KLI PVJ CUP II BANDUNG, RAUP 1.493 PESERTA

KLI PVJ CUP II BANDUNG

KUSUMO NYERI, PROKLAMATOR BIKIN KEJUTAN

 

 

 

Kontes KLI Paris van Java, Bandung, Minggu 28 Februari berlangsung sukses dan . Even ini diikuti 1.493 peserta yang datang dari berbagai blok. Nyaris tiap sesi dipenuhi peserta. Teriakan peserta masih terdengar.

Penuhnya peserta nyaris di tiap sesi, membuat waktu penilaian tetap dengan standar yang ditetapkan BnR, EO yang jadi partner KLI PvJ. Kontes pun secara keseluruhan baru selesai jam 20.00 malam.

 

LB KUSUMO GENAPKAN 160 KALI JUARA 1

Setahun yang lalu, Kusumo memulai era fenomenalnya saat turun di Angkasa Pura Cup Solo. Pada dua even pembuka dan penutup itu, sama-sama meraih juara 1 dua kali alias nyeri.

 

H. SIGIT WMP. MENYAKSIKAN PENAMPILAN KUSUMO DI KLI PvJ

 

Sejak di Angkasa Pura Cup Solo itu, Kusumo hampir tiap pekan diturunkan, selalu tampil stabil, dan nyaris selalu merebut juara 1. Hingga setahun di bulan Februari 2016 ini, genaplah juara 1-nya sampai 160 kali.

Artinya, tiap bulan Kusumo juara 1 sebanyak 13 kali lebih. Kalau tiap bulan rata-rata turun 4x, maka setiap kali turun, Kusumo meraih juara 1 sebanyak 3 kali lebih. Jelas, ini prestasi fenomenal dan belum ada duanya.

 

 

Kusumo membuka sesi love bird di KLI Paris van Java dengan merebut juara 1. Dari beberapa kelas yang ikutinya, tidak semua juara 1. Ada yang juara 2, 9, bahkan ada yang terlempar di atas 10 besar.

 

KRU KUSUMO DI PVJ

 

Namun, secara umum penampilan Kusumo masih dianggap bagus dan stabil. Beberapa peserta dan penonton yang menyaksikan di luar pagar, menyebutkan bila di kelas lain meraih hasil yang lebih baik, juga dianggap layak.

 

KEJUTAN PROKLAMATOR

Selain jago-jago papan atas pelanggan juara, muncul kejutan dari anis merah debutan yang bernama Proklamator. Jagoan baru ini samasekali tidak ada yang menjagokan. Maklum, belum pernah ada yang melihat penampilannya.

Proklamator langsung menggebrak dengan membuat banyak mata dan telinga terkagum di sesi pertama. Sayang, di menit-menit akhir mletik. Di kelas utama, akhirnya tampil lebih bagus dan meraih koncer mutlak.

 

CAHYA MATRIX SAAT MENSUPORT ANIS DI IBC JAKARTA, 31 JANUARI

 

Cahya “Matrix” Tamrin, sang pemilik, yang kebetulan juga pas sedang berulang tahun pada 28 Februari, sedang berada di Singapura bersama sang istri. Dua perawatnya yang tidak kenal siapa-siapa, apakah juri apalagi panitia, diutus ke Bandung.

Proklamator dibeli sejak trotol dari Jogja. Setelah tiga kali mabung dan mulai tampil, langsung dilombakan di ajang akbar KLI Paris van Java. Musuhnya, jangan tanya. Semua burung papan atas yang sudah kenyang juara.

 

PROKLAMATOR, ANIS MERAH SIMPANAN SEJAK MASIH TROTOL

 

Tawaran langsung datang. Mulai 250 juta sampai 400 juta. Jumlah yang cukup fantastis, tapi ternyata belum membuat Cahya kepincung.

“Maaf, ini belum mau saya jual. Saya ingin Proklamator jadi ikonnya Matrix. Saya kasih nama Proklamator, karena ini tanda kebangkitan anis merah yang burung asli Indonesia, jadi saya ingin ikut berpran meramikan kembali dan menjadikan jenis burung yang penuh prestise,” jelas Cahya melalui pesan Whatsapp.

 

 

Cahya juga menambahkan, dirinya sangat bangga lantaran Proklamator jadi juara sejati. Juara tanpa kenal juri dan panitia. “Sekarang, banyak burung juara karena harus dengan uang. Beragam cara, mulai transfer dulu sebelum lomba, memberikan seluruh, atau separuh hadiah untuk juri, atau salam tempel seusai lomba. Maaf, saya tidak mau melakukan itu semua.”

Di pesan terakhirnya, Cahya memberikan pesan untuk seluruh kicaumania. “Mari kita semua, apakah tokoh atau pemain kebanyakan, kembali bersatu, akur. Kita boleh saja bergabung atau jadi simpatisan EO tertentu. Tapi harus tetap rukun dengan semua yang lain, saling menghargai dan menghormati. Janganlah kita dibutakan oleh uang. Hobi itu untuk damai, untuk silaturahmi, untuk persaudaraan, dan menambah teman.”

 

KETAT, V3 BKS MASIH TANGGUH

Pada kesempatan kali ini, V3 BKS SF dari Samarinda, kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai tim terbaik Tanah Air. Kombinasi jago-jago terbaik milik Fitri BKS plus beberapa jawara rekrutan, mampu menghantarkan V3 BKS sebagai juara umum.

Andri, H. Nendra, Eka, Salim, dan kawan-kawan harus bekerja keras sampai penghujung lomba untuk memastikan gelar juara umum SF. Perlawanan ketat terus ditunjukkan oleh Sien Ronny SF dari Surabaya.

 

KRU FITRI BKS SAMARINDA. MENANG BERKAT BERJUANG SAMPAI AKHIR

 

Jago-Jago yang memperkuat Fitri, di antaranya adalah gaco baru love bird Tornado. Tornado menang di kelas utama. Cucak Jengot Jack Pot juga menyudahi rekor Karin yang sebelumnya sudah 5 kali berturut-turut selalu menang dua kali.

Murai Batu Anak Mami ikut memperkuat V3 merebut juara di kelas Elite Bird Fihgter, Anis Merah Sinar juara kelas Ebos Solution, Anis Merah Tiara terbaik di kelas Oriq Jaya. Kacer Putra Kutai nangkring di kelas Elite BF, Pentet Sambalado juara  di kelas Oriq Jaya, Love Bird Germo juara di kelas Elite BF - B.

 

JAGO TUAN RUMAH MASIH BERTAJI

Di kelas murai batu, beberapa jago tampil istimewa. Seperti Casper yang menang di kelas paling bergengsi. Jago lainnya juga tak kalah mencorong seperti Anak Mami, New Kiatus, dan Next.

 

MB ANAK MAMI MASIH PERTAHANKAN GELAR JUARA

 

Anis Merah bisa disebut ikonnya Bandung. Dalam laga kali ini, dari empat kelas anis, tiga di antaranya direbut jagoan luar, seperti Proklamator, Sinar, dan Tiara.

 

 

Beruntung ada Ringgo Star milik  Widodo dari Antasari Bandung. Setelah dua kali jadi runner up, Akhirnya Ringgo Star bisa menyelematkan muka Bandung berkat raihan juara 1  di kelas Elite Bird Fighter.

 

WIDODO ANTASARI. AM RINGGO STAR SELAMATKAN MUKA BANDUNG

 

Sementara Ade Yehezkeil dari KKLB Team Bandung, kali ini berkolaborasi dengan xxxAjt Semarang BC, juga sukses menempatkan andalan-andalannya di papan atas.

ADE SULISTIO. MASIH EKSIS DI PAPAN ATAS

 

DATA JUARA KLI PvJ:

LOVE BIRD

MURAI BATU, ANIS MERAH, DLL

 

MB MANIA BANDUNG. DI LAPANG BERTARUNG, DI PINGGIR RUKUN

 

BERLANJUT KE BROTHER & SOEHARTO CUP

Para peserta di KLI Paris van Java akan melanjutkan kiprahnya dalam sejumlah laga penting di bulan Maret. Paling dekat adalah Piala Brother SF 2 pada 6 Maret besuk di Lapangan Banteng Jakarta.

Berikutnya, gelaran akbar dan prestise kembali digelar di kota Jogja yang istimewa, Soeharto Cup III. Hampir semua kicaumania dari berbagai blok dan pulau, memastikan kehadirannya ke sini.

 

 

 

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp