RIYANTO DKK DUTA SUNAN ALIT PACITAN. PLECI MASCOT JUARA DI MANA-MANA

RIYANTO PACITAN

Usai Borong Juara di KMP Praci, Ingin ke Solo Vaganza & Piala Raja. Tapi...

 

 

Meraih juara bukan hal baru bagi Riyanto dari Pacitan. Jagoannya pleci Mascot, tak hanya langganan juara di Pacitan, Ponorogo, Madiun, Trenggalek dan sekitarnya. Di kontes nasional pun pernah dirasakan. Minggu 13 Agustus, baru saja memborong juara di KMP Pracimantoro, Wonogiri.

Even-even nasional yang pernah diikuti misalnya, One Stop Pleci (OSP) Jogja Taman Kuliner Condong Catur. Di gelaran yang diikuti hampir semua pleci terbaik setanah air ini, Mascot hampir mencetak hatrik juara 1. Tepatnya, juara 1 dua kali, dan sekali juara 2.

Waktu itu Mascot memperkuat Duta Plat AE. Poin dari Mascot pun ikut mengantarkanya meraih juara Bird Club. Pada even yang sama tahun ini di Gedung Piramid Joga, Mascot pun kembali meraih juara 1.

 

 

Di Piala Candi Borobudur, Mascot lagi-lagi tampil cemerlang hingga meraih juara pertama kelompok G-12. Aksi Mascot kemudian berlanjut di kota Kendal, di sini pun kembali meraih juara 1.

Dengan jam terbang cukup panjang dan hampir selalu meraih prestasi ini, membuat koleksi piala dan piagamnya sudah bertumpuk-tumpuk. “ Juara di Jawa Timur bagian barat atau sering disebut Jalaratu sudah tak terhitung, juga Jawa Tengah seperti di KMP ini. Sampai tak hapal karau harus menyebut satu per satu,” ujar Riyanto di sela-sela lomba KMP.

Dengan rekor prestasi di atas, sangat lah tinggi keinginan Riyanto bisa turun di even yang benar-benar prestise seperti Piala Raja Jogja. “Itu Piala Raja evennya sangat prestise, paling ditunggu-tunggu kicaumania setanah air. Mimpi rasaknya kapan bisa turun dan menang di sana. Sayangnya, sampai sekarang PBI belum buka kelas pleci,” imbuhnya.

 

 

Riyanto dan banyak plecimania lainnya pun sangat berharap kelak PBI bisa membuka kelas pleci, sebab sekarang sudah ada yang bisa membuktikan bila pleci pun bisa dibreeding. “Artinya soal pelestarian kami para plecimania pun memberikan perhatian dan sangat peduli, apalagi ada organisasi seperti PCMI yang sudah resmi tercatat di Departeman Hukum dan HAM.”

Bila upaya breeding ini kelak bisa dibuktikan sudah berhasil secara konsisten dan jumlah breeder yang berhasil pun sudah banyak (bukan hanya semata kebetulan, lalu di waktu berikutnya tidak bisa lagi, atau dicoba pada pasangan lain tetap belum bisa), para plecimania melalui organisasinya bisa mengajukan lagi semacam “proposal” agar PBI mau membuka kelas ini, sehingga di even seperti Piala Raja pun bisa ada kelas pleci.

 

 

Namun, Riyanto bertekad bisa tetap datang ke Piala Raja, meskipun tidak ada kelas pleci. “Ya meskipun jagoan tidak bisa turun, rasanya kok aneh kalau sampai tak datang ke even ini. Sekadar ingin ikut merasakan aura kemegahannya, juga bisa ketemu dengan sesama kicaumania. Banyak juga plecimania yang punya jenis burung lain, atau yang seperti saya datang sekadar untuk melihat-lihat. Dari  Pacitan juga ada yang bawa jago lain seperti murai batu, love bird, cucak hijau, kacer, dan lainnya. Pokoknya ikut meramaikan.”

Sebelum ke situ, Riyanto dan kawan-kawan akan keliling ke berbagai lomba untuk menggalang dukungan bagi even Sunan Alit Cup 1 Pacitan yang akan digelar pada 17 September. Salah satu yang ingin didatangi adalah even Solo Vaganza 3 September. Di even ini, kelas pleci juga tidak ada. Namun banyak kawan-kawan dari Duta Sunan Alit menyiapkan jago dari kelas lain, sebagaimana juga akan dilakukan di Piala Raja.

BROSUR SUNAN ALIT PACITAN, KLIK DI SINI

 

PALING COCOK UNTUK BURUNG KECIL SEPERTI PLECI, CIBLEK, KONIN, TLEDHEKAN, DLL

 

BERITA LAINNYA

KATA KUNCI: riyanto pacitan

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp