H Q-MUK MAYYASA SF TEGAL. MB LINTANG JADI PUSAT PERHATIAN

WALIKOTA TEGAL CUP, #4

MB Lintang Tolak Tawaran 200 Juta, MB Kian Santang dan Pangalangok Tebar Pesona

Bukan isapan jempol belaka, even Walikota Tegal Cup besutan Ekasari Featuring Barometer Indonesia berhasil mengumpulkan gaco-gaco terbaik dari berbagai blok pada Minggu (18/6). Salah satu yang begitu mencuri perhatian adalah murai batu Lintang, hingga jadi rebutan. Siapakah saja yang ingin meminang dan rela menggelontorkan uang 200 juta?

H. Dasmono, Wahyu, dan rekan-rekan Barometer Indonesia sukses mengawal jalannya lomba yang berlokasi di Kampus 1 Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal. Selain dihadiri burung-burung ternama, mereka yang secara umum sering disebut sebagai akar rumput juga turut ambil bagian pada even tersebut.

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Murai batu Lintang, burung milik H. Q-Muk dari Mayyasa SF Tegal sedang menjadi buah bibir. Bukan tanpa sebab, lewat aksinya sukses membius para juri dan penonton yang melihatnya. Tak ayal, begitu diturunkan dari gantangan, banyak yang mengejar untuk meminangnya.

Sejauh ini, namanya memang belum begitu familiar. Padahal, untuk urusan prestasi di wilayah Tegal dan sekitarnya, Lintang salah satu burung yang stabil dalam meraih prestasi.

 

 

Terkadang memang butuh event prestis yang mengudang perhatian banyak kicaumania, agar kualitas suatu burung juga bisa cepat dikenali oleh kalangan yang lebih luas. Fungsi inilah yang telah dijalankan dengan baik oleh event Walikota Tegal feat Barometer Indonesia.

Ya, Barometer Indonesia memang memiliki daya magnet kuat dan gaung yang luas. Di mana ada lomba bersama Barometer, di situ pula banyak kicaumania berbagai daerah merapat.

 

 

Penampilan Lintang pun terlihat oleh mata kicaumania dari berbagai daerah, mereka yang sekaligus juga tak segan untuk mebeli jago baru bila memang secara kualitas dianggap masuk. Misalnya pada kelas Walikota, seakan bergeming dan terus mengeluarkan performa terbaiknya. Materi lagunya komplit, durasi kerja awal akhir, volume tembus, dan agresif menjadi senjata pamungkasnya.

Banding-banding juri di akhir penilaian, Lintang yang berada dinomor gantangan 06 pun dihujani bendera koncer A mutlak oleh 4 juri. Sontak yel-yel kemenangan pun terdengar riuh dari kubu Mayyasa Team.

 

ANDRI BOLANG NGAWI SF (KAOS PUTIH) & IMBAR BREBES TEAM. SILATURAHMI & PANTAU-PANTU BURUNG DI BLOK TENGAH

 

Pada kelas ini, Mayyasa mengungguli Rambo milik Boby Alvino Rent Car dan Baraccuda milik Andri Bolang dari Ngawi SF yang harus puas pada urutan kedua dan tiga. Hadirnya Andri Bolang dan rekan-rekan dari Ngawi pun disambut hangat kicaumania di blok tengah.

Andri yang memang dikenal luas pengoleksi murai batu jawara dan banyak yang menyebutnya Sultan Ngawi dibuat takjub dengan penampilan Lintang. “Akhirnya bisa silaturahmi di kota Tegal ini, sambutan di sini luar biasa. Ke sini bawa Baraccuda dan bersyukur masih dapat nomor kecil. Ngga sengaja juga lihat burung pada kelas Walikota, nomor gantangan 6 sangkar Radja merah (Lintang), istimewa kerjanya,” ungkap Andri saat dihubungi burungnews.

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Tak mau menyia-nyiakan waktu, Andri dan teamnya pun bergegas mencari informasi siapa pemiliknya. “Dari pada pulang kepikiran terus, sempat ketemu langsung dengan pemiliknya sayang belum mau dilepas. Tadinya pengin buat oleh-oleh pulang ini,” imbuhnya.

Sekadar informasi, Barracuda adalah jago baru Andri, ditake over pekan lalu dari Asha Solo setetelah tampil di Piala Pakualam. Tidak juara waktu itu, hanya dapat nilai mentok 2, tapi Andri sangat menyukainya, apalagi melihat tampilan vidio dari salah satu awak burungnews.com.

 

 

H. Q-Muk sempat terkejut dengan banyaknya tawaran yang menghampirinya. Pada even ini Lintang sukses meraih juara 1,3,dan 3. “Sempat kaget, tadi terus terang ada Om Andri Bolang, team Asha Solo, dan banyak juga lainnya tadi yang bertanya. Ya tertinggi 200 juta, cuma masih sayang dan penasaran dengan Lintang, jadi saya putuskan nanti dulu,” ungkapnya.

Hal ini disebutkan H. Q-Muk, tanpa mengurangi rasa hormat kepada Om Andri. “Kebetulan saya juga mengidolakan beliau sudah lama. Untuk saat ini memang belum berani buka harga dan belum ingin melepasnya. Bingung juga nanti nyari burung yang kaya begini. Terlebih masih ingin buat silaturahmi dan punya cita-cita turun di even SMM yang setahu saya untuk saat ini menjadi tolak ukur burung murai batu terbaik,” imbuhnya.

 

CR 89 & SAWUNG GALING SF BREBES. MONCER DI KELAS MURAI BATU

 

Tak mau ketinggalan momen, Latif Syaleh dari CR 89 Brebes juga berhasil berkibar lewat Kian Santang (KS). Latif yang lebih dulu dikenal lewat Cakil, kembali membuktikan kapasitasnya dalam mengorbitkan murai batu jawara.

KS yang notabene burung pelapis, sukses merangsek pada podium 4 kelas Barometer. “Duh sayang Cakil lagi mabung, tapi bersyukur KS masih kebagian nomor kecil. Tetap bangga, terlebih lawan kan burung-burung bagus semua,” cetus Latif yang sekarang konsen pada penangkaran murai batu.

 

Hati-hati, makin gencar beredar produk PALSU! Pastikan anda mendapatkan produk SUPER-N asli. Jangan ragu memastikan kepada kios/toko, minta ditunjukkan kardus yang ASLI adalah seperti di bawah ini. Perhatikan juga warna, bentuk, dan ciri BOTOL SUPER-N yang asli.

 

Masih pada kelas murai batu, H. Nurohman dari Sawung Galing SF Brebes juga melambung namanya lewat salah satu gacoannya. Pangalangok yang mencoba peruntungan pada kelas utama dan harus puas meraih juara 4 pada kelas Bahari A.

Keberhasilan Pangalangok juga tak lepas dari tangan dingin seorang Riki dan rekan-rekan yang dipercaya dalam merawat harian dan lombanya. “Apa pun hasilnya yang utama kita sudah mencoba dan menguji kualitasnya. Namanya burung memang kadang ngga bisa kita tebak, tetap bersyukur tadi bisa bawa pulang tropi eksklusifnya,” ungkap Riki.

H. Nurohman yang memang sedang berada di luar negeri, tetap mensyukuri hasilnya. “Tetap disyukuri hasilnya, namanya lomba pasti ada yang menang dan kalah yang utama tetap semangat dan terus mencoba,” ungkapnya saat dihubungi burungnews. [anton, maltimbus]

KATA KUNCI: barometerindonesia ekasari tegal

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp