CENDET PANGLIMA

CENDET PANGLIMA – PANDU BHASKARA

Meski Tak Kenal Panitia dan Juri, Prestasinya Lintas EO

Wajah Pandu Bhaskara, kicaumania muda asal Wonosobo itu tampak gembira, sambil memegang tropi dan piagam. “Juara 3 dan 7 Mas,” ujarnya saat ditanya. Meski belum juara 1, Pandu sudah merasa cukup senang. Apalagi, ia mengaku tak kenal siapa-siapa.

Begitulah yang terjadi saat Pandu turun di even Bupati Cup Sleman, Minggu 9 Desember yang lalu. prestasi yang diraih cendet Panglima itu sudah dianggap cukup. “Ini partai yang sulit. Musuhnya berat-berat, banyak burung top blok tengah dan timur pada turun. Jadi kalau burung saya, yang notabene pemain antah berantah, masih bisa masuk 10 besar, berarti masih bisa bersaing di level atas dong,” ujarnya sambil tersenyum.

 

 

PANDU DIAPIT FEBRI DAN PANDU ZAZIME DI BUPATI CUP SLEMAN

 

Di mana pun ikut lomba, Pandu mengaku apa adanya saja. “Yang penting beli tiket, terus nggantang, keluar dan lihat dari luar. Benar-benar mengandalkan materi dan kinerja burung. Alhamdulillah sudah sering juara, meski tidak selalu juara 1.”

Kegembiraan kembali terlihat saat Pandu nglurug ke Semarang, mengikuti gelaran Piala Kapolda Jawa Tengah Bersatu. Di sini, Panglima kembali merebut prestasi. Kali ini malah masuk posisi kedua. “Dibanding di Bupati Cup Sleman, musuhnya lebih banyak. Di Semarang dan sekitarnya, cendet memang lebih populer ketimbang di Jogja dan sekitarnya. Bagus-bagus juga, makanya bisa masuk kedua pun, saya sudah senang bukan kepalang,” imbuhnya.

 

BARU... ini yang sudah lama Anda tunggu-tunggu, segera dapatkan dengan menghubungi nomor-nomor di bawah.

 

Pandu memang mengaku serius dalam menjalani hobi burung, khususnya cendet. Ia benar-benar mau belajar dan gaul dengan sesama cendet mania. Di Wonosobo misalnya, Pandu sering bersama-sama dengan cendet mania, seperti yang tergabung dalam Pikachu BC. Pandu yang pernah tinggal di Jogja, juga cukup familiar, seperti dengan Gerobag BC yang anggotanya adalah para komunitas cendet.

“Dengan bergaul sesama cendet mania, jadi bisa belajar. Entah itu dalam menilai kualitas burung, rawatan, dan banyak hal lain yang sangat bermanfaat. Juga bisa tahu yang lagi tren itu seperti apa, terus pakem yang lebih disenangi di EO tertentu itu seperti apa. Dengan begitu, kita bisa main seting untuk menyesuaikan mau turun di EO mana.”

 

NZR INDONESIA CUP 1, MINGGU 27 JANUARI 2019 DI LAPANGAN RAMPAL MALANG. 2 Lapang, tiket terjangkau mulai 50 ribu, hadiah utama mobil, semua kelas hadiah UTUH TANPA POTONGAN, banjir doorprise super menarik. Pesanan tiket sudah mengalir deras, terlambat Anda bisa gigit jari karena tidak kebagian. KLIK BROSUR DI SINI. Pesan tiket hubungi Mr Yanto (WA) 0817.0454.012.

 

Meski pernah mencoba hobi-hobi lainnya, Pandu merasa burung yang paling merasuk ke hati. “Banyak positifnya, banyak teman bahkan seperti saudara sendiri, tidak bahaya malah banyak senangnya. Beda dengan dulu saat balapan motor cross. Ya tiap pilihan memang ada risiko sendiri-sendiri. Tapi di burung rasanya sudah mantap sekali, sulit meninggalkannya.”

Pandu juga merasa begitu menyayangi cendet Panglima, momongannya saat ini. Kelebihan dari Panglima menurutnya adalah show-nya yang mewah dan istimewa. “Dari burung-burung cendet yang pernah saya tonton, Panglima yang paling mewah. Ngeroll dengan durasi yang panjang, tembakannya rapat dan powerful, volumenya dahsyat, tembus sampai jauh ke luar pagar.”

 

PANDU. MATERI MEWAH, PANGLIMA SUDAH RAIH BANYAK TROPI

 

Panglima juga memiliki keunggulan yang tidak dimiliki cendet lain. “Saat nembak, keluar tonjolan seperti mangkuk tukang bakso, ting ting ting..., tidak tahu juga itu dapat masteran dari mana. Tapi itu menjadi salah satu keunikannya, jadi nilai lebih.”

Dengan segala keunggulan di atas, Pandu pun merasa pede turun ke even-even besar, meskipun tidak mengenal panitia dan juri. “Ya lomba ya asal datang, beli tiket, lalu gantang. Begitu saja. Saya kan bisa dibilang pemain pemula, lugu, jadi tidak pernah main titip-titip ke juri supaya lebih diperhatikan misalnya.”

 

 

Beberapa even besar yang ia ikuti, kebanyakan adalah Jogja. Misalnya even Piala Pakualam, tembus posisi ke-2 dan ke-4. Di Piala Faster Chiki, malah juara 1 dan 4, Walikota Jogja juara 2 dan 3. Di tempat asalnya Wonosobo, Pandu turun di Pandora Cup, juara 2. “Itu even yang cukup besar. Kalau di gantangan latpres sih lebih banyak lagi, tapi tidak hapal.”

Perawatan Panglima, menurut Pandu sangat simpel. Jangkrik hanya diberikan 3 pagi dan 3 sore. Asupan utama, Pandu memakai voer Topsong. Penjemurannya sambil dikerodong, 1 jam saja. Mandi juga tidak tiap hari, tetapi cukup 3 kali seminggu, dilakukan pagi dan sore.

Pandu pun berharap bisa kembali turun disejumlah even legendaris seperti Jogja Istimewa pada 17 Februari. Ini adalah nama baru untuk Valentine. "Pengin mengulang sukses seperti di Piala Pakualam, bisa juara 2 dan 4 seneng sekali. Bahkan, juga pengin meraih tropi Mahkota di Piala Raja yang jadi impian semua kicaumania."

 

SANGKAR KOTAK RADJA, BARU! Perhatikan KUALITAS dan STYLE-nya, BINTANG LIMA. Harga? KAKI LIMA. Segera miliki, karena akan jadi standar dan trenseter di banyak lomba. Hubungi Hotline 0821.2959.4199.

 

 

KATA KUNCI: pandu bhaskara cendet panglima catatan dari benz wira cup

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp