DINASTY BERJAYA DI KELAS BEST OF THE BEST

ANNIVERSARY KE 2 SUBDENPOM BC JEMBER

Dinasty Rebut BOB, Glewo dan Disco Jadi Yang Terbaik

Dinasty milik Reza,dalam 3 bulan terakhir ini sering mendominasi kelas murai batu di kota Banyuwangi. Gelar terbaik juga kerap diraihnya. Tapi di Anniversary ke-2 Subdenpom BC Jember yang menjadi ajang adu gengsinya murai batu, meski tropi terbaik gagal dibawa pulang, Dinasty sukses angkat mahkota di sesi BOB.

Apa yang diimpi-impikan Reza dalam dua bulan ini, sudah terwujud lewat performa gaco kesayangannya, Dinasty. Gelaran yang digadang-gadang paling spektakuler di Jawa Timur wilayah Tapal Kuda ini, gaconya berhasil merebut tahta tertinggi di sesi best of the best (BOB). Kepuasan semakin bertambah, karena kualitas Dinasty bias diakui oleh peserta lain. Sebab di even Subdenpom BC ini, peserta dilarang keras berteriak.

 

 

KOMBINASI TEAM HNH SF, BRT DAN KMB MMS BWI PANEN KEMENANGAN

 

Kelas yang hanya membuka kuota 30 gantangan, dan diikuti gaco-gaco terbaik dari berbagai kota di Jawa Timur hingga Bali ini, Dinasty berhasil mencuri perhatian juri dan ribuan pasang mata. Dari awal naik gantangan sebelum juri memulai penilaian, Dinasty langsung unjuk taring menyemburkan tembakan cililin berdurasi panjang. Lewat start awal itu, Dinasty mendapat pantauan lebih dari juri.

Benar saja, sampai akhir penjurian, murai batu jenis ekor putih ini, tak sedikitpun mengendorkan performanya. Semakin mendekati akhir penjurian, Dinasty semakin menjadi-jadi memamerkan materi lagu yang Ia bawakan dengan roll tembak. Gaya ngeplay ekor saat memuntahkan tembakan tengkek buto, greja tarung, dan kenarian di sertai besetan-besetan kapas tembak, dibawakan terus menerus sambil sujud dan bervolume lantang.

 

HANDOYO KEMBALI TURUN DI DUNIA KICAU

 

“Alhamdulillah, Dinasty tampil sesuai harapan. Kalau mendominasi memang sulit, karena lawannya kali ini adalah gaco-gaco terbaik. Yang penting kelas bergengsi BOB, bias diamankan Dinasty. Semoga Minggu depan bias tampil lebih maksimal lagi di lounching Kambing Hitam Jember,” kata Reza yang kali ini mengantongi juara 1 2 4 4 lewat Dinasty.

Meski meraih hasil yang membanggakan, Dinasty gagal merebut predikat burung terbaik di even garapan Heri Prayogo ini. Lawan perebutan gelar terbaik yang Dinasty hadapi adalah Glewo milik Rifat Barid dari KMB/MMS Banyuwangi. Murai batu yang juga sudah langganan naik podium di berbagai ajang nasional ini, tampil menghibur dengan performanya yang stabil setiap turun berlaga.

 

Lemans bisa dibeli lewat bukalapak, tokopedia atau hubungi 08113010789

 

Turun 5 sesi dari 6 sesi yang disediakan panitia, Glewo berhasil menorehkan prestasi ciamik sebagai juara 1 di kelas Anniversary, juara 3 sesi Gajah Mada, juara 3 sesiPolisi Milter, juara 4 sesi BOB dan kembali juara 1 di sesi Perwira. Dengan hasil ini, Glewo keluar sebagai peraih murai batu terbaik.

Datang bersama rombongan Banyuwangi Raya Team dan HnH SF, Rifat Barid mengaku puas berlaga di even kali ini. Hal yang membuatnya puas, selain pesertanya full gantangan, peserta bias tanpa teriak dan penjuriannya sangat fair play. “Selain kemenangan ini yang berkesan di even ini, saya merasa nyaman dan bias menikmati berlomba yang sudah jarang sekali ditemukan. Semoga even-even lain, bisa seperti even Subdenpom BC,” kesan Rifat Barid.

 

TAMPIL STABIL CH DISCO JADI TERBAIK

 

Handoyo yang telah lama vakum di dunia kicaumania, juga hadir di even ini. Kembalinya sebagai kicaumania dan masih bersama bendera lamanya yaitu PBB BC, karena Ia merasa kangen bertemu dengan rekan-rekan lamanya. “Kemarin coba main ayam aduan, ternyata lebih asik main kicaumania. Tidak dimarahi istri,” kata Handoyo yang didampingi rekannya di PBB BC, Diansyah.

Membawa gaco baronya yang diberi nama Bomber, murai batu jenis ekor hitam ini sukses beri kejutan di kelas Anniversary dengan meraih koncer C. Selain gayanya hiper kala bertarung di atas gantangan, Bomber juga gencar mendendangkanlagu roll tembak. Volumenyapun tembus, terlihat kala Bomber membuka paruhnya lebar-lebar.

 

CH SEMAR KEMBALI CICIPI PODIUM PUNCAK

 

Selanjutnya, Bomber yang masih belum genap 1 bulan di tangan Handoyo, akan Ia siapkan di Launching Kambing Hitam pada Minggu, 13 Oktober 2019. “Semoga bias mengibarkan PBB BC lagi. Sekalian mau berburu gaco biar bias totalitas seperti dulu,” pungkas pria humoris ini.

Selain kelas murai batu yang pesertanya membludak, kelas cucak hijau juga tak kalah ramai. Kelas yang selalu menyajikan pertarungan sengit di arena Subdenpom BC ini, taksatu pun gaco yang berhasil meraih kemenangan ganda. Dari 6 sesi yang dibuka panitia, podium puncak ditempati oleh gaco-gaco yang berbeda.

 

 

Disco milik Yudha Bursa, akhirnya didapuk panitia sebagai peraih burung terbaik setelah mengukir prestasi sebagai juara 1 di kelas Perwira, juara 2 kelas Jendral dan juara 5 di kelas BOB. Cucak hijau yang rutin berlaga di latber maupun latpres di arena Subdenpom BC ini, tampil ciamik saat hari menjelang sore.

Membawakan lagu roll tembak berdurasi panjang, gaya ngentrok jambulnya juga diperagakan sangat hiper. “Akhirnya lulus di even ini. Prestasi ini adalah suntikan semangat untuk saya membawa Disco ke even-even Nasional luar kota,” ujar Yudha Bursa pemilik konter Yudis Cell ini.

 

CENDET SUPERMAN MASIH RAJAI BLOK TIMUR

 

Sama dengan Disco, Semar milik Arifin putra dari H Jamhari, yang juga langganan berlaga di arena Subdenpom BC, mampu menorahkan hasil membanggakan. Dari semua sesi yang Semar lakoni, cucak hijau yang memiliki gaya seperti anis merah teller ini, berhasil mengantongi juara 1 3 7 9.

Gaco yang masih memegang tongkat tertangguh di kelas cendet blok timur, Superman milik Dedy Bedors, berhasil mengamankan predikatnya tersebut. Aksinya yang grojok saat membawakan materi lagunya, cendet yang memiliki ekor warna putih ini juga mahir memikat juri dengan gayanya yang satu titik membentuk angka 1 tegap.

 

KICAUMANIA PROBOLINGGO BAWA PULANG GELAR LOVE BIRD DEWASA TERBAIK

 

Dua sesi yang dilakoni Superman, semua podium puncak berhasil Ia amankan kala bertarung sengit dengan Rambo milik Pri Sniper dari Makisitu Situbondo. “Kondisinya saat ini sudah pulih. Insya Allah Piala Gubernur Jawa Timur Khofifah Cup, Superman turun,” kata Dedy Bedor yang juga membidik launching Kambing Hitam.

Di kelas love bird dewasa, ada gaco dari Probolinggo yang tampil menghibur. Barkarakter konslet, love bird bernama Aslan polesan H Agus dari Samurai BC Probolinggo ini, berhasil menumbangkan gaco-gaco konslet lainnya yang sudah langganan juara di arena Subdenpom BC.

 

 

Juri yang bertugas menilai Aslan pun mengaku kewalahan. Bahkan juri bernama Sulhan Black, meminta bantuan untuk memantau love bird yang berada di bloknya. “Durasinya tidak terlalu panjang, tapi jeda bunyinya sangat rapat. Pandangan harus focus, menoleh sedikit saja, juri bisa di kelabuhi,” jelas Juri yang sudah bertugas di even-even akbar ini.

Kelas yang jarang terlihat full peserta untuk saat ini, yaitu kenari, di even kali ini 2 kelas tiket kenari bebas ludes terjual. Selain didominasi pemain-pemain Jember yang sudah mulai bergairah lagi menaikkan pamor kenari, peserta luar kota juga banyak yang turun.

 

KN KELUD ORBITAN TERBARU LDR TEAM

 

Salah satunya Rudy/Rendy dari Copet BC Situbondo. Rudy tergiur untuk turun di Anniversary Subdenpom BC Jember, karena Ia memantau berita di burungnews saat latberan di Subdenpom BC, kelas kenari nyaris full pesertanya. Selain itu, kenari mania Jember, memang menjadikan arena Subdenpom BC sebagai tempat untuk uji ketangguhan gacoannya.

Membawa gaco andalannya Dybala, kenari yang memiliki lagu cengkok unik ini berhasil mengukir prestasi sebagai juara 3 dan 4. Aksinya di atas arena, memang sempat membuat juri terpaku lama sambil menyimak lantunan lagunya. “Jauh-jauh kesini kalau lihat pesertanya full, ya sangat puas. Juara 3 dan 4, saya tetap puas. Saya akui kualitas lawan-lawannya tadi, nyaris istimewa semua,” pungkas Rendy.

 

DIGEMPUR SEMINGGU 4 KALI KN DYBALA TERBUKTI TANGGUH

 

Kenari Kelud milik Angga/Fajar dari LDR Team, salah satu kenari yang tampil ciamik di gelaran kali ini. Meski gagal naik podium di sesi Jendral karena tidak menempati gantangan tengah ini, di sesi Perwira saat berada di nomer tengah, Kelud sukses menyuguhkan penampilan terbaiknya dengan meraih koncer A.

Tampil ngedur membawakan lagu cengkok berdurasi panjang, Kelud juga goyang kanan kiri dengan maksimal. “Kelud memang spesialis di even-even yang pesertanya full. Semakin di kepung lawan, kenari ini semakin menjadi-jadi performanya,” ujar Fajar LDR Team.

 

 

Di even yang rampung sebelum Adzan Maghrib berkumandang ini, menjadi even yang paling spektakuler khususnya di Jember. Total ada 1512 tiket terjual dengan jumlah 30 sesi plus 2 sesi BOB. Gelaran Anniversary ke 2 ini, menurut Heri lebih sukses dibanding Anniversary yang pertama.

“Alhamdulillah apa yang kami sajikan, bias berjalan sesuai harapan, Terimakasih kami ucapka nuntuk para kicaumania yang telah berpartisipasi di gelaran kami. InsyAllah di gelaran M3 pada 20 Oktober, Subdenpom BC bekerja sama dengan RM Amoy, akan menggelar laga amal untuk santunan yatim piatu. Kami tunggu kehadirannya kembali,” tutup Heri Prayogo.

AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI

DATA JUARA ANNIVERSARY KE 2 SUBDENPOM BC JEMBE, KLIK DI SINI

 

TEAM DKS 86 BC MENANG BESAR DI KELAS KENARI

 

JAMBUL HITAM KONCER DI KELAS POLISI MILITER

 

 

KATA KUNCI: anniversary ke 2 subdenpom bc jember dinasty

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp