JURI INDEPENDENT DI CIMANTUL BC

KONTES CIMANTUL BC JEMBER

Nyaman Dengan Pakem Independent, Kelas Ocehan Kembali Hidup

Protes di lomba burung berkicau, sudah bukan hal yang tabu lagi. Karena peserta memiliki hak untuk bertanya jika ada hal yang mengganjal. Lebih gentle bertanya di lapangan, asal protes dengan Tanya baik-baik dan sesuai dengan mekanisme, dari pada meluapkan kekecewaannya di media social.

Seperti di kontes Cimantul BC Balung, Jember pada Jum’at, 27 September 2019. Terjadi protes saat usai penjurian di kelas cucak hijau sesi B. Protes itu dilayangkan oleh salah satu peserta saat melihat gaco yang dikoncer A oleh juri, menurutnya ada nakalnya. Apa jawaban juri yang bertugas di Cimantul BC?

 

 

YUDHA NYAMAN GUNAKAN PAKEM INDEPENDENT

 

Daniel dan Andre, dua sosok juri yang bertugas di arena Cimantul BC, dengan sabarnya member jawaban dan penjelasan kepada salah satu peserta di kelas cucak hijau yang melayangkan protes. Protes itu bermula, saat juri menancapkan bendera koncer A ke burung yang katanya melakukan kesalahan mletik/nepilruji sebanyak 2 kali.Apalagi gaco yang dikoncer tersebut, bersebelahan dengan gaco yang digantang oleh peserta yang melayangkan protes.

Kedua sosok ini secara mendetail menjelaskan pakem independent yang sudah lama dipakai di arena yang berlokasi di pasar hewan Balung Tutul, Jember ini. “Memang tadi burung itu mletik sesaat dua kali, dan itu sudah ada kami beri tanda di kertas juri. Tapi kami tekankan, dipenjurian independent seperti arena ini, juri tidak mencari kesalahan burung. Tapi kami mencari kualitas dari materi lagu,” kata Daniel.

 

Burung mau tampil maksi dan stabil di segala cuaca, serta terjaga kesehatannya. Berikan LEMAN'S secara teratur, cukup 1 tetes untuk harian, bisa dicampur pada minuman, atau oleskan pada EF. Sudah banyak yang membuktikannya, jangan sampai ketinggalan...

 

“Kalau yang koncer tadi itu kerja dari awal sampai akhir, materi lagunya juga dibawakan sangat bagus, volumenya tembus. Intinya dari sekian peserta yang turun di kelas cucak hijau sesi B, tidak ada yang menandingi dari segi materi lagu, durasi kerja, volume dan gayanya. Kesalahannya juga tidak terlalu fatal, hanya sesaat saja. Jadi masih bisa kami toleransi. Dan itu juga sudah kami rembuk sebelum koncer A kami tancapkan. Kecuali tadi ada burung yang kualitasnya sepadan atau hamper menyamai, burung tersebut tidak berani kami tancapkan koncer A,” tambah Andre dengan nada tegas.

Yudha selaku pengelola gantangan Cimantul BC, juga mengaku sudah kesekian kaliny ada peserta yang protes sepertiitu. “Pakem independent yang kami pakai memang resikonya seperti itu. Tidak semena-mena mendiskualifikasi burung yang melakukan kesalahan, asal kesalahannya tidak fatal. Jadi juri yang bertugas, benar-benar harus faham dan mengerti betul tentang kualitas burung. Karena semua kami pertimbangkan, dan banding-banding. Itulah yang juri kami lakukan ketika di tengah lapangan, sebelum menancapkan bendera koncer,” jelas Yudha kepada burungnews.

 

GJ KEMBALI MENYAPU BERSIH DAN JADI TERBAIK DI KELAS DEWASA

 

Yudha kembali menekankan, kalau pake mpenjurian Cimantul BC menggunakan system independent bukan seperti EO yang kebanyakan langsung mendiskualifikasi burung yang melakukan kesalahan. ”Mencari kualitas burung lebih sulit daripada mencari kesalahan burung. Butuh jam terbang tinggi bagi juri untuk menjalani tugas sebagai juri independent,” imbuhnya.

Terlepas dari terjadinya protes di sesi cucak hijau B, kelas-kelas yang lain berlangsung aman dan kondusif hingga akhir gelaran. Gaco-gaco yang turun di kontes kali ini, juga didominasi oleh gaco-gaco handal yang sudah langganan mencicipi podium. Karena setiap kontes Jum’at, ada perebutan tropi burung terbaik dengan minimal turun tiga sesi.

 

PAUD PENTIL JADI TERBAIK

 

Seperti di kelas love bird dewasa. GJ milik Ceso dari Tamansari BC, kembali turun dan berhasil meraih predikat burung terbaik setelah menyapu bersih podium puncak di tiga sesi kelas dewasa. Tampil konslet, love bird dengan warna lutino ini, stabil mengumbar kekean dengan sebutan over hingga O6.

Peraih gelar terbaik di kelas love bird paud, disabet oleh Pentil andalan Kit dari UGD BC. Gelar itu diraih setelah Pentil mengukir prestasi sebagai juara 1 di sesi A, juara 3 di sesi B dan kembali juara 3 di sesi C. Pentil nyaris saja mendapat perlawanan dari Anak Ilang milik Sodiq saat berlaga di sesi B. Sayangnya Anak Ilang masih belum stabil, dan gugur di sesi C. “Alhamdulillah turun tiga sesi masih mampu. Sekalian persiapan turun di Anniversary Subdenpom tanggal 6 Oktober,” ujar Kit.

 

 

Sedangkan di kelas love bird baby/pemula yang dibatasi durasi M2 (masih 2), tropi terbaik digondol oleh Marsmellow besutan Putra dari GWB SF. Meski usianya masih sangat belia, Marsmellow sudah menampakkan bakatnya dengan super rajin ngekek di atas gantangan.

Di kesempatan ini, Marsmellow nyaris menyapu bersih 4 podium puncak. Tapi Alex milik Fiju dari Jami’in 786 SF mengagalkannya di sesi B. “Setiap hari saya gantang, Marsmellow semakin gacor dan durasinya juga semakin molor. Mungkin besuk sudah saatnya turun di kelas love bird paud,” kata Putra.

 

PAUD ANAK ILANG KONCER DI SESI B

 

Di sesi cucak hijau, Semut Geni gaco andalan Om Jin dari Mistic SF yang diprotes saat sesi B, akhirnya keluar sebagai burung terbaik setelah mengoleksi kemenangan sebagai juara 2 di sesi A, juara 1 sesi B dan kembali juara 1 di sesi C.

Kerap menyajikan materi lagu roll tembak dengan durasi panjang dari awal hingga akhir penjurian, Semut Geni juga tampil gagah dengan gayanya yang ngentrok jambul hiper. Volumenya yang tembus menguasai arena, menjadikan cucak hijau ini selalu terpantau juri. “Tadi sesi A kurang panas. Sesi B baru kerja maksimal meski emosinya naik saat akhir-akhir penjurian. Di sesi C baru mancep satu titik sampai akhir penjurian,” kata Om Jin yang menyatakan akan turun di Anniversary Subdenpom BC bersama Semut Geni.

 

PERAIH BURUNG TERBAIK DI KELAS LOVE BIRD BABY

 

Di kelas murai batu, tropi terbaik gagal keluar karena hanya berlangsung dua sesi saja. Meski hanya main dua kelas, ada gaco yang tampil menghibur dan menjadi pusat perhatian. Itu terjadi saat di sesi A. Diketahui bernama Narasoma, gaco baru milik Zidane dari JS SF ini, tampil layaknya cendet kala membawakan materi lagunya. Roll speed dengan isian kasar-kasar. Memiliki gaya sujud merayu, Narasoma juga dibekali volume yang lantang.

Sayangnya saat kembali turun di sesi B, Narasoma gagal menyajikan penampilan terbaiknya seperti di sesi  A. “Burung masih muda, jadi masih belum stabil. Kuatnya masih satu sesi, mungkin setelah mabung, baru bias kuat main lebih satu sesi,” kata Abdul selaku mekanik dari Narasoma.

BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

 

OM JIN ANTAR CH SEMUT GENI JADI BURUNG TERBAIK

 

)MB NARASOMA GACO BARU JS SF

 

Ini dia asupan tambahan yang paling pas buat nyeting Paud. Sudah banyak yang membuktikannya...  Bila Anda belum bisa mendapatkannya di kios terdekat, bisa menghubungi nomor yang tertera pada baner berikut, atau langsung lewat Tokopedia / Bukalapak.

 

 

 

KATA KUNCI: cimantul bc protes pakem independent

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp