KONTES KENARI DI EMBUN BC SOLO, SISTEM 12 GANTANGAN

KONTES EMBUN BC

D'SPECIAL ONE DUA PEKAN JUARA 1, SEKAR AYOE MENANG DI LOVE BIRD

Cukup lama tak memunculkan jawara, Angga SKC sekarang sudah kembali. Pesona Kencana, nama jagoannya yang pernah melesatkan namanya, memang tidak lagi ikut lomba.

Namun, sekarang sudah ada gantinya yang tak kalah mencorong. Itulah D’Special One. Burung ini pada 7 Februari meraih juara 1 di kontes Embun BC  Solo, kelas utama Final Kenari Ebun BC. “Ini bukan kemenangan pertama,” ujar Angga.

ANGGA SKC DKK. D'SPECIAL ONE DISIAPKAN KEMBALI KE PARIKESIT 13 MARET

Ya, sepekan sebelumnya, Angga sudah menurunkannya di even Papburi Ganesha Salatiga. Di sana, ternyata D’Special One juga merebut juara 1 kelas Standar Bebas. “Mungkin ini kebetulan, baik Pesona Kencana maupun D’Special, sama-sama moncer di akhir bulan Januari dan awal Februari, ketika itu Peson Kencana menang di even Papburi Klaten – Kenari di Dadaku.”

Bila melihat sejarahnya, ternyata D’Special juga bekas burung isian. “Dulu full isian Sanger. Setelah saya tebus dari sahabat saya, waktu itu sudah mulai glender, di saya sengaja saya glenderkan lagi, sampai 90an persen lagu standar.”

Ciri khas isian Sanger-nya masih kentara di lagu pembuka, akan keluar  ... “wucit.... wuciiittt...”, setelah itu baru bawa lagu standar. Karena punya bawaan cengkok yang merdu itulah, team juri dari APBRI memberinya nilai tinggi pada D’Special One.

“Insya Allah saya siapkan lagi buat even PPK-1 Parikesit, 13 Maret yang akan datang,” tandas Angga. (baca berita terkait: PPK-1 GELAR KOMPETISI KENARI TERBARIK, KLIK DI SINI)

Di posisi kedua, ada nama Denzho milik Gunawan dari Mahadewa. Denzho kemudian meraih juara 1 dua kali di kelas Kalitan A dan B. Menunjukkan bila Denzho kenari postur kecil, tapi juga berani turun di kelas bebas yang musuhnya banyak dihuni kenari bongsor.

PANITIA EMBUN BC BERSAMA APBRI

Embun BC melombakan jenis burung kenari dan love bird, keduanya dengan sistem penyisihan dengan 12 gantangan. Lomba digelar di di Ayam Resto Klodran Solo, Minggu 7 Februari 2016. Mengadopsi Papburi (10 gantangan), tapi dengan jumlah gantangan lebih banyak, jadi seperti yang berlaku di PCMI.

Kenari dinilai oleh team juri dari APBRI (Asosiasi Penangkar Burung Kenari), sementara untuk kelas love bird, jurinya dari KLI (Komunitas Love Bird Indonesia). (terkait: KLI Paris Van Java Cup II, KLIK DI SINI)

TEAM JURI KLI

Jagoan Benny Luwes yaitu Sekar Ayu menang di kelas utama Embun BC. Benny bersama rekan-rekannya yang tergabugn dalam Luwes BC juga dikenal sebagai breeder love bird trah jawara.

Sudah banyak burung-burung hasil ternakan Benny dan kawan-kawan yang menjadi jawara dan menyebar ke berbagai kota.

BENNY LUWES & BUKTI PRESTASI SEKAR AYOE

Sementara itu Bellatrix dan Sabila, dua gaco milik koleganya Eko LMS yang sama-sama dari Luwes BC, masing-masing berada di posisi kedua kelas Nusantara dan Ayam Resto. Pada dua kelas itu, juara 1 dihuni oleh Abidin milik Jhon dari The Lamp.

"Besuk kami bersama teman-teman Luwes akan berangkat ke Valentine PBI Jogja," jelas Benny yang diamini oleh Eko. Luwes BC pimpinan Benny memang rajin mengikuti lomba, khususnya di Solo Raya, DIY, dan Jateng lainnya. 

EO juga tidak pilih-pilih. Mau independen, BnR, PBI hingga kontes khusus dengan penyisihan semacam Embun BC dan juga Papburi yang menambahkan kelas love bird, semua didatangi. Dan di semua EO, jagoan dari Luwes BC juga tetap bisa juara.

(baca: 2.600 Tiket Valentine Sudah Terpesan)

PANITIA EMBUN BC

 

 

ANDI GBU. TETAP EKSIS DI LOVE BIRD

 

KRU LB ABIDIN. NYERI JUARA 1

 

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp