DEO & VITA, MESKI TANPA PERSIAPAN BURUNG MASIH MAU TAMPIL

ROAD TO BANGUNKERTO 1 SLEMAN + DATA JUARA

Datang Terlambat dan Tanpa Persiapan, LB Samurai Raih Juara

Wajah ceria tampak dari sepasang kekasih Deo Rieshy dan Vita. Love bird yang mereka gantang, diumumkan meraih poin tertinggi hingga berhak meraih juara 1. Padahal, keduanya datang terlambat sehingga praktis tanpa persiapan, asal gantang saja.

Itulah salah satu peristiwa yang cukup menarik dari gelaran Road to Bangunkerto 1 di Desa Wisata Turi, Minggu 6 September 2020. Ini dalah gelaran kesekian kalinya setelah Killer BC pimpinan Eko Cahyono memproklamirkan diri sebagai gantangan independen.

 

 

ANTOK SIP (TENGAH) KEMBALI AKTIF TURUN LAPANGAN

 

“Terimakasih sekali kepada kawan-kawan kicaumania yang turut ambil bagian, mohon maaf bila masih ada kekurangan,” jelas Eko Cayhono selaku ketua panitia.

Siapa Deo Riesty dan Vita? Deo dan Vita asalnya dari Wonosobo,  kini tinggal di Jogja karena sedang menyelesaikan studynya.

 

 

Ihwal kesukaan pada burung dan sering datang ke lomba, awalnyanya Vita hanya sekadar menemani mas Dio. Kini Vita, benar-benar jadi hobi burung, khususnya love bird.

”Sekarang kalau mau lomba terkandang malah saya yang mengajak duluan mas Deo, dulu mas Deo yang selalu ngajak saya,” terang Vita sambil tersenyum manis.

 

AJI & HUSEN CERMATI MURAI BATU HASIL BREEDING MERAPI

 

Di event Road to Bangunkerto 1, Deo Rieshy dan Vita mengaku terlambat datang. Belum sempat menyiapkan dengn matang jagonya love bird Samurai, sudah harus langsung menggantang. Beruntung,  Samurai tetap mau tampil.  Musuh yang dihadapi ternyata juga serem-serem, rata-rata ngekeknya panjang-panjang.

Tak heran bila kemenangan di sini pun membuat kedua sejoli ini begitu bangga dan puas.  “Bangga dan gembira rasanya juara 1. Datang telat soalnya dari kampus langsung tancap ke sini, terus sampai langsung gantang. Benar-benar tanpa dipersiapkan burungnya,” jelas Deo.

 

DODOK. JUARA 1 KENARI

 

Sementara itu, kelas anis merah juga cukup meriah. Semula panitia membuka dua kelas, akhirnya harus menambah satu kelas lagi. ”Untuk memenuhi permintaan kawan-kawan aniser, kita tambah satu kelas anis merah lagi,” tambah Eko Cahyono.

Persaingan di kelas anis merah juga cukup ketat, membuat burung yang bertengger di tangga atas, berganti-ganti. Coboy milik Suryo Kuncunk berhasil memimpin di kelas A, diikuti Metrix milik Bah Yong dan KG milik H. Mansur dari Muntilan.

 

 

Di kelas B, giliran Condromowo milik Nio/Danno yang memimpin. Metrix kembali menempati urutan kevdua, diikuti Mercon milik Supriyanto. Di kelas C juara pertama diraih ERG milik Sapta dari KHI. Sejak digantang, ERG langsung goyang kanan kiri, sambil membuka ekor.

Kelas murai batu dan cucak hijau masih menjadi favorit, nyaris semua full. Terlihat bolong hanya satu dua gantangan saja.

 

JUARA 1 & 2 CUCAK HIJAU

 

Murai batu Elektri milik Wawan dari Jogja berhasil borong juara 1 dua kelas. Elektri yang berpostur besar tampil serem, membawakan irama lagunya panjang-panjang dan tembakannya terdengar pedas, membuat musuh yang didekatnya kelimpungan.

Antok SIP, kicaumania lawas tampak hadir di pinggir lapangan, sembari tangannya memberikan aba-aba kepada jagonya kacer Plasma. Plasma yang punya tipe makin sering turun kerjanya makin garang, kali ini terlihat sedikit rada kendor.

 

JUARA 1,2 KACER

 

Namun demikian materi lagu yang digelontorkan tetap utuh dengan suara kecilan, hingga berhasil bertahan di tangga juara.

“Sudah lama sekali sejak pandemi, Plasma baru turun turun dua kali. Pertama di Magelang gelaran amal Robert Pantau Peduli. Plasma perlu digeber lagi biar kembali tampil kaya dulu,” tegas Anto SIP kepada burungnews.

 

Hari gini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Kacer Condromowo milik Indoka tampil prima, hingga nyaris borong juara 1 dua kelas. Sayang pada penampilan ke dua, Condromowo sedikit kendor, sehingga tersalip oleh Leyak milik TM SF di kelas B.

Ada pun Dodok Artha, berhasil membawa pulang juara 1 lewat penampilan gemilang kenari Kaesar Jepang yang tampil ngedur, buka tutup rapat. [busro]

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

 

 

 

 

 

 

KATA KUNCI: road to bangunkerto 1 sleman data juara road to bangunkerto 1 lb samurai deo & vita killer bc desa wisata turi anis merah erg murai batu elektri eko cahyono

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp