MOMEN HENDRA JPN DAN Mr. KING DI SMM FEAT ANDRY BOLANG, USAI PODIUM KELAS 5 JUTA

HENDRA JEPANG

Kalau Ada yang Bisa Buktikan Saya Pernah Main Juri, Tak Kasih 10 Juta

Sebuah vidio yang tayang 3 hari yang lalu di chanel You Tube Deniden, segera viral. Hingga berita ini ditulis di hari ke dua (Sabtu 2 September), sudah ditonton lebih dari 12 ribu orang. Judul dan pihak yang ada di Vidio itu memang sosok yang menarik, mulai (Lembaga) SMM, hingga Hendra JPN.

Ya, judul yang  tertera pada thumnail memang menarik dan menyengat, “Dihukum SMM Karna Ngomel” disertai gambar sosok/nukilan vidio yang diberi caption Hendra JPN. Vidio dengan durasi 3 menitan itu, awalnya adalah pembacaan pengumuman oleh Sekjen SMM Bapak Dwi Jalu, yang menyebutkan bila Hendra JPN mendapatkan sanksi tidak boleh main di SMM 2 kali.

Disebutkan alasannya, karena attitude yang kurang baik, yaitu ngomel karena tidak terima / tidak legowo dengan hasil lomba di SMM feat Andry Bolang Ngawi (13/8). Istilah “Ngomel”, yang kemudian dikutip sebagai judul, juga disebutkah oleh Dwi Jalu.

 

THUMNAIL UNGGAHAN DENIDEN YANG VIRAL. BANYAK KOMENT DARI YANG TIDAK TAHU MASALAH

 

Seandainya konten yang diunggah Deniden ituu terkait dengan orang atau pihak biasa-biasa saja, mungkin vidio itu juga tidak akan terlalu mencuri perhatian. Masalahnya, itu menyangkut dua pihak yang sama-sama punya nama besar di dunia hobi burung berkicau, SMM dan Hendra JPN / Jepang.

Pihak-pihak yang jadi bahan konten memang sudah menarik dari sononya, ditambah materinya juga cukup sexy, dan diunggah oleh chanel yang cukup popular dengan 35 ribu subscriber, tentu saling berkelindan dan membuatnya jadi lebih cepat viral.

Kepada burungnews, Hendra Jepang mengaku sebenarnya tidak mempermasalahkan alias menerima dan legowo dengan sanksi yang diberikan oleh SMM kepadanya. “Saya sebenarnya terima dan legowo, tidak masalah dapat sanksi, saya sadar apa yang saya lakukan itu memang melanggar aturan SMM yang secara otomatis harus saya patuhi.”

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Yang membuatnya merasa tidak nyaman, adalah komentar-komentar yang menyertai vidio tersebut. “Saya membaca, sebagian besar netizen yang komentar itu sebenarnya tidak tahu permasalahan, hanya asal komentar saja, asal nanggapi saja. Nah ini, di vidio Deniden yang mengumumkan saya dapat sanksi, juga tidak ada penjelasan mengapa saya sampai ngomel. Jadi, sebagian besar yang nonton itu semakin tidak tahu permasalahan sesungguhnya seperti apa. Sesuai hukum alam, kan tidak akan ada asap kalau tidak ada api, tidak ada hujan kalau tidak ada awan.”

Beberapa komentar yang dirasa sangat mengganggu, bahkan Jepang merasa bisa menurunkan reputasi yang sudah dibangun selama ini, misalnya yang menuduh dirinya suka main juri biar burungnya juara, juga tuduhan maunya juara terus tak mau terima kekalahan, dan semacamnya. 

“Sebagai kicaumania ndeso, terus saat sekarang yaahh… untuk saat ini ya … lumayan dikenal lah apakah sebagai kicaumania, sebagai bakul burung yang bisa dipercaya, juga bakul lainnya apakah itu sangkar, aksesori, pakan, vitamin, obat-obatan burung. Sudah punyalah itu reputasi dan kepercayaan. Komentar asal dari para warganet yang tidak tahu masalah itu, bisa merusak reputasi saya. Jadi, ijinkanlah saya pun perlu membuat penjelasan atau pembelaan.”

Jepang mengaku selalu membawa burung yang secara perfoma dan kualitas memang unggul dan bila di lapang juga mampu menunjukkan dengan baik, punya potensi juara. "Saya kayaknya paham burung, di lapang tidak hanya lihat burung sendiri, jadi misalnya harus bertanya terkait hasil, ya ada dasarnya. Kalau kebetulan juara, itu murni karena perjuangan si burung, bukan karena saya main mata."

Jepang kembali menggarisbawahi, di SMM, tidak bertanya apalagi sampai komplain, baik kepada panitia atau team juri. "Hanya curhat saja kepada beberapa teman dekat. Biar lega.  

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Jepang memilih menyebarkan vidio tanggapan lewat Tiktok ketimbang You Tube, meski ada risiko yang menonton vidio Deniden di You Tube, mungkin tidak nonton vidio tanggapan dari Jepang. Ia kemudian share ungganan Tiktok tersebut di face book agar jangkauan bisa lebih luas. Dalam vidio tanggapan itu, Jepang juga menantang, terkait beberapa tuduhan tersebut.

“Kalau ada yang bisa membuktikan, Jepang pernah main juri, di lomba mana pun itu, kapan pun itu, silakan datang tunjukkan. Saya kasih 10 juta. Kalau yang datang katakan 10 orang menunjukkan bukti berbeda yang bisa membuktikan saya main juri, semua juga saya kasih masing-masing 10 juta, jadi totalnya bisa 100 juta, atau bisa lebih lagi kalau yang datang dan bawa bukti lebih banyak. Tidak ada masalah. Sillakan datang dan tunjukkan itu semua.”

Beberapa hal yang membuat Hendra Jepang merasa masgul, selain judul, isi yang tidak menjelaskan perkara atau masalah yang menimpanya secara cukup utuh, juga kenapa ketika itu terjadi padanya, lantas diviralkan. “Padahal, sebelumnya sudah cukup banyak yang dapat sanksi juga, kenapa mereka tidak diviralkan, giliran pada saya terus meras perlu diviralkan.”

 

 

Jepang, sebelumnya mengaku sudah hati-hati ketika menyampaikan keluhan yang kemudian disebut dengan istilah “ngomel”. “Sebenarnya yang saya lakukan hanya curhat secara pribadi kepada beberapa teman dekat saja, bukan di depan orang banyak apalagi curhat di media sosial dan semacamnya. Saya sadar kalau sampai ketahuan, curhat saya itu bisa berimplikasi sanksi. Maka saya menjaga supaya keluhan saya itu tertutup bukan untuk disiarkan atau dipublikasikan.”

Curhat, keluhan, atau uneg-uneg itu, disampaikan setelah mengikuti kelas 11 juta. “Saya cerita, burung saya, Zeus, kerjanya sangat bagus, ya bila mau banding-banding, mampu bersainglah. Menurut pantauan saya dari luar, kalau sekadar nominasi atau 5 besar, masih bisa. Tapi para juri ternyata tidak berpikir demikian. Itu curhat langsung kepada beberapa teman dekat saja. Saya juga bilang ke teman-teman itu, saya tak mau komplain atau semacamnya, karena saya tahu itu memang tidak boleh di SMM.”

Masih menurut Jepang, siapa pun itu, kalau ada yang ngganjel di hati, pasti ingin melepaskan biar lega. “Jadi begitu, saya merasa ada yang ngganjel, kalau ditahan-tahan kan berat, tidak enak, membebani di hati pokoknya. Biar lega, perlu saya lepaskan dengan cara curhat. Sekali lagi, saya sebenarnya sudah mencoba berhati-hati. Pada akhirnya curhat atau menurut istilah dari SMM omelan itu pada akhirnya sampai juga ke meraka dan berbuah sanksi, ya sudah, itu pun saya terima sanksinya. Saya ikhlas.”

 

Hati-hati, makin gencar beredar produk PALSU! Pastikan anda mendapatkan produk SUPER-N asli. Jangan ragu memastikan kepada kios/toko, minta ditunjukkan kardus yang ASLI adalah seperti di bawah ini. Perhatikan juga warna, bentuk, dan ciri BOTOL SUPER-N yang asli.

 

Jepang juga mengisahkan, ada juga media yang ingin menulis dengan topik lain, tak ada hubungan menang kalah. “Media itu merasa tertarik, karena saya berani menurunkan Zeus yang masih usia pastol, di kelas 11 juta. Musuhnya burung dewasa, mapan, dan tentu punya kualitas di atas rata-rata. Ternyata Zeus tetap mau kerja, tidak membuat jatuh mentalnya. Di kelas berikut diturunkan lagi masih mau kerja juga dan akhirnya bisa runner up. Tapi saya tetap tidak mau ditulis seperti itu, kenapa…, karena kawatir disalah tafsirkan sebagai komplain juga.”

Tanggapan keberatan Hendra JPN soal vidio, membuat burungnews merasa perlu mengkonfirmasi soal ini kepada Deniden, selaku pemilik chanel yang menyiarkan vidio yang dimaksud oleh Jepang. Deni juga mengaku sudah dihubungi baik oleh pihak SMM maupun Jepang.

“Intinya begini, sebagai media, saya pribadi, atau chanel Deniden, tetap berupaya untuk netral, di tengah-tengah, bukan bermaksud membela salah satu pihak, katakan SMM, dan mendiskreditkan pihak lain.

“Saya berusaha menyampaikan informasi dasarnya dari fakta, jernih, netral. Saya juga orang yang berhati-hati, terutama kaitannya dengan hak cipta. Itu alasan kenapa saya mengambil kutipan vidio yang dibisukan, itu memang peristiwa ketika di Garasi Arena. Itu sebenarnya sekadar ilustrasi sebenarnya, untuk menunjukkan inilah objek beritanya, pak Hendra JPN itu yang ini. Saya memilih tidak mengambil vidio dari orang lain, untuk menghindari keberatan dari si pemilik vidio di kemudian hari, sehingga memilih file milik saya sendiri, kebetulan punya file terkait Hendrea JPN ketika di Garasi Arena Jogja.”

Keberatan saudara Jepang, juga dipahami oleh Deni. “Saya paham beliau merasa tidak nyaman dengan sebagian komengar dari netizen yang memang tidak paham masalah, tapi asal komentar saja. Tapi itu memang pola umum netizen kita.”

Deni juga mengakui, dirinya mungkin ikut andil karena dalam vidio itu hanya mengungkap pengumuman sanksi, alasannya, serta menunjukkan tatib tertulis yang dianggap sebagai pelanggaran, tapi tidak mencantumkan latar belakang atau alasan Saudara Hendra Jepang melakukan pelanggaran tersebut.

“Seandainya penjelasan itu ada, memang bukan jaminan para netizen lantas akan memberikan komentar karena paham masalah. Akan tetap banyak yang asal koment ketika menanggapi suatu postingan, apakah itu berupa naskah berita, atau berupa vidio, tanpa merasa perlu menonton atau membaca dan memahami konteks secara lengkap dulu. Mohon maaf, itu memang di luar kendali kita semuanya. Koment itu biasanya ada dua, bisa berupa sanjungan yang tinggi, atau sebeliknya cacian yang menyakitkan, tanpa merasa perlu paham masalah dulu.”

Selain Jepang yang kemudian membuat vidio tanggapan, Deni juga merasa perlu membuat vidio klarifikasi. [maltimbus]

 

UNGGAHAN AWAL DENIDEN:

 

 

VIDIO TANGGAPAN HENDRA JPN:

 

VIDIO KLARIFIKASI DENIDEN:

 

KATA KUNCI: hendera jepang hendra jpn smm feat andry bolang hendra jepang kena sanksi smm

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp