BANGUN KERAJAAN MASTERING

KAPOLRES CUP KLATEN, #5

Adu Kualitas di Event Bergengsi, Dua Gaco Jebolan Kerajaan Mastering Tembus Tiga Besar

Keberhasilan murai batu Hammas 26 (Budi - RB Team) dan Prasojo (Wawan Setyadi) masuk posisi tiga besar di Kapolres Cup Feat Pradana BC ternyata membuat Bangun Kerajaan Mastering merasa senang sekaligus bangga. Apa alasannya?

Dikenal sebagai pemain/spesialis murai batu sekaligus pemilik Kerajaan Mastering, Bangun berlomba di Kapolres Cup Klaten Feat Pradana BC dengan membawa murai batu Prasojo dan Hammas. Bila di event lain biasanya membawa gaco mapan, Bangun justru mencoba peruntungannya di lomba kali ini dengan membawa gaco jebolan Kerajaan Mastering, sekolah murai batu miliknya.

 

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Mengawal murai batu Prasojo milik Wawan Setyadi WS Team di kelas Murai Batu Barometer A, Bangun dibuat deg-degan karena harus bertemu dengan burung-burung langganan juara seperti Matahari Sakti, Dewa Ruci, Genji, dan lain-lain. Beruntung, Prasojo tampil oke dengan membawakan materi lagu rancak dan durasi kerja mumpuni.

Meski kalah dari Matahari Sakti, Bangun merasa optimis gaco yang dikawalnya akan masuk nomor kecil. Benar saja, Prasojo berhasil menduduki peringkat ketiga di kelas ini. “Kalau sama Matahari Sakti, kuakui memang kalah durasi dan kalah neken. Kalau sama yang lain, berani diadu,” ungkapnya mantap.

 

BANGUN KERAJAAN MASTERING. MB HAMMAS 26 RUNNER UP MURAI BATU BAROMETER C

 

Hammas 26, gaco milik Budi RB Team yang diturunkan di kelas Murai Batu Barometer C berhasil meraih juara kedua setelah berikan perlawanan sengit pada Sapu Jagat. Secara materi dan tonjolan, Sapu Jagat memang terlihat lebih unggul dan hal itu diakui oleh Bangun. Tetapi secara variasi lagu dan durasi kerja, Hammas terlihat lebih menjanjikan.

“Meski ini event bergengsi pertama yang diikuti, kinerja Hammas lumayan menjanjikan. Materi lagu dan durasi kerjanya lumayan, kalah di tonjolan sama power. Masuk nomor dua,” ungkapnya. Bangun senang sekaligus bangga dengan pencapaian Prasojo dan Hammas di lomba kali ini. “Alhamdullilah, dua jebolan Kerajaan Mastering mampu bersaing di event sekelas Kapolres Cup Feat Pradana BC,” lanjutnya.

 

 

Bangun mengungkapkan apabila Prasojo merupakan amunisi milik Wawan Setyadi yang sudah lulus dari Kerajaan Mastering kira-kira 2 tahun lalu. Seiring bertambahnya usia, Prasojo makin mapan dan matang. Sementara, Hammas 26 merupakan amunisi milik Rahmat Budiarso, pemain asal Sukoharjo yang saat ini berdomisili di Jakarta. “Kalau Prasojo punyanya Mas Wawan. Kalau Hammas 26 punya Rahmat Budiarso, bos beras asal Sukoharjo yang sekarang berdomisili di Jakarta,” terangnya.

Pencapaian Prasojo dan Hammas 26 di gelaran kali ini tidak lepas dari didikan Kerajaan Mastering dalam meletakkan pondasi dasar calon murai batu jawara. “Kalau untuk materi lagu, murid Kerajaan Mastering nggak perlu diragukan lagi. Koleksi masteranku banyak dan beragam, semua ada. Masuk trotolan, keluar sudah pinter, siap digantang. Pemilik nggak perlu repot-repot lagi ngajarin ini-itu. Terima beres lah,” ujar Bangun.

Dalam kesempatan ini, Bangun juga menginformasikan kalau Kerajaan Mastering membuka pendaftaran siswa baru untuk periode November - Desember 2023. Dengan biaya 400 ribu tiap bulan, siswa Kerajaan Mastering akan mendapatkan fasilitas antara lain: perawatan ekstra, lebih 200 burung masteran pilihan, tempat nyaman, tenang, bersih, dan nutrisi pakan terbaik. Informasi lebih lanjut bisa menghubungi Mr. Bangun/Prast di nomor 0813.2891.8199 [asept]

 

KATA KUNCI: kapolres cup klaten prasojo hammas 26 kerajaan mastering

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp