Gelaran H Wiebie Dwi Andriyas Cup menuai sukses yang boleh dikatakan cukup luar biasa. Meski kelas utama tidak mencapai jumlah kuota, namun hadiah mobilnya tetap keluar. Di sela-sela gelaran, ada protes kecil di kelas love bird yang justru pemrotesnya dirangkul Bambang Dewa dan diminta untuk mengakhiri protesnya.
Bambang Dewa, owner gantangan Dewa99, Medaeng, Sidoarjo, Minggu, 8 Maret 2020, terlihat di even H Wiebie Dwi Andriyas Cup, yang digelar di Lapangan Rampal Malang. Kepada Burungnews.com, lelaki ini mengaku membawa gaco cucak hijau, namun tidak ada satu pun yang koncer di angka kecil.
SUASANA DI KELAS CENDET DI WIEBIE CUP MALANG
“Dapat nomor jeroh-jeroh semua, Mas,” ungkapnya.
Kami pun lantas ngobrol soal usia gantangan Dewa99 Medaeng yang cukup tua dan boleh dikatakan sebagai gantangan legendaris yang sangat disegani para ngekekmania dan kicaumania. Menang di gantangan ini bagi sebagian pemain burung sangat membanggakan.
Hari ini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.
Tak hanya itu, gantangan ini juga sering menjadi tempat untuk memantau gaco sebelum terjadinya transaksi. Dewa99 Medaeng sering dijadikan tempat memantau gaco sebelum terjadi deal transaksi sebab gantangan ini dianggap paling fairplay, ketat, dan cukup transparan dalam menilai burung-burung yang berlaga.
“Alhamdulillah, sampai saat ini Dewa99 Medaeng masih sangat dipercaya kicaumania untuk membawa gaco-gaconya berlaga di sana. Komunitas, baik yang single fighter maupun bird club juga sering menjadikan tempat kami untuk menggelar anniversary atau cupnya,” ungkap Bambang.
DUTA KM CUP 4 MEMBAWA GACO CENDET MASTER
Selalu sukses menggelar even di Dewa99 Medaeng dan beberapa daerah, Bambang mengakui jika Dewa99 kurang sukses saat membuka cabang gantangan di beberapa daerah. Padahal secara manajemen, baik itu yang menyangkut juri atau hadiah atau hal-hal lain, hampir tidak jauh beda dengan yang ada di Dewa99 Medaeng.
“Yang di Jombang, cukup lama berjalan dan hampir setahun berjalan, namun akhirnya tutup juga. Yang di Mojokerto, lain lagi masalahnya, bukan karena manajemen tapi ada faktor dari lingkungan yang kurang cocok. Yang di Surabaya Barat, juga begitu, cukup berat perkembangannya, tapi alhamdulillah laporan terakhir ada kemajuan,” ujar Bambang. Sementara itu, yang di Nganjuk, belum bisa dilihat perkembangannya sebab belum ada sebulan berdiri.
Hindari PENYITAAN dan SANKSI HUKUM lainnya!
Daftarkan CUCAK HIJAU (dan burung DILINDUNGI lain yang sudah dimiliki sebelum P/20 2018, atau bulan Agustus 2018), MUDAH dan GRATIS. Cek syarat, cara, dan tempat pendaftarannya. DI SINI
Bambang mengakui kegagalan gantangan Dewa99 di daerah sebagai bahan untuk evaluasi dan introspeksi. Ia mengakui jika permasalahan gantangan Dewa99 di daerah yang gagal itu beda-beda sebabnya.
“Ada memang yang gagal karena tidak bisa bersaing dengan gantangan di dekatnya, ya sebab gantangan di dekatnya ramai obral hadiah dan tanpa potongan, ya bagaimana lagi,” imbuhnya.
MR EXIT DARI LION SF JAMBI, FIGHTER SEJATI
Di sela-sela obrolan dengan Burungnews.com, tiba-tiba ada keributan kecil di kelas love bird di lapangan B. Beberapa pemain terlihat memprotes juri hingga cukup lama menyita waktu. Bambang ya merasa kenal dengan beberapa pemrotes lantas maju mendekati dan merangkulnya.
“Sudah-sudah, ayo-ayo ke sana!!” ucap Bambang sambil merangkul seorang pemrotes. Usai membawa seorang pemrotes pergi, Bambang masih masuk ke ruang juri dan mengajak beberapa pemrotes untuk mengakhiri protesnya. Setelah itu, lomba kembali berjalan lancar dan hampir tidak ada kendala yang berarti selain hujan yang cukup lebat mengguyur Kota Malang.
