RONY DEWA-DEWI DAN KENARI ISIAN JAIPONG

GUS RONY DEWA-DEWI

Pejuang Kenari (Isian) dari Pedalaman Klaten

Muhammad Rony Herlambang, atau para sahabatnya kerap memanggil sebagai Gus Ronny, sudah cukup lama main burung kenari, awal 2009. Sejak itu, ia selalu konsisten main kenari isian, meski ikut mengoleksi dan main kenari standar juga.

Sebelum kenal dengan kenari, Rony terlebih dulu sudah memelihara dan lomba jenis burung anis merah, cucak hijau, dan ternak blackthroat. “Tahun 2009, ada teman yang nurunin Yorkshire di Jogja, terus kepengin ikut mencoba juga ternak kenari.”

 

 

BERSAMA PENGURUS PAPBURI KLATEN

 

Mengaku berguru pada om Yamto dari Manisrenggo, Rony kemudian juga dikenal sebagai peternak kenari dengan bendera Dewa-Dewi BF yang cukup handal. Tahun 2012, om Ronny mulai memaster sendiri dari kenari hasil ternaknya sendiri.

Eksistensi Rony dan Dewa-Dewi BF juga semakin nyata, saat diajak serta bergabung dengan kepengurusan Papburi Klaten. “Saya lupa itu tahun berapa, tapi sejak berdiri saya sudah ikut jadi salah satu pengurusnya.”

 

Pakan khusus kenari dengan kualitas terbaik. Mudah didapatkan di kios terdekat, buktikan!

 

Rony memang kerap jalan bareng dengan teman-teman kenari Klaten baik yang di seputar kota maupun bagian barat seperti Jogonalan dan Manis Renggo, seperti Iput Tipeng, Kelik Jenggot, Zimon, Yamto, Joe, dan lainnya.

Salah satu pencapaian puncak jagoan Rony, merebut juara 2 di Piala Raja tahun 2016 dan 2017 di kelas Campuran Impor. Sebagai catatan, tahun 2016 juara 1 diraih oleh jago milik Robert Pemburu, tahun 2017 juara 1 kepegang jago milik Sien Ronny.

“Burung saya dari jenis blacken dari hasil ternak sendiri, hasil mastering sendiri juga,” jelasnya kepada burungnews.com.

 

DI PIALA RAJA TAHUN 2017, JUARA 2 CAMPOR

 

Rony termasuk bernyali mengikuti lomba. Selain event-event G-10 ala Papburi, juga tak jarang ikut event akbar di gantangan besar / konvensional. Rony juga pernah berangkat ke Presiden Cup di Jakarta, kendati zonk alias burungnya tidak juara.

Terakhir, Rony tampak ikut berlomba di Malang Satu Titik (6/12), turun di kelas kenari isian. “Tidak ada yang mengundang atau karena diajak teman. Semata karena baca brosurnya saja di burungnews.com. Karena ada kelas kenari isian, ya kita gas lah,” ujarnya.

 

 

Rony membawa dua burung, Jaipong dan Aladin. Jaipon masuk urutan ke-3, sementara Aladin masuk ke-4, tapi tidak sempat diurus atau ditinggal pulang, sehingga tidak ada di data juara.

“Ya ikut senang saja karena ada event yang mulai membuka kelas kenari isian, jadi merasa perlu mendukung. Di sana sebagian sudah kenal, apalagi yang datang dari tengah seperti Pak Guru dan kawan-kawan Jogja, terus ada juga pemain Klaten lainnya dan Solo.”

 

BERSAMA DT PAPBURI KLATEN DI ANNIV KE 1 PAPBURI BOYOLALI

 

Di luar event-event 10-G, Rony berharap semakin banyak event yang mau membuka kelas kenari isian, atau kenari umum (tanpa embel-embel standar). “Kalau kenari isian tumbuh dan berkembang lagi, peternak akan ikut berkembang lagi. Piyik banyak yang cari, sebab akan banyak pemain kenari yang berusaha memaster sendiri sejak usia piyik.”

Bagi Rony, kenari isian adalah punyaknya orang main kenari. “Kalau mengaku pemain kenari sejati, ya harus berusaha bikin isian, terus ikut lomba kelas isian atau kenari umum. Kalau jaman dulu kan tidak ada istilah standar, kenari saja, tapi yang juara biasanya yang isian. Kan yang dinilai materi lagunya, mau cari yang merdu tentu yang isian yang berpeluang juara.”

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Diakui, mencetak kenari isian sampai jadi dan “ngunci” memang tidak mudah, butuh perjuangan keras. “Kalau sudah berhasil, kepuasannya juga tak terhingga. Di Papburi dulu ada kelas namanya reguler, ini kelas paling bergengsi. Itu semacam kelas umum atau kelas bebas, tidak ada batasan ukuran atau size, semua boleh ikut, mau punya materi lagu apa saja boleh ikut, yang penting yang mengerucut juara, selalu perpaduan antara burung yang rajin, panjang-panjang, volume tembus/menonjol, juga terutama materi lagu yang merdu. Kalau ngomong lagu merdu, hampir pasti yang isian sulit dikalahkan.”

 

Hari gini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Rony pun mulai lega, di tengah-tengah semakin banyaknya orang keranjingan kenari standar, mulai bermunculan komunitas kenari isian. Sejumlah event juga mulai membuka diri untuk menggelar kelas isian, tidak hanya di event-event 10 G ala Papburi, tapi juga di gantangan konvensional.

“Bukan berarti saya anti standar loh. Saya juga masih main kelas standar juga. Kemarin saat event Parikesit, burung saya yang masuk standar kecil dua kali juara 1, termasuk di kelas Standar Bebas. Namanya Bromocorah.”

 

 

Kembali ke jago isian Jaipong, sebelum dibawa ke Malang, sudah sering juara. Jaipon dibeli sejak piyik dari Ibra, ring Hendy Manisrenggo. Materi lagunya sanger. Di gantangan 10-G ala Papburi kerap juara 1.

Di gantangan besar seperti Piala Raja masuk juara 5 (tapi dikui orang lain). Di event Nona Nita misalnya, juara 1 dan 2. Lalu turun di Kenari Klaten Bersinar, juara 2.

Jaipong dibeli dari Ibra sejak piyik, lalu dimaster sendiri dengan lagu sanger. Saat ini berumur 2,5 tahun. “Kalau di gantangan 10-G ala Papburi, sudah sering juara 1, baik di Klaten, Boyolali, dan kota lainnya,” terang Rony yang kini memakai bendera Bos Genk di data kejuaraan lomba.

 

 

Pada 27 Desember besuk, Rony yang tinggal di desa Karanganom Kecamatan Karanganom Klaten, berencana turun ke Papburi Kudus, tapi bawa kenari standarnya. “Jadi, ini juga menguatkan kalau saya tidak terlalu fanatik pada kenari isian, atau anti standar. Saya tetap main keduanya. Lihat kondisi burung juga.”

Anda yang pengin kenal lebih dekat dengan Rony, bisa menghubungi ke 0857 8564 8003. Rony tinggal di Perum Tiara Ardi nomor 10, RT 03 / RW 03, Karanganom, Kecamatan Karanganom, Klaten, awa Tengah, 57475. Rony biasanya hanya senggang saat libur tanggal merah dan hari Minggu, dengan catatan tidak berangkat ke lomba. [maltimbus]

KATA KUNCI: gus rony dewa-dewi bf papburi klaten kenari isian

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp