MENYERAHKAN BANTUAN UNTUK BAYI YANG TERKENA HYDRO SEFALUS

DUDUK SOAL LOMBA BURUNG DI PURWAKARTA YANG DIBUBARKAN POLISI

Untuk Donasi Sosial dan Sudah Taati Protokol Kesehatan

Potongan vidio dari sebuah siaran televisi yang memberitakan lomba burung di Purwakarta dibubarkan polisi beredar luas di medsos. Peristiwa itu terjadi pada Senin, 1 Juni 2020. Tampak peserta yang berangsur pulang, meski sebagian baru tiba dan belum sempat mengikuti lomba.

Menurut siaran dari Kemuning TV, polisi membubarkan karena ada laporan dari masyarakat bila kegiatan ini menimbulkan kerumunan yang tidak diperbolehkan di masa pandemi. Selain itu, kegiatan ini juga belum mengantongi ijin.

 

 

Sebagai obat, terbukti efektif. Sudah sering mampu mengatasi kondisi kritis, apalagi cuma sakit "biasa". Di saat perubahan musim dari kemarau menuju penghujan seperti sekarang, juga sangat baik untuk mencegah dan menjaga agar burung tetap sehat dan selalu dalam kondisi fit, siap tempur. Bisa diberikan secara rutin 2-3 hari sekali sesuai kebutuhan. LEMAN'S, satu-satunya obat burung dengan formula + vitamin.

Lemans bisa dibeli lewat bukalapak, tokopedia, atau hubungi 08113010789, 0822.4260.5493 (Jatim Tapalkuda), 0813.2880.0432 (Jogja dan sekitar), 0815.4846.9464 (Solo Raya dan sekitar), 0813.2799.2345 (Banyumas dan sekitar)

 

Pihak kepolisian dilaporkan hanya membubarkan dan memberikan teguran saja, tanpa menindak. Namun bila kegiatan serupa diulangi lagi, Polisi bukan tidak mungkin akan mengambil tindakan hukum.

Disebutkan pula oleh siaran tersebut, bila sebagian calon peserta sebelumnya sudah membayarkan uang pendaftaran yang cukup besar, tetapi kemudian tidak bisa melanjutkan pertandingan karena keburu dibubarkan sebelum dimulai.

Beberapa peserta yang diwawancarai oleh TV tersebut mengaku bisa menerima pembubaran ini, meskipun sebelumnya memang sangat antusias hadir mengingat sudah cukup lama libur lomba.

 

IQBAL, SEMUA PANITIA MEMAKAI MASKER DAN KAOS TANGAN

 

Demikian pula dengan Iqbal, dari pihak panitia, mengaku pasrah dengan adanya pembubaran ini.

Namun, ia menegaskan, dia dan kawan-kawan tidak bermaksud melanggar aturan. “Event ini sebenarnya bagian dari kegiatan rutin di gantangan ini, dan untuk kali ini kami maksudkan untuk mengumpulkan donasi atau bantuan amal. Tapi kalau pihak berwenang tidak mengijinkan dilanjutkan ya apa boleh buat, kita sih nurut saja,” ujarnya.

 

Hari ini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Untuk menggali informasi lebih jauh, burungnews.com pun menghubungi Iqbal. Kepada burungnews.com, Iqbal menyebutkan, sebelum lomba sesungguhnya pihak panitia sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan kelurahan.

“Memang sifatnya hanya lisan, tidak sampai ijin tertulis. Karena kami pikir ini bagian dari gelaran rutin yang sempat tertunda karena libur. Kami juga merujuk pada daerah lain seperti di Karawang yang masih menerapkan PSBB juga bisa gelar lomba burung.”

Sementara di Purwakarta tidak sedang menerapkan PSBB. Sebelumnya, juga ada komunitas kicaumania yang menggelar acara gantang burung sembari mengumpulkan donasi untuk amal.

 

CALON PESERTA DICEK SUHU TUBUH

 

Penyelenggara juga menerapkan protokol seperti mengecek suhu tubuh peserta, wajib pakai masker, jaga jarak, menyediakan tempat cuci tangan. Dari foto suasana lomba sesi awal yang berlangsung sebelum dibubarkan polisi, selain mengukur suhu dengan thermo gun, para peserta juga tampak memantau burung dengan menjaga jarak.

“Jadi kalau dalam pemberitaan di TV disebutkan kami belum mengurus perijinan dan melanggar peraturan, ya tidak sepenuhnya benar.”

 

 

Demikian pula pernyataan bila para peserta kecewa karena sudah telanjur membayar mahal. “Kecewa karena tidak bisa lomba, iya. Kalau disebut membayar mahal ya tidak benar, ini hanya gelaran lokal kecil, pendaftarannya hanya 30 ribu. Dengan tiket sebesar itu, ya hanya kicaumania lokal seputar Purwakarta saja yang hadir. Kalau disebutkan peserta datang dari berbagai daerah jelas kurang tepat.”

Peserta yang sudah telanjur membayar pendaftaran dan belum jadi menggantang, semua juga sudah dikembalikan. Jadi, sudah beres semua urusan dengan calon peserta, tidak ada yang dirugikan.

 

PESERTA, PANTAU DENGAN MASKER DAN JAGA JARAK

 

Sempat ada desas-desus kemungkinan ada pihak lain yang mungkin kurang suka dengan kegiatan ini. “Tapi kami tidak ingin menduga-duga, kami juga tidak ingin memperpanjang masalah ini. Kami ingin berpikir positif saja, sudah menerima pembubaran ini dengan ikhlas, dan tidak mau niat baik malah bisa menimbulkan fitnah yang tidak perlu.”

Meski pun begitu, rencana untuk menyalurkan sumbangan buat membantu pengobatan adik Bayu Ardiansyah, umur 21 bulan, tetap berjalan. Adik kita yang beralamat di kampung Curug RT 01 RW 01 Desa Depok Kecamatan Darangdan, Purwakarta ini harus menjalani pengobatan karena ada tonjolan yang tumbuh di bagian kepala, yang disebut Hydro Sefalus.

 

 

Rombongan dari Oriq Purwakarta ini mendatangi kediaman orang tua Bayu Ardiansyah pada Kamis 4 Juni. “Sumbangan itu kami kumpulkan dari luar lomba pada Senin kemarin juga cukup banyak. Ada dari berbagai komunitas dan perorangan, ditambah lagi dari hasil lelang sangkar Oriq,” ujar Iqbal kepada burungnews.com. [denny, maltimbus]

 

BERIKUT NUKILAN SIARAN KEMUNING TV YANG SEMPAT BEREDAR LUAS DI MEDIA SOSIAL:

 

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

KATA KUNCI: oriq jaya indonesia iqbal lomba burung dibubarkan covid-19 protokol kesehatan lomba burung new nornal lomba burung di tengah pandemi

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp