ANGGIT SBC & LB SUNRISE, MASIH SERING KE LAPANGAN & JUARA

SUNRISE, LOVE BIRD SEHARGA MOBIL

Lama Tak Terdengar, Kini Kembali Menapaki Jalur Juara

Sunrise, love bird yang pernah sangat disegani di Mojokerto bahkan pernah bikin heboh lantaran ditawari barter mobil tapi ditolak. Setelah lama tak terdengar, kini namanya mulai mencuat kembali.

Nama Sunrise pernah begitu familiar bagi para love bird mania di Mojokerto bahkan Jawa Timur sekitar setahun yang lalu. Dengan durasi ngekek yang panjang, Sunrise langganan merebut juara 1.

Namanya menjadi heboh saat ada yang menarkanya dengan barter mobil. Waktu itu, sang pemilik berlum berkenan untuk melepas. Seiring dengan munculnya love bird-love bird pendatang baru yang tak kalah dalam prestasi, nama Sunrise kemudian jarang terdengar kabarnya.

 

 

ANGGIT SBC BERSAMA BRIAN TANOSHI

 

Beberapa sumber burungnews yang mengenal pemiliknya mengatakan bahwa Sunrise tidak ada kabar beritanya karena kesibukan pemiliknya. Karenanya, Sunrise jadi jarang diajak jalan-jalan ke gantangan lomba. Sumber lainnya yang juga dekat dengan si pemilik, Sinyo, mengatakan bahwa burung itu masih sering ke gantangan lomba, namun dalam seminggu paling hanya 2-3 kali saja.

Menurut Sinyo. Sunrise masih stabil. Namun ia tipe burung fekter yang tidak bisa ditarungkan setiap hari seperti jenis love bird konslet. Jika mau ikut lomba, maka ia harus dipersiapkan terlebih dulu dan harus mengetahui kondisinya, fit atau tidak.

Sepengetahuan Sinyo, sekali ke gantangan lomba, Sunrise masih sering menyabet juara 1 dan 2, atau paling tidak masih berada di posisi 5 besar. Sunrise tidak bisa dipakai terus siang dan malam, atau setiap hari keluar ke gantangan lomba.  

 

 

Masih bertajinya Sunrise terbukti ketika ia menunjukkan kehebatannya di gantangan KMM BC, Kalang, Gondang, Mojokerto menjelang Lebaran lalu. Sunrise yang di kelas perang bintang hanya menyabet juara 5, di kelas love bird dewasa A, mampu menjadi juara 1.

Di kelas berikutnya,  love bird dewasa B, Sunrise masih mampu bertahan di peringkat 2. Anggit SBC, sang pemilik, kepada burungnews.com dengan nada merendah mengaku bahwa burungnya hanya burung kelas latber dan latpres.

“Sunrise jarang datang ke even besar, kebetulan memang tidak ada waktu untuk itu. Sunrise juaranya baru di lokalan,” ucap Anggit.  

 

ANGGIT, H JADDAB, SINYO, DKK

 

Terkait kabar sempat ada tawaran dengan barter mobil, Anggit SBC hanya tertawa. Ia mengaku Sunrise bukan milik seorang, tapi patungan dengan beberapa kawan.

Jika dulu ada yang mengabarkan mau membarter love bird itu dengan mobil, ia malah balik bertanya. “Mobil apa, mobil kan banyak ragamnya, yang harga di bawah 40 juta juga banyak. Bisa juga mobil bekas.”

Lepas  dari kabar tersebut, ia dan kawan-kawannya sesungguhnya tidak pernah berniat menjual Sunrise kepada orang lain.  

 

MONCER1  dari Super Kicau Grup yang terpercaya. Terbukti mampu mendongkrak perfoma burung, tanpa kuatir efek samping. Cocok untuk segala jenis burung lomba.

 

Anggit mengakui jika Sunrise tidak bisa dipakai setiap hari ke gantangan lomba. Selain ia memang sibuk, dan hanya pada hari libur kerja saja ia bisa jalan-jalan ke gantangan lomba burung, tipe Sunrise yang fekter memang membutuhkan persiapan khusus jika akan dikonteskan.

“Sesungguhnya Sunrise stabil namun butuh persiapan khusus untuk menuju ke lomba, apalagi yang event besar. Rencana sih pengin turun ke Sumber Pucung Cup Malang, 8 Juli besuk, semoga tidak ada halangan,” pungkas lelaki yang tinggal di kawasan Magersari, Mojokerto ini.

KATA KUNCI: anggit sbc sunrise sumber pucung cup

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp