MOZZA SF REMBANG. KENARI SINTETIS RAIH PREDIKAT KENARI TERBAIK

PRAMBANAN CANARY CHAMPIONS

Rivalitas Dahlia dan Pangeran Berlanjut, Sintetis Raih Predikat Kenari Terbaik

Setelah minggu lalu terlibat dalam duel sengit di babak final Big Match Canary Festival, kenari Dahlia (Warih/Dwi SA) dan Pangeran (Faishal) kembali bertemu di Prambanan Canary Champions. Siapakah yang akhirnya keluar sebagai pemenang?

Prambanan Canary Champions yang dilaksanakan pada Minggu, 30 Januari 2022 berlangsung sukses. Meski lokasi lomba bergeser ke Kompleks Candi Kedulan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, lomba yang menggunakan sistem Papburi G-10 ini diserbu oleh kenarimania dari dalam dan luar kota. Terpantau pemain-pemain dari Klaten, Jogja, Solo, Magelang, Purworejo, Purwodadi, Rembang, Jepara, Banjar, dan Cilacap hadir di event yang diprakarsai oleh Oyong Billion dan kawan-kawan ini.

 

 

SUASANA LOMBA PRAMBANAN CANARY CHAMPIONS

 

Melombakan 7 kelas antara lain: Kenari Standar Bebas A/B, Kenari Standar Kecil A/B, Kenari Standar Gelap, Campuran Import, dan Kenari Isian, lomba kali ini bisa dibilang ramai dan sukses. Untuk kelas Kenari Standar Bebas dan Kenari Standar Kecil terisi penuh peserta. Sementara kelas Kenari Standar Gelap dan Campuran Import juga ramai, hanya lowong satu dua gantangan. Sementara kelas Kenari Isian terisi kurang lebih 30-an peserta.

Ramainya peserta kelas Kenari Standar Gelap di Papburi ini diharapkan bisa memotivasi kenarimania untuk melatih amunisinya di latber-latber. “Kalau selama ini kan ada kesan kalau kenari warna gelap dianaktirikan, kalau buat lomba, selalu kalah, jadi mau nglatih kan jadi males. Dengan ramainya kelas Kenari Standar Gelap di Papburi diharapkan para pemain yang mempunyai kenari warna gelap dapat termotivasi lagi untuk melatih gacoannya di latber-latber. Bahkan, sekarang ada EO/gantangan yang sudah membuka kelas khusus kenari gelap. Ini sebuah progress yang bagus untuk kenarimania,” ujar Andri Gombloh.

 

 

Untuk kelas Kenari Isian sendiri diharapkan bisa meningkatkan penjualan anakan-anakan kenari dari para penangkar mengingat untuk mencetak kenari isian dengan kualitas istimewa butuh bahan yang bagus yang ditunjang dengan kesabaran dan ketlatenan. Meski sempat lesu, Andri yakin kelas Kenari Isian akan kembali bangkit seiring dengan kembalinya naik daunnya kelas kenari akhir-akhir ini.

Salah satu laga yang menarik perhatian di Prambanan Canary Champions adalah kelas Kenari Standar Bebas A. Diikuti oleh kenari-kenari berkualitas dari berbagai kota, laga berlangsung seru dan menarik sejak babak penyisihan. Sebagian besar kenari yang masuk babak final adalah kenari langganan juara di daerah masing-masing. Sebut saja Dahlia, Pangeran, Sintetis, John Wick, dan lain-lain.

 

ARI SUKRO. KENARI DAHLIA JUARA KELAS KENARI STANDAR BEBAS A

 

Pertemuan antara Dahlia (Warih/Dwi SA) dan Pangeran (Faishal) di babak final ini mengingatkan kita pada pertemuan keduanya di Babak Final Big Match Canary Festival. Masuknya Dahlia dan Pangeran ke babak final di event kali ini juga menjadi bukti kalau keduanya memang kenari yang sedang onfire saat ini dan mempunyai kualitas di atas rata-rata.

Aturan dan screening panitia yang lebih ketat dan jumlah peserta di babak final yang hanya 10 kenari tentu membuat babak final ini menjadi penentu siapa yang lebih unggul. Tampil maksimal di kelas ini Dahlia akhirnya dinobatkan sebagai pemenang setelah mengumpulkan total poin 26,50, disusul oleh: Pangeran (26,10) dan Sintetis (26,05).

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Berdasarkan rekapitulasi nilai, Dahlia unggul dari sisi kerajinan, panjang lagu, dan penampilan. Untuk volume, Dahlia kalah dari John Wick dan Sintetis. Selain membawa pulang hadiah dari panitia, Dahlia juga mendapatkan tambahan hadiah dari Hendy Uky Kurniawan (Gilbaltar Aviary). Tambahan hadiah ini sebenarnya diperuntukkan untuk pemakai ring Hendy (Gilbaltar), namun karena tidak ada kenari dengan ring Hendy (Gilbaltar) yang masuk babak final maka hadiah dialihkan ke pemenang pertama.

Kembali diturunkan di kelas Kenari Standar Bebas B, penampilan menjanjikan kembali diperlihatkan oleh Dahlia dengan mengumpulkan nilai tertinggi di babak penyisihan. Sayang, di babak final, Dahlia kurang nampil dan harus puas di peringkat kelima. Entah karena faktor kelelahan atau sudah malam, hasil juara 1 dan 5 merupakan pembuktian apabila Dahlia merupakan kenari berkualitas yang sudah teruji baik di outdoor, semi indoor, indoor, lintas EO dan lintas kota.

 

FAISAL. KENARI PANGERAN JUARA 1 DAN 2 DI KELAS KENARI STANDAR BEBAS

 

Di babak ini, kenari Pangeran milik Faishal akhirnya keluar sebagai pemenang setelah mendapatkan total poin 26,08, unggul tipis dari Sintetis (26,05). Dengan hasil podium kedua dan pertama di event kali ini, Pangeran membuktikan kestabilan dan konsistensinya dalam segala medan. Rivalitas antara Dahlia dan Pangeran ini tentu akan berlanjut di event-event lainnya. Perlu adanya ketegasan aturan dari panitia dan kesadaran dari pemain untuk lebih dewasa dalam menerima sebuah keputusan.

Selain Pangeran dan Sintetis, salah satu gaco yang mencuri perhatian di Final Kenari Standar Bebas B adalah Nova, kenari milik Dhen Tegar. Meski dimainkan setelah maghrib, kenari jenis Yorkshire Lokal (YSL) ini tampil apik dengan lagu enak didengar dan jeda rapat. Meski tampil maksimal, pemain yang akrab disapa Bom Bom ini tampak risau menunggu hasil rekap.

 

DHEN TEGAR. KENARI NOVA MASUK TIGA BESAR DI KELAS KENARI STANDAR BEBAS B

 

“Sesi pertama tadi zonk, ini sesi kedua lama banget keluarnya. Moga-moga masuk ya, Bang. Rencana mau buat main di event Papburi Boyolali bulan depan,” ungkapnya sedikit cemas. Penantian panjang Bom Bom akhirnya terbayar lunas setelah Nova diumumkan berada di peringkat ketiga. Meski belum menjadi yang terbaik, Bom Bom mengaku puas dengan hasil di Prambanan Canary Champions ini.

 

 

 

Di kelas Kenari Standar Kecil, keperkasaan Sintetis milik Rohani Mozza SF Rembang sepertinya belum terbendung. Diturunkan di kelas Kenari Standar Kecil A dan B, gaco langganan juara di event G-10 ini selalu terlihat mencolok dan berhasil mencuri perhatian juri. Meski digantangkan 8 kali (4 kali babak penyisihan dan 4 kali babak final), penampilannya di setiap sesi nyaris tak berbeda. Buka tutup rapat dan suara bening menjadi ciri khas amunisi andalan Mozza SF Rembang ini.

 

ROHANI MOZZA SF REMBANG. KENARI SINTETIS RAIH PREDIKAT KENARI TERBAIK

 

Bersaing dengan gaco-gaco yang berukuran lebih besar di kelas Kenari Standar Bebas A dan B, kenari berjenis AF ini berhasil meraih podium kedua dan ketiga. Di akhir lomba, Sintetis dinobatkan sebagai kenari terbaik setelah mengumpulkan poin tertinggi yakni juara 1, 1, 2, dan 3.

Ditemui burungnews, Rohani menngungkapkan mengapa Sintesis jarang muncul dan tidak terexpose akhir-akhir ini. “Aku jarang lomba karena lagi sibuk merintis usaha baru di bidang peternakan domba Labogi Farm Rembang. Saat ini masih fokus di pembesaran, rencana mau nambah kapasitas kandang biar bisa stok indukan. Kalau main ke Rembang, silahkan mampir,” terangnya.

 

NICO BNR. KENARI SAPU JAGAD JUARA 2, 3, 4, DAN 6

 

Salah satu gaco tuan rumah yang moncer di lomba kali ini adalah Sapu Jagat, amunisi milik Nico Duta BnR Klaten. Turun di kelas Kenari Standar Bebas dan Kecil, kenari warna kuning ini berhasil masuk ke babak final. “Sapu Jagat tadi main delapan kali, empat kali penyisihan, empat kali final. Ternyata kuat dan masih bisa podium lagi,” ungkapnya sambil tersenyum.

 

 

Di kelas Kenari Standar Kecil, Sapu Jagat berhasil menduduki podium kedua dan ketiga, sementara di kelas Kenari Standar Bebas, Sapu Jagat harus puas di peringkat keempat dan keenam. Bahkan, di sesi sesi akhir, Watu Jagat diuji ketahanannya karena turun dua kelas nyaris tanpa istirahat. Setelah Final Kenari Standar Kecil B, Sapu Jagat harus kembali main di Final Kenari Standar Bebas B karena panitia hanya memberikan waktu istirahat 3 menit mengingat hari sudah gelap. Dengan sisa-sisa tenaganya, Sapu Jagad ternyata masih mampu nangkring di urutan keempat di sesi pamungkas ini.

 

VENDO KRISTANTO. PESERTA TERFIGHTER DI PRAMBANAN CANARY CHAMPIONS

 

Datang jauh-jauh dari Purworejo menggunakan sepeda motor bersama anaknya yang masih berusia 3 tahun, Vendo Kristanto mendapatkan apresiasi dari panitia sebagai peserta terfighter. Perjuangan Vendo bersama anaknya yang bernama Ken Indarista untuk hadir ke Prambanan Canary Champions adalah sebuah potret pemain-pemain akar rumput untuk menyalurkan hobinya.

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

OYONG BILLION. TERIMA KASIH ATAS KEHADIRAN DAN PARTISIPASINYA

 

Di akhir gelaran, Oyong Billion mengucapkan terima kasih atas partisipasi kenarimania di Prambanan Canary Champions. Tak lupa, Ia juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak dan sponsor yang telah mendukung event kali ini. Dengan kesuksesan event kali ini, Ia mengisyaratkan akan menggelar event berikutnya dengan kemasan dan hadiah yang lebih menarik. [julus/asept]

 

 

 

PANITIA DAN JURI PRAMBANAN CANARY CHAMPIONS

 

BROTHERS JOGJA. ROGER MENANGI KELAS CAMPURAN IMPORT

 

K2SB SOLO

 

KKP PURWODADI

 

KENARIMANIA KLATEN

 

KENARIMANIA JEPARA

 

KENARIMANIA CILACAP

 

KENARIMANIA BANJAR PETROMAN

 

DATA JUARA PRAMBANAN CANARY CHAMPIONS, KLIK DI SINI

AGENDA DAN BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: prambanan canary champions

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp