H. SUWADI DAN MB KURCACI

H SUWADI DAN MB KURCACI

Hasil Kebun Sendiri, Sudah Teruji, Siap Ngebom Kapolres Cup Sragen dan Delata Sukoharjo

Rabu, 29 Mei 2019 - PROFIL

Ngomong soal murai batu, terlebih yang hasil ternak sendiri, kita akan dituntun untuk menyebut nama H. Suwadi dari Klaten. Sejak awal 2000an, ia sudah memulai menjadi peternak dan kemudian melombakan anakannya.

Sejumlah jago dari kandang ternaknya terus mengorbit, tak pernah putus. Satu berpindah tangan, pada saat yang sama atau tak perlu menunggu lama, sudah muncul lagi jago baru. Begitu pun sekarang, namanya sedang melesat bersama Kurcaci.

Siapa Kurcaci? “Ini juga burung hasil ternak sendiri. Kita rawat sendiri juga, mesti sabar karena setelah umur dua tahun kita baru mulai membawa ke lapang,” ujar pengusaha Furniture dan kayu jati bernama Waris Jati itu.

Prestasi Kurcaci termasuk mentereng, sudah menang di beberapa even besar. Misalnya ada Bupati Cup Jepara, All Star Solo Raya, Ponorogo, hingga Sempati Cup Solo Raya bersama Oriq di Pasar Plembon Klaten yang sapu bersih 2 kelas murai.

Dengan deretan prestasi di atas, Suwadi pun sangat pede untuk kembali turun di level yang lebih tinggi: mulai Kapolres Cup Sragen 16 Juni, Piala Pakualam Jogja 30 Juni, hingga Delata Cup 2 Reborn Sukoharjo 14 Juli.

“Tiga even besar itu memang bersama PBI, yang kita tahu standarnya lebih tinggi. Terutama dalam hal materi lagu-lagu isiannya, mesti komplet dan digelontorkan dengan panjang, dahsyat, dan mainan lagunya tetap enak didengar. Insya Allah, Kurcaci sudah bisa memenuhi standar tersebut.”

Meski begitu, H. Suwadi mengaku tidak mentargetkan juara. “Asal burung mau tampil maksimal, dan para juri mau memantau dengan baik dan seksama, sudah senang. Karena yang pantau kan tidak hanya juri saja, banyak juga kan pemerhati, termasuk pemilik burung lawan, juga mereka yang secara khusus memang menjadi kiermaster.”

Di event-event itu memang banyak murai batu mania dari seluruh tanah air yang turun. Sebagian besar juga berteman baik dengan H. Suwadi. “Jadi kalau saya datang ke Sragen, Jogja, dan Sukoharjo, unsur silaturahminya juga besar. Sragen ya wajib kita dukung, karena itu juga kampung halaman saya,” imbuhnya.

Bagaimana kalau ada yang kepincut dengan Kurcaci, akankah dipertahankan mati-matian karena buat gaco? “Oh, selama ada kecocokan, ya saya lepas saja. Saya tak pernah kawatir. Sekarang juga sudah ada pelapisnya. Salah satunya Innova, kemarin coba saya turunkan di SJT Cup di Gawok, tapi belum maksimal, masih takut sama penonton yang berteriak.”

Tak hanya burung juara hasil ternak sendiri. Suwadi juga kerap menjual yang kondisi masih trotol, bahkan juga melepas indukan baik yang baru dijodohkan maupun yang sudah produksi. “Kalau indukan memang tidak pernah banyak. Karena itu kan tidak sekadar burung lapang. Kita pilih-pilih lah materinya supaya kelas benar-benar bisa menghasilkan anakan yang prospektif.”

Kita memang harus mengakui bila H. Suwadi memang bertangan dingin. Namun, ia mengakui selama ini juga ditopang atau didukung dengan pakan yang bagus, serta selalu bersiap dengan vitamin dan obat yang  tepat baik untuk breeding maupun lomba.

“Kalau untuk pakan, selain EF kroto dan jangkrik, asupan utamanya memakai voer Topsong, terutama Topsong Breeding yang kandungan nutrisinya memang dirancang untuk breeding baik untuk indukan maupun lolohan.”

Untuk indukan agar birahi bisa bersamaan, ada Egg More. Ada pun untuk burung yang disiapkan buat lomba, Suwadi biasa memberikan Quattrick. Bagaimana dengan kesehatan burung, Suwadi pun selama ini tetap tenang karena ada Leman’s yang benar-benar bisa diandalkan.   

BROSUR KAPOLRES CUP SRAGEN, KLIK DI SINI

BROSUR PIALA PAKUALAM JOGJA, KLIK DI SINI

BROSUR DELATA CUP 2 REBORN SUKOHARJO, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: h suwadi murai batu kurcaci breeding murai batu kapolres cup sraggen delata cup 2 reborn sukoharjo piala pakualam jogja