet, Tapi Malah Dibuat Fighter, Kenapa Ya ?

Nyaris semua ngekek mania, mengidam-idamkan love bird gacoannya menjadi konslet seperti para bintang-bintang nasional yang saat ini prestasinya mengalir deras. Bahkan segala cara sudah dilakukan agar si paruh bengkoknya menjadi konslet, seperti mengotak atik pakan, main jodohan/koloni, memberikan dopping, bahkan ada yang memberikan obat-obatan berdosis tinggi, sehingga tak sedikit yang berujung kematian pada love birdnya.

Tapi bagaimana jika love bird yang sudah nyaris konslet dan sudah sering meraih juara, tapi malah dikembalikan ke tipikal fighternya? Hal itulah yang dilakukan oleh Aan Kagebunshin RL SF asal Jember kepada love birdnya yang bernama Sadis 17. Dimana Sadis 17 yang sempat jadi rebutan pemain papan atas ini karena stabil meraih juara, setelah mabung malah kembali tampil fighter.

 

 

 

JURI DAN PANITIA SUBDENPOM BC JEMBER

 

Ditemui di kontes rutin Subdenpom BC Jember (9/9), Aan berhasil mengantarkan Sadis 17 menempati dua kali podium puncak. Tapi penampilan Sadis 17 saat ini berubah drastis, dulunya tampil nyaris konslet, kini tampil sangat fighter. Tapi dari segi durasi dan volume, Sadis 17 melepas kekean dengan durasi lebih panjang dan bervolume lantang.

Saat ditanya burungnews prihal penampilan Sadis yang berubah total, Aan menjawab karena kurang puas dengan aksinya yang dulu. “Dulu waktu hampir menyentuh konslet dengan nada kekean hampir minor, durasi dan powernya Sadis 17 kurang memuaskan batin saya. Apa lagi kalau sudah full gantangan, sangat sulit terpantau. Karena gerak ekornya kurang hiper, dan volumenya sangat sulit terdengar,” tutur Aan.

 

 

Aan juga menambahkan, kalau Sadis 17 sempat ngekek sambil memejamkan mata dari awal sampai akhir penjurian. Sehingga saat penilaian berlangsung, aksinya diabaikan juri. “Malu juga ketika Sadis 17 diteriaki juri dengan teriakan ngekek sambil merem,” lanjutnya.

Aan tidak menampik kalau dia juga mengidam-idamkan memiliki love bird konslet yang mampu bersaing dengan love bird nasional di even akbar. Oleh sebab itu, Sadis 17 pasca mabung ini, dia kembaikan ke setingan awal. Dan lambat laun akan disetting kembali ke titik konslet, tapi tidak sampai memejamkan mata.

Dulu Sadis 17 diseting dengan diuntul/koloni, tapi kini kesehariannya Sadis 17 diasingkan dari love bird lain. Konsumsi makanannya juga diganti dengan pakan yang membuat birahinya memuncak. Pola mandi juga ditambahkan, yang dulunya sehari sekali, kini ditambah menjadi 3 kali sehari dan tanpa jemur. Hanya saja yang tidak dirubah adalah pemberian  multivitaminnya, Sadis 17 tetap menggunakan produk Quattrick yang dicampur dengan air minumnya. Karena Aan percaya, produk Quattrik mampu membuat Sadis 17 tampil gacor.

 

Pastikan burung tampil maksimal dan berpeluang juara. Sediakan selalu MONCER1, asupan paten para juara, dari Super Kicau Grup  yang terpercaya.

 

“Ini uji coba lagi. Semoga saja nanti bisa konslet dengan durasi dan volume seperti saat ini. Biar gak malu lagi kalau diteriaki burung merem. Ha ha ha,” tawa Aan Kagebunshin yang berhasil mengorbitkan paud Madara ketika Sadis 17 istirahat mabung. Madara saat ini sudah berpindah tangan ke kicaumania asal Bali dengan mahar fantastis.

Dalam kontes Subdenpom BC kali ini, murai batu Peniru debutan Sanemo dari Semanggi SF yang pada kontes Rabu di arena Subdenpom BC juga meraih juara 1, kembali mengulangi kesuksesannya dengan menjadi kampiun di kelas murai batu A.

Aksinya semakin ciamik dan semakin nagen, ketika menyembur juri dengan tembakan love bird berdurasi panjang yang disambung dengan prenjak tirr. Dengan hasil ini, Peniru saat ini memuncaki klasmen teratas untuk perebutan juara liga di kelas murai batu.

 

KELAS CUCAK HIJAU SELALU FULL PESERTA

 

Di kelas cucak hijau, Bar Bar andalan Café Bagoestira behasil mendominasi dengan keluar sebagai juara 1, 2 dan 3 di tiga kelas yang diikutinya. Bar Bar bersaing sengit dengan Perjuangan milik Andy Ganas Kreongan yang pada kesempatan ini membawa pulang juara 1, 3, dan dua kali juara 4.

Sedangkan di kelas paud, Lost Dunk besutan Heru Awal dari KLI Korwil Jember mampu mengukir kemenangan ganda. Kemenangan ini diraih di kelas B dan C. Podium puncak di kelas love bird paud A, di tempati oleh Jaga Nama milik Roby dari Godonk Ijo SF.[VILMAN K-CONK]

 

 

 

 

KATA KUNCI: subdenpom bc sadis 17

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp