PRESTASI INDIGO DI AJANG EVEN NASIONAL

DEDDY ALL STARS LUMAJANG

Pemula yang Koleksi Mahkota Raja, karena Dapat Mandat dari Alm. Kakaknya

Pria yang selalu berpenampilan sederhana ini, terjun di dunia kicaumania pada pertengahan tahun 2016. Hanya dalam setahun, beliau sudah mampu mengoleksi Mahkota Raja, yang tak lain penghargaan tertinggi di kasta perburungan Indonesia. Seperti apa kisahnya?

Deddy Firmansyah bisa dibilang masih pemula di dunia kicaumania. Sebelumnya, Deddy memiliki hobi di balapan mobil Tamiya. Prestasi terbaiknya di dunia balapan Tamiya, Deddy berhasil mengoleksi tropi juara 2 dan 3 di balapan tingkat nasional di Surabaya.

Menurut pengakuan sosok yang masih aktif menjabat sebagai wakil rakyat DPRD Lumajang ini, sebelumnya Ia sama sekali tidak tertarik memelihara burung di kediamannya. “Kalau jenis burung yang dilindungi saya tahu. Tapi kalau jenis burung yang dilombakan, hanya beberapa saja yang saya tahu. Karena kakak kandung saya hobi memelihara burung lomba,” katanya saat ditemui burungnews di kediamannya di Lumajang.

 

 

DEDDY SAAT GELAR EVEN ARYA WIRARAJA III LUMAJANG

 

Awal mula Deddy memelihara burung, setelah mendapat titipan dari sang kakak kandungnya. Kala itu sang kakak mengalami sakit dan tidak bisa merawat burung-burungnya yang berjumlah cukup banyak. Bahkan beberapa jenis burung yang harganya cukup mahal seperti murai batu, cucak hijau, dan cendet milik kakaknya, dititipkan ke teman-teman kakanya yang sama-sama penghobi burung.

Ada satu jenis burung kenari dengan sangkar nyaris tak layak terpampang depan teras milik kakaknya, yang dirawat Deddy. “Cuma sisa satu burung yaitu jenis kenari yang disuruh rawat ke saya, dan saya sanggupi. Karena sebelumnya, saya menolak memelihara burung yang perawatannya rumit seperti murai batu dan cucak hijau. Takut tidak terawat karena kesibukan saya yang sangat padat,” ceritanya.

Diawal Deddy memelihara kenari milik kakaknya itu, Ia sempat kebingungan bagaimana cara merawatnya dan apa pakan yang harus diberikan. Berhubung tetangga sebelahnya ada yang merawat burung, akhirnya Deddy bertanya pakan untuk kenari yang akan Ia beli di pasar burung kota Lumajang, yaitu Pasar Serangin.

 

 

Ditengah kesibukannya sebagai wakil rakyat, kenari tersebut hanya digantung saja di depan teras dengan pakan dan air minum ala kadarnya. Kadang untuk pakan dan air minumnya, Deddy sering lupa untuk menambah atau menggantinya dengan yang baru.

Keseriusan Deddy merawat kenari titipan kakaknya itu muncul, saat sang kakak berpamitan untuk selamanya. Beberapa hari setelah kakaknya meninggal, dan masih dalam suasana berduka, Deddy yang menyendiri di ruang tamunya sepulang kerja, mendengarkan suara kenari yang melantun syahdu. Suara itu tak lain dari kenari yang berada di depan terasnya.

Saat mendengar kicauan itu, Deddy sedikit merasa tenang dan segala pikiran yang ada di fikirannya sejenak terlupakan. “Gak tau kenapa saat pikiran saya kala itu agak pusing, karena banyak pekerjaan dan suasana masih beduka, saya merasa terhibur mendengar suara kenari berkicau. Intinya bikin adem lah. Dari situ saya merawat kenari kakak saya dengan penuh perhatian,” ungkap Deddy Firmansyah yang kembali mencalonkan diri sebagai wakil rakyat dari partai Hanura.

 

DEDDY BERSAMA TIMNYA DI KLI CUP PROBOLINNGO

 

Awal mula memberi perawatan sungguh-sungguh, Deddy membelikan sangkar yang layak untuk kenari kakanya itu. Dan Deddy mulai belajar cara merawat kenari yang baik dan benar, lewat beberapa artikel di media online, salah satunya media burungnews. Dari seringnya membaca artikel berita kicaumania, Deddy mulai tertarik untuk mengikutkan kenarinya itu di kontes burung berkicau.

Beberapa tempat latberan yang berlokasi di daerah Lumajang, sering Deddy kunjungi sepulang kerja dari kantor DPRD. Selain untuk belajar memahami lapangan lomba dan cara ikut lomba, Deddy juga menjadikan kesempatan itu untuk menyapa masyarakat khususnya kicaumania.

Setelah memahami dan mengerti tata cara ikut lomba, Deddy dengan percaya diri menurunkan kenari kakanya itu berlomba. Di awal ikut lomba, kenarinya hanya beberapa kali berbunyi dan gagal naik podium. Dari situ Deddy terus belajar dan menggali ilmu tentang perawatan dan setingan untuk lomba, dari para pencinta kenari yang Ia temukan di lokasi lomba.
 

Mau burung selalu tampil maksi sekaligus juga terjaga kesehatannya? Coba dan buktikan dengan LEMAN'S! Produk dengan formula terbaru yang sangat direkomendasikan diberikan secara teratur untuk burung kesayangan Anda.

 

Setelah menerapkan apa yang Ia dapat dari shering ke beberapa pemain kenari, akhirnya  kenari kakanya bisa meraih prestasi meski belum menempati podium puncak. Prestasi perdananya itu, semakin membuat Deddy tergila-gila dengan dunia kicaumania, khususnya jenis kenari.

Saat sedang getol-getolnya, entah tanpa sebab apa, kenari kakanya itu terbujur kaku, alias mati saat akan Deddy embunkan. “Sejak mendapat saran diembunkan, sebelum saya melaksanakan sholat subuh, saya rutin mengeluarkan kenari milik kakak saya itu untuk di embunkan. Gak tau kenapa tiba-tiba mati saat saya buka krodonya,” kata Deddy.

Karena hobi kicaumania mulai mendarah daging, Deddy langsung mencari pengganti kenari kakaknya untuk Ia bawa berlomba. Setelah hunting ke berbagai pemain kenari, Deddy akhirnya kepincut kesalah satu gacoan milik Eric Sanders. Mendapat dukungan dari Eric Sanders akan hobinya, seperti pribahasa “Gayung Bersambut”, akhirnya Deddy mentake over gacoan milik Eric Sanders yang Ia beri nama Roro Jonggrang. Sejak di tangan Deddy, Roro Joggrang nyaris setiap hari memberikan Deddy tropi kemenangan.

Tak puas memilik 1 gacoan saja, Deddy kembali berbelanja gacoan yang sudah siap berlaga di even-even lebih bergengsi. Gaco yang menjadi bidikannya dan berhasil Ia miliki adalah Indigo, kenari berwarna putih milik salah satu kenarimania asal Bali. Kelebihan kenari ini adalah, materi lagunya yang memiliki cengkok unik dan jarang dimiliki oleh kenari-kenari yang lainnya.

 

LEWAT HOBI KICAUMANIA DEDDY BISA INTERAKSI LANGSUNG DENGAN RAKYAT

 

Setelah beberapa kali Indigo dicoba dibeberapa even luar kota seputaran Jawa Timur, Indigo selalu memberikan hasil memuaskan. Dengan penuh kepercayaan diri melihat kualitas dari Indigo, kenari putih ini Deddy ikutkan untuk turun di even paling bergengsi di Tanah Air yaitu Piala Raja. Tepatnya di Piala Raja tahun 2017 yang berlokasi di pelataran Candi Prambanan Jawa Tengah.

Di even itu, Deddy sukses membawa tropi yang paling diidam-idamkan oleh para penghobi kicaumania nusantara, yaitu Mahkota Raja. Indigo berhasil tampil maksimal saat berlaga di atas arena serta sukses membius juri PBI dengan lantunan lagunya yang bercengkok unik nan merdu. “Itu adalah prestasi yang membuat saya semakin tergila-gila di dunia kicaumania,” kesan Deddy.
 

 

Sejak prestasi yang Indigo ukir di even Piala Raja itu, prestasinya terus-menerus Ia ukir di berbagai gelaran akbar. Seperti Pak Dhe Karwo, Bali Shanti, Arowana Cup Malang, dan even-even akbar lainnya. Kemarin di even Kapolres Cup Lumajang (24/3), Indigo yang baru beres mabung, sukses meraih juara 1, 1, 2 dan 4. Selanjutnya, Indigo disiapkan untuk turun di even Condromowo Cup II di Jember (31/3) dan Bali Shanti (28/4).

“Hobi itu adalah hiburan, dan penting ada dalam menjalani kehidupan kita, agar kinerja pola pikir kita seimbang. Hobbi adalah tempat untuk melepas penat setelah melakukan aktifitas yang wajib kita kerjakan. Lewat hobi ini, saya bisa lebih dekat dengan masyarakat dari berbagai lapisan dan golongan, tanpa ada sekat pemisah. Mendengar aspirasi dari rakyat demi kemajuan bersama. Karena itu yang saya butuhkan sebagai wakil rakyat,” pungkas Deddy Firmansyah.

 

 

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp