SOAL LOVE BIRD, SILVI RISMAYA TERMASUK AHLI.

KONTES GARDA BC JOMBANG

Kontroversi Penentuan Umur Lovebird Balibu Berlanjut

Masih samarnya penentuan umur love bird balibu kerap dimanfaatkan pemain untuk mencoba peruntungan dengan menurunkan gaco dewasa di kelas balibu. Cek fisik di akhir penilaian pun percuma, kalau tim juri tidak berani tegas.

Saat selesai penilaian kelas love bird balibu A, tim juri Garda BC sepeti biasa langsung minta pemilik gaco menurunkan gaco yang mendapat nominasi bendera favorit. Tentu saja untuk melakukan cek fisik, apakah gaco yang akan di koncer itu benar-benar balibu atau sudah tidak layak karena masuk usia remaja.

 

 

CEK FISIK DI KELAS LOVE BIRD BALIBU.

 

Di sini, ketegasan juri diuji. "Kalau kita menemukan love bird yang dicurigai dewasa, sebaiknya juri jangan meminta pendapat pemain. Karena, kalau kebetulan yang ditanya adalah teman pemain tersebut, maka jawabannya pasti masih balibu. Kita ditunjuk jadi tim juri, jadi kita harus tegas memutuskan," kata Agus, salah satu juri yang bertugas di even Garda BC di Desa nglele, Sumobito Jombang pada Sabtu, 28 April.

Silvi Rismaya juri dari Mojokerto juga setuju dengan Agus. Ia meneliti sendiri gaco-gaco yang akan dikoncer. "Bukannya tidak mau meminta pendapat dari pemain, tapi lebih baik kalau tim juri sendiri yang melakukan pengecekan fisik. Apapun hasilnya, itu mutlak," kata Silvi.

 

JUARA DI KELAS LOVEBIRD BALIBU A.

 

Fauzan, Ketua Garda BC menegaskan, apapun keputusan juri itu mutlak dan tidak bisa diganggu gugat. Sedangkan kalau ada gaco bukan balibu naik di kelas balibu dan kebetulan layak koncer, maka koncer akan dibatalkan. "Gaco ini masih dapat juara, tapi tidak layak koncer. Koncer digeser untuk nominator kedua, ketiga dan keempat," katanya

Gaco yang berhasil meraih juara I di kelas Balibu A adalah Gandos milik Dimas Fak dari Keplaksari. Meskipun awalnya para juri ragu, akhirnya diputuskan gaco ini masih balibu. Dimas sendiri ketika ditanya menjawab dengan polos kalau gacoannya masih berumur lima bulan.

 

 

Selain Gandos, gaco yang wajib melakukan cek fisik adalah Warok milik Rudi dari Plosokerep dan nini Towok milik Ny Lingga dari Lassa BF. Untuk kedua gaco ini, para juri sepakat kalau Warok dan Nini Towok masih balibu. Warok mendapat juara II dan Nini Towok juara III.

Sementara jawara yang moncer untuk kelas lovebird dewasa, adalah Logawa KA andalan Guteh Riyanto dari Jombang ARS, diikuti PHP andalan Samsul Huda dari Trawasan dan Mentari orbitan Lukman dari Logam jaya SF.

 

LOGAWA KA DAN PHP MENDOMINASI KELAS LOVEBIRD DEWASA A.

 

Pertarungan di kelas cucak hijau juga berlangsung sengit karena selain hampir full gantangan, banyak gaco berkualitas yang diturunkan para pemain. Di kelas A, Bondem andalan H Kembar dari Kemplor SF untuk kesekian kalinya meraih podium emas.

Diikuti Diesel andalan Hakim dari Pulo yang dominan menggelontorkan vokal kapas tembak dan cililin. Sedangkan podium tiga, diraih Klepon andalan Wisnu anggota KH 82 SF yang kerap merajai kontes di berbagai gantangan di Jombang Raya.

 

DI GARDA BC, KELAS LOVE BIRD SELALU PENUH.

 

Duel di kelas B giliran Arjuno yang mengambil alih podium puncak. Arjuno adalah andalan Denis dari Sego Babat SF rekan Sona Syamsudin pemilik love bird Ayumi yang prestasinya sedang naik daun. Podium dua diraih Hadi dari Pasar Pon Team diikuti Cumi andalan Budi dari Curahmalang.

 

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

SUDAH SAATNYA JAGOAN MAU TAMPIL MAKSI. Gunakan Moncer1 dari Super Kicau, asupan paten para juara. Bisa diberikan dengan beragam cara, bisa teteskan langsung pada paruh (bila burung terbiasa dipegang tangan), teteskan pada minuman, oles dan campur dengan makanan atau EF, atau suntikkan pada EF seperti jangkrik.

Untuk tahap awal, berikan setiap hari selama sepekan. Lihat dan perhatikan perubahan yang terjadi. Selanjutnya bisa diberikan mulai H-2 atau sesuai kebutuhan. HATI-HATI BARANG TIRUAN.

 

 

LEWAT AKSI BONDEM, KEMPLOR SF BERKIBAR.

 

ARJUNO ANDALAN DENIS MONCER DI KELAS CUCAK HIJAU B.

 

 

KATA KUNCI: kontes garda bc jombang

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp