ROBERT PANTAU, PUAS LIHAT KICAUMANIA KEMBALI BERGAIRAH

ROBERT PANTAU PEDULI COVID-19, #3

Kenapa Memilih Lokasi di Magelang, Ini Alasannya

Robert Pantau Peduli Covid-19 sudah berlangsung, secara umum sukses dengan mengumpulkan donasi lebih dari 100 juta rupiah. Banyak yang kepo, kenapa Robert yang orang Jogja, memilih lokasi lomba di Magelang?

Sejumlah media yang mendengar bisik-bisik dari para kicaumania, kemudian juga menanyakan hal ini secara langsung kepada Robert saat santai di tengah-tengah gelaran lomba, Minggu 9 Agustus 2020. Berikut penjelasan Robert.

 

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

“Ada beberapa alasan kenapa saya memilih Magelang, kenapa tidak di Jogja saja yang menjadi home base saya, rumah saya, tempat saya dilahirkan dan dibesarkan. Pertama, karena saya melihat Magelang baik itu di wilayah Kota maupun Kabupaten memiliki sejumlah potensi yang besar untuk dikembangkan, atau yang sempat lesu karena pandemi bisa dibuat bergairah lagi,” ujarnya memulai.

Menurut Robert, selama ini kalau bicara Magelang, di benak sebagian besar orang lebih terarah pada Kawasan Wisata Candi Borobudur. “Padahal kan banyak potensi lainnya yang bisa lebih kita explore. Itulah sebenarnya yang sempat saya pikirkan, bagaimana sebuah lomba burung juga punya efek rembesan ke bidang-bidang lainnya sehingga bisa membantu perkembangan suatu daerah, termasuk dari sisi ekonomi kemasyarakatannya.”

 

Hari ini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Bicara potensi pariwisata dan ekonomi lainnya, di Kota dan Kabupaten Magelang juga banyak tersedia fasilitas hotel dengan beragam spek, kuliner, hingga destinasi wisata lainnya. “Kalau penyelenggara lomba bisa dibuat semenarik mungkin, kan bisa mengundang banyak kicaumania luar kota yang jauh-jauh, kan bisa kita arahkan supaya masa tinggalnya lebih lama, supaya ajak keluarga dan handai tolan, supaya menginap di hotel beberapa hari, supaya menyempatkan diri mengunjungi destinasi wisata yang tengah dikembangkan selain Borobudur. Intinya, bagaimana supaya para kicaumania itu saat berada di Magelang bisa lebih lama, tentunya juga bisa membelanjakan uangnya lebih banyak, ya menghasilkan semacam devisa buat masyarakat di Magelang, kira - kira sederhananya begitu.”

Robert berharap di masa mendatang lomba burung bisa dikemas dan disinergikan agar bisa ikut menjadi salah satu pendongkrak perkembangan suatu daerah. “Maka saya masih punya keinginan untuk menggelar lomba dengan topik kepedulian sosial seperti ini, dengan cakupan yang lebih luas. Lokasi kita harapkan juga bisa berpindah-pindah dari satu daerah atau ke kota ke daerah yang lain. Mungkin suatu saat akan kembali giliran ke Magelang lagi.”

 

 

Alasan lainnya, karena kebetulan di Magelang bisa ketemu dengan sejumlah sahabat kicaumania yang bisa dan berani menggelar event seperti ini, yang jelas-jelas bukan event mencari untung.

“Artinya ada mas Agung Qpit dan kawan-kawan dari BnR Magelang siap menjalankan misi ini. Mau seramai apa pun peserta, tidak berharap untung, karena seluruh hasil penjualan tiket sejak awal memang siap kita wakafkan untuk donasi bagi mereka yang terdampak Covid-19. Jadi, itu panitia benar-benar hanya sekadar menerima uang lelah, padahal mungkin kalau event ini tidak dalam rangka peduli sosial, bisa meraih untung besar. Ini kan juga bagian dari perjuangan dan kepedulian sosial yang luar biasa. Saya yakin apa yang dilakukan oleh teman-teman panitia juga punya nilai ibadah yang luar biasa besar.”

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Meskipun untuk alasan pertama belum bisa sepenuhnya tercapai, Robert mengaku cukup puas dengan gelaran ini. “Kita paham, dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, meski hotel sudah mulai buka, destinasi wisata juga mulai buka, demikian pula dengan tempat-tempat kuliner, penyedia oleh-oleh dan lainnya, tetapi sebagian dari masyarakat termasuk kicaumania masih merasa perlu berhati-hati dan waspada ketika harus keluar rumah.”

Kekawatiran itu semakin membesar manakala harus berbaur dengan kerumunan masyarakat lain yang tidak saling mengenal dan mengetahui latar belakangnya. Tentunya, yang kita harapkan kita semua senantiasa dalam kondisi sehat terus, karena sudah berusaha menerapkan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya. Maka untuk mencapai tujuan itu secara lebih baik, kita perlu melakukan persiapan dengan waktu yang lebih panjang, termasuk melakukan koordinasi dengan semua pemangku kepentingan agar bisa saling sinergi.” [maltimbus]

 

DATA JUARA ROBERT PANTAU PEDULI COVID-19, KLIK DI SINI

 

KATA KUNCI: robert pantau peduli covid-19 robert pantau

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp