YANTO YAKUZA TURUN LANGSUNG JADI KAPTEN LAPANGAN

SPESIAL M2 JENDRAL BC JEMBER

Yanto Yakuza Turun Sebagai Pengawas Lomba, Kacer Tuman Kembali Jadi Bintang Arena

Yanto Yakuza akhirnya turun sebagai pengawas lomba di arena Jendral BC Tempurejo, Jember pada laga spesial M2 hari Minggu, 10 Januari 2020 kemarin. Kicaumania lawas yang juga salah satu pendiri arena Jendral BC ini, membuat laga M2 berlangsung sukses, aman dan terkendali.

Sosok Yanto Yakuza cukup disegani oleh kicaumania di wilayah Jember. Selain humoris dan sering menjadi peredam emosi kicaumania saat berlaga, Yanto Yakuza juga diakui ahli membidik burung-burung yang bakal menjadi jawara saat sebelum bendera koncer ditancapkan.

 

 

TUMAN SPESIALIS JADI KACER TERBAIK

 

Dengan ketajamannya membidik burung berkualitas, banyak yang menawarinya untuk menjadi pengadil lapangan alias juri. Tapi tawaran itu, selalu dia ditolak. Alasannya, Yanto Yakuza lebih nyaman berada di luar arena.

Tapi saat laga spesial M2 Jendral BC kemarin, Yanto Yakuza akhirnya bersedia turun langsung di dalam arena. Tapi bukan menjadi juri, melainkan menjadi pengawas juri yang juga ikut menyeleksi burung yang pantas untuk jadi pemenangnya.

 

VitaMix METABOLIS, atau lebih dikenal sebagai Metabolis Putih, cara baru, mudah, dan cespleng menggacorkan burung. Mudah didapat di kios-kios burung. Buktikan.

 

“Ipul yang meminta saya untuk turun di tengah lapangan jadi pengawas lomba. Sebenarnya saya menolaknya, tapi karena Jendral BC adalah arena yang ikut saya bangun dari awal, akhirnya saya menerima tawaran itu. Tapi saya tegaskan, kehadiran saya hanya sebagai pengawas yang ikut menyeleksi burung. Saya tidak ada wewenang untuk menentukan jawaranya,” ujar Yanto Yakuza.

Yanto menjelaskan, bahwasannya juri Ronggolawe Nusantara yang bertugas di laga spesial M2 kali ini, bertugas dengan baik dan fair play. Burung yang menjadi jawaranya juga sesuai dengan yang Ia pilih. “Tadi yang dipilih juri menjadi juara, sesuai dengan catatan saya. Semua bertugas dengan baik dan menjunjung tinggi sportifitas,” imbuhnya.

 

SADEWA TERPILIH SEBAGAI CUCAK HIJAU TERBAIK

 

Di laga ini, kacer Tuman milik Andre Golwek dari Independent BC yang dimekaniki Hary Prasetyo, masih mampu menampilkan performa terbaiknya. Membawakan lagu ngerol yang nyaris tanpa putus sepanjang penjurian, Tuman rajin menyuguhkan juri dengan tembakan-tembakan kasar dengan volume lantang. Gaya buka ekornya juga melengkapi kegagahannya.

Turun dua sesi, kacer yang sudah diburu kicaumania berkantong tebal ini, sukses mengukir juara 3 dan 1. Dengan hasil itu, Tuman keluar sebagai kacer terbaik. “Minggu kemarin di M1 Subdenpom BC jadi burung terbaik. Sekarang juga masih bisa terbaik meski tadi kurang greget karena kurang mendapat tekanan dari lawan,” jelas Hary Prasetyo.

 

SULTAN BAWA PULANG HADIAH UTAMA

 

Di kelas cucak hijau, perebutan gelar burung terbaik tersaji cukup sengit. Sadewa milik Hidan dan Sultan andalan Dika, saling berebut poin untuk menyadang status burung terbaik hingga sesi akhir. Sadewa akhirnya terpilih sebagai terbaik setelah mengoleksi juara 1 di sesi A dan juara 2 di sesi B.

Sedangkan Dika sang pemilik cucak hijau Sultan yang mengukir juara 3 sesi A, juara 1 sesi B, dan kembali juara 3 di sesi C, tetap mengaku puas meski gagal jadi terbaik di laga ini. “Lihat kerjanya yang stabil main 3 sesi, saya sudah puas. Apalagi tadi di sesi B yang menjadi kelas utama, Sultan bisa jadi juara 1. Semoga dilain kesempatan, Sultan bisa jadi burung terbaik,” kata Dika.

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Perebutan terbaik di kelas murai batu, justru tidak seperti di kelas cucak hijau. Densus milik Hartono dari Tempurejo, dengan mudah merangkak naik sebagai peraih terbaik setelah kembali menempati podium puncak di sesi B. Sebelumnya di sesi A, Densus juga sukses mendapat koncer A dari juri yang bertugas.

Murai batu yang dikenal langganan meraih terbaik di Jendral BC ini, tampil atraktif memuntahkan isian greja tarung dengan volume keras. Ditambah lagi dengan durasi kerjanya yang full ngedur, membuat juri mutlak menganjarnya dengan bendera koncer A.

 

DENSUS MASIH JADI RAJA ARENA JENDRAL BC

 

Sementara di kelas love bird dewasa fighter, Neng Ricis milik Fadil dari Libas SF, kembali tampil dengan ciri khasnya ngekek panjang dan berjeda bunyi rapat. Bertarung habis-habisan melawan Predator andalan Yudi Komplotan BC untuk menjadi terbaik, Neng Ricis akhirnya keluar sebagai pemenanganya setelah mengunci gelar juara 1 di sesi C.

Terbaik di kelas love bird paud pada laga ini diraih oleh Gigi milik Wahyu Gigi dari Tempurejo SF. Kesuksesan Gigi menyandang gelar terbaik, setelah mencicipi podium 1 di sesi C. Dengan hasil juara 1 dan 2, Gigi sukses menggagalkan Sabeni milik Sandy dari Netral Team yang nyaris meraih terbaik dengan koleksi juara 1 dan 3.

 

NENG RICIS KEMBALI ON FIRE

 

Untuk terbaik di kelas love bird M2, jatuh ke tangan Heri dari duta ABK lewat performa R16. Turun semua sesi, R 16 selalu meraih podium berkat kerajinannya melepas kekeannya yang masih berdurasi M1 dan M2. Sesi A juara 1, sesi B dan C, R 16 keluar sebagai runner up.

Di akhir acara, panitia mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh kicaumania yang hadir di laga ini. “Selamat untuk para jawara. Sampai jumpa lagi di laga-laga Jendral BC ke depan,” kata Ipul selaku ketua Jendral BC yang masih berburu pasangan hidup. [VILMANZ]

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

Hari gini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

BALIBU GIGI JADI TERBAIK

 

LB BABY R16 BAWA PULANG TROPI TERBAIK

 

 

 

 

 

 

KATA KUNCI: yanto yakuza tuman densus ronggolawe jember jendral bc

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp