ADELIA, SI FIGHTER YANG MAMPU BERSAING DAN MENANG LAWAN SI KONSLET

ANDI JANU KLATEN

Bersama Adelia, Buktikan Love Bird Fighter Masih Bertaji

Rabu, 04 April 2018 - TIPS

[MENGANDUNG SPONSOR] Love bird konslet saat ini memang lagi ngetren. Mengandalkan kerajinan yang nyaris tanpa jeda, seakan jadi jaminan kemenangan. Ternyata, ada juga love bird “biasa” yang sanggup bersaing dan  terbukti bisa membendung laju konslet. Siapa dia dan bagaimana setingannya?

Tidak bisa disangkal, keberadaan love bird konslet memang menjadi fenomena saat ini. Penampilannya cenderung membuat kita jadi terpukau. Harganya fantastis. Wajar bila hampir semua love bird mania seakan punya mimpi bisa mencetak love bird konslet. 

Di lapangan, banyak love bird mania yang menggantangkan love bird non konslet, atau biasa disebut tipe fighter, atau sebut saja love bird “biasa”, langsung ciut nyalinya begitu melihat ada yang konslet. Harapan kemenangan seakan langsung sirna sehingga memilih tidak melanjutkan lomba di sesi berikutnya. Memilih pulang, atau bergeser ke gantangan lain yang musuhnya dianggap sesama love bird “biasa”.

Namun, tidak semua love bird mania berkecil hati seperti itu. Misalnya Andi Janu, salah satu punggawa Sumber Rejeki BC Klaten. Ia memiliki andalan love bird yang kebetulan bukan tipe konslet. Orang menyebutnya sebagai love bird fighter, atu kita sepakati saja masuk kategori love bird biasa.

Penampilannya di lapangan masih bergantung kondisi lawan, selain mood dan konsistensi rawatan. Kalau lawan di kanan-kirinya juga tampil, ia biasanya juga jadi lebih ngotot. Sebaliknya kalau di kanan-kirinya membisu, juga jadi ikut-ikutan kurang rajin. Ini berbeda denagn tipe konslet yang tetap saja rajin tanpa peduli lawan bunyi atau tidak.

Jago milik Andi Janu yang baru berumur 1 tahun ia beri nama Adelia. Meskipun bukan tipe konslet, kiprah lovebird palamas ini di gantangan kota Klaten dan sekitarnya tidak diragukan lagi. Semenjak di Astra Honda Cup 1 januari 2018 meraih juara 1 dan 2, Adelia semakin stabil dan nambah durasinya(sekarang sampai 1menit 37detik).

Setelah itu, Adelia berkesempatan bertarung dengan lovebird-lovebird konslet di Umbul Nilo Cup, juga masih bisa bersaing. Terbukti masih bisza meraih juara 1 dan 2. Hingga kini atau kurun waktu sekitar 3 bulan, Adelia sudah mengumpulkan 24 tropi juara 1 serta 16 tropi juara 2 dan 3, dari berbagai aren di Klaten dan sekitarnya.

Perlu digaris bawahi pula, pada  sebagin besar pertarungan ya ia ikuti, lawannya juga termasuk burung-burung konslet sebagaimana di Umbul Nilo Cup.

TARUNG SEMINGG SEKALI, STABILKAN BIRAHI

Keistimewaan Adelia memang bukan pada kerajinannya, tapi pada durasi yang ditunjang dengan volume keras dan gaya yang memikat. Adelia masih bisa bersaing melawan love bird konslet yang mungkin lebih rajin, tapi durasi rata-rata masih di bawah Adelia.

Sebagai burung fighter, ada jeda yang lebih lama ketimbang burung konslet. Tapi sekali narik umumny lebih panjang. Pada penmpilan terbiknya, rata sudah bisa mencapai 90an detik tau lebih dari 1,5 menit.

“Kunci penampilan Adelia itu bagaimana menjaga birahinya agar bisa pas dan stabil. Tidak kurang, juga tidak lebih. Saya kira ini resep umum untuk semua love bird, bukan hanya Adelia. Hanya saja ukuran pas untuk tiap love bird kan tidak sama, beda-beda,” ujar Andi.

Untuk menjaga agar birahi bisa tetap terjaga, Andi harus menarungkan Adelia seminggu sekali. “Orang menyebutnya buat buang birahi,” imbuhnya.

Perawatan rutin lainnya, dikatakan Andi sesungguhny simpel alias tidak ribet. “Tapi memang harus konsisten atau ajeg misalny dalam hal mandi dan jemur setiap hari. Pakan kalau sudah ketemu yang  cocok juga jangan suka-suk mengganti stelannya.”

Saat ini, Andi mengaku menggunakan pakan Top Food. Menjelang lomba, H-1 dikasih Moncer1. Perhatikan kalau burung sudah tampak bergairah, pertanda birahi sudah muncul dalam level yang cukup, berarti sudah siap tarung. Kalau kita lihat masih kurang, hari H pagi bisa kita kasih lagi Moncer1. 

KATA KUNCI: love bird fighter love bird adelia andi janu klten