DIKY DAN BRANJANGAN HASIL RECORDING-NYA, MATERI ISIAN DAN MENTALNYA SUDAH OKE

BRANJANGAN RECORDING DIKY + VIDIO

Di Tempat Lain Pemasteran Sering Gagal, Kenapa di Sini Banyak Berhasil?

Dalam beberapa tahun terakhir, pamor branjangan terus meroket. Lomba-lomba yang membuka kelas branjangan selalu meriah, apalagi yang didukung oleh komunitas. Hal ini juga tak lepas dari keberhasilan breeding, sebagai pemasok calon pelomba.

Banyak yang membeli calon jago dan memelihara branjangan sejak bakalan, bahkan sejak usia trotol. Para branjes itu kemudian berusaha memaster sendiri dengan lagu-lagu yang diinginkan.

Ternyata, tidak selalu mudah. Banyak yang hasilnya tidak memuaskan. Selain itu, sebagian para branjes juga tidak punya cukup waktu untuk merawat burung sedari bakalan, sampai benar-benar cukup umur dan siap untuk dicoba ke lapangan.

 

 

 

Diky, seorang branjes yang tinggal di Bogor, ternyata mempunyai pengalaman yang cukup panjang dan telah mempelajari dengan detil bagaimana memaster branjangan supaya hasilnya bagus. Sejumlah burung yang telah dimaster dengan metode yang ia kembangkan pun hasilnya memuaskan.

Ia pun melihat ini sebagai sebuah peluang, mengingat sekolah khusus untuk memaster branjangan selama ini belum ada, atau paling tidak belum banyak, sebagaimana pada jenis murai batu yang kini bertumbuh seperti jamur di musim hujan.

“Branjangan itu punya keunikan, saya benar-benar mempelajarinya bagaimana agar lagu yang kita inginkan bisa terekam dalam memori branjangan, kemudian di lomba juga mau membongkar lagu-lagunya secara bervariasi, tidak monoton hanya mengulang lagu-lagu jenis burung tertentu saja,” jelasnya kepada burungnews.com.

 

TROPI DARI HASIL RECORDINGNYA

 

Pemasteran itu pada dasarnya memang agar calon jago punya materi isian yang cukup. “Bagaimana kita tahu hal itu, tentu karena burung tersebut setelah kita master juga mau mengeluarkan atau membongkar lagunya. Jadi kita bisa menilai apakah hasilnya bagus atau kurang,” imbuh Diky.

Tekadnya semakin bulat setelah Diky merasa bahwa berbekal pengalaman serta apa yang ia pelajari selama ini memang sudah memberikan bukti hasil yang bagus. Pada tahun 2017, ia pun mendirikan Branjangan Recording. Ia memilih tempat tinggalnya yang dianggap kondusif untuk merawat dan memaster branjangan, yaitu di Jalan Kapling nomor 25, RT 05/ RW 01 desa Cijujung, kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Diky menginginkan agar burung dipercayakan padanya secara materi benar-benar siap buat lomba. Tentu ada metoda khusus bagaimana branjangan supaya mau tampil, supaya punya power dan volume mau keluar serta panjang-panjang, bagaimana agar gaya-nya juga bisa keluar.

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

“Tiap burung memang beda-beda, jadi yang kita lakukan adalah bagaimana bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh si burung tersebut.”

Sejumlah burung yang dititipkan kepada Diky memang menunjukkan bukti. Di antaranya Karto JR, gacoan Hasan TNT Purwokerto yang meraih double winner di Piala Raja saat pertama membuka kembali kelas branjangan (ring). Ada juga Slank yang meraih juara 1 di Road to Dewa-Dewi BnR New Prasetya Kota Bekasi (27/9). Burung yang lain adalah Hantu Laut, juara 1 di Kejurnas Batavia dan langsung dibeli oleh H. Lilik dari Cibubur Bogor dengan mahar 80 juta rupiah.

Dengan jaringannya yang luas dan selama ini dikenal cakap dalam merawat dan mengorbitkan branjangan, tidak terlalu sulit bagi Diky untuk menarik para branjes menitipkan calon-calon gacoannya. Termasuk dari para branjes yang sudah punya nama besar seperti Hasan TNT.

 

DIKY BERSAMA TOMMY TATO DAN HASAN TNT

 

Dari pengalamannya, merawat dan memaster branjangan memang tidak semudah yang diperkirakan banyak orang. “Secara teori bisa dipelajari, bisa dilogika. Tapi praktiknya tidak semudah itu. Butuh pemahaman yang hanya bisa diperoleh dari pengalaman langsung merawat dan mentreatmen branjangan.”

Yang jelas, kunci keberhasilannya itu memang harus sabar, telaten, konsisten atau ajeg, dan selalu mencurahkan kasih sayang pada burung yang dirawat. “Dengan cara itu, kita jadi paham karakter masing-masing burung, kita jadi tahu maunya burung itu bagaimana, dan kita berusaha melakukan treatmen dengan pendekatan sesuai karakter masing-masing burung.”

Diky mematok tarif 500 ribu rupiah per bulan untuk burung-burung yang jadi siswa di Branjangan Recording miliknya. Dengan tingkat keberhasilan yang tinggi, tentu ini harga yang sangat pantas.

 

 

METODA YANG DIKEMBANGKAN DIKY

Ada beberapa prasyarat agar proses pemasteran bisa memberikan hasil memuaskan. Dicky menyiapkan ruang pemasteran yang tertutup, namun di dalamnya sirkulasi udaranya bagus sehingga tetap nyaman dan segar.

Burung-burung branjangan juga selalu rutin diembunkan setiap pagi.

 

 

Ini yang mungkin tidak terpikirkan oleh para branjes lainnya, Diky mengedit sendiri lagu-lagu yang ingin diberikan kepada para “siswa”-nya, yang sudah disesuaikan dengan gelombang frekuensi burung branjangan. Materi lagu yang sudah diedit itu dalam format MP3, lalu diputar dengan volume yang keras.

Materi lagu yang diberikan pada para siswa itu dilakukan secara bertahap, mulai usia trotol dan seterusnya. “Pentahapan itu supaya mendoktrin burung dari awal, agar tidak mengulang lagu-lagu standaran.”

 

Hari gini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Dicky kemudian memberikan contoh, di awal mulai pemasteran untuk bahan trotol, menggunakan suara burung roll tembak dari pleci selama 1-2 bulan, setelah itu baru dilanjut dengan suara-suara kecilan lainnya seperti kenari, cucak jenggot, ciblek dan lainnya.

“Sekali lagi, materi lagu-lagu tersebut terlebih dahulu saya edit untuk menyesuaikan dengan frekuensi suara branjangan dalam format MP3.”

Metode di atas didukung pemberian multivitamin khusus yang diracik sendiri oleh Diky. “Bahannya dari herbal hewani yang sangat aman untuk branjangan.”

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

TRIK KHUSUS

Setelah burung merekam lagu-lagu yang kita inginkan, bagaimana agar branjangan mau membongkar lagu isiannya? Ternyata, kuncinya adalah pada metode penjemuran.

Cara berikut adalah mengasah mental siswa dengan mengkoloni dengan branjangan dewasa. “Supaya tidak takut mbongkar isian, supaya di usia muda sudah bisa kita bawa ke lapangan lomba.”

 

PENJEMURAN YANG TEPAT, AGAR MAU BONGKAR ISIAN

 

BANYAK YANG KURANG BERHASIL, INI SEBABNYA

Kenapa banyak upaya pemasteran yang dilakukan para branjes kurang berhasil? Dari apa yang dipelajari oleh Diky, hal tersebut ada beberapa penyebabnya.

“Kemungkinan karena burung master kurang gacor, terus gelombang suara burung master tersebut belum tentu sama dengan branjangan. Kebutuhan nutrisi atau vitamin yang kurang tercukupi, serta belum tahu trik agar mau mbongkar isian.”

 

NUTRISI HARUS TERCUKUPI

 

Menurut Diky, ada titik birahi tertentu yang mempengaruhi burung branjangan untuk bongkar materi dan tidak mengulang-ulang lagu monoton sampai 5-7 kali.

“Branjangan itu pada dasarnya adalah burung peniru yang handal, karena dia tidak merasa diintimidasi oleh burung masteran tersebut. Secara karakteristik dia burung yang memiliki wilayah kekuasaan, ketika rajanya gacor dia akan meniru suara rajanya tersebut.”

Tertarik ingin menitipkan atau “menyekolahkan” branjangan Anda, atau ingin mengenal lebih dekat dengan Diky, silakan menghubunginya di 0812.1389.6943, akun facebook Diky Eka Pancatunggal. [mitro-Er, maltimbus]

 

 

VIDIO BRANJANGAN RECORDING:

KATA KUNCI: branjangan recording diky eka pancatunggal hasan tnt breeding branjangan mastering branjangan sekolah branjangan

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp